Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Jakarta ada taman indah? Taman Mini Indonesia Indah mungkin, bukannya Jakarta terkenal dengan gedung-gedung pencakar langitnya. Bisa jadi sebagian orang ada yang memiliki pemikiran seperti itu. Tidak dengan aku. Walaupun hanya merasakan tinggal di Jakarta selama 7 bulan saja, namun aku mengenal Jakarta. Jakarta yang terkadang terkesan angkuh dengan kedatangan tamu-tamunya namun tetap ada sisi ramahnya.
Aku menemukan 2 taman hijau yang segar di mata karena kehijauan dedaunan dan rumput yang terhampar di kedua taman ini. Taman ini lokasinya tidak terlalu jauh dari Hotel Sofyan Cut Meutia (sebenarnya), dimana aku dan keluargaku menginap selama kami jalan-jalan di Kota Jakarta tahun lalu.
Baca juga: https://novya.id/3-pesona-hotel-sofyan-cut-meutia-jakarta/
Untuk mengobati rasa lelah dan kecewa karena menikmati antrian panjang untuk naik ke atas MONAS, maka kami memilih menghibur diri dengan jalan-jalan di sekitar Hotel Sofyan Cut Meutia. Salah satu tujuan wisata pun gagal kami kunjungi yaitu TIM (Taman Ismail Marzuki) karena ternyata pada tanggal 2 Januari 2018 lalu, TIM tutup. Kami rencananya mengunjungi TIM di tanggal 1 Januari 2018 setelah berkunjung ke MONAS.
Tak apalah, semoga ada rezekinya nanti berkunjung ke TIM. Selanjutnya berbekal bertanya pada Mbah Google, kami memutuskan untuk berjalan menuju ke sebuah taman yang tidak jauh dari hotel (menurut google map ya). Taman itu adalah Taman Suropati.
Taman Suropati yang berpayung dedaunan hijau nan lebat

Dari Hotel Sofyan Cut Meutia jalan menuju ke taman ini tinggal lurus saja. Di sepanjang jalan yang kami lalui, banyak kami lihat bangunan-bangunan tua. Ada yang berbentuk rumah, namun ada juga yang berbentuk kantor. Bangunan-bangunan ini mayoritas sudah beralih fungsi menjadi perkantoran. Hal ini terlihat dari adanya papan penunjuk nama sebuah kantor.
Perjalanan kami akhirnya tersendat karena anak-anak merasa kecapekan. Akhirnya kam memutuskan menghentikan sebuah bajaj. Kami menuju ke Taman Suropati menggunakan bajaj dengan ongkos sebesar Rp. 10.000,00 yang diisi oleh 5 orang yaitu Aku, Pak Suami, Kakak, Adek dan Bulik. Alhamdulillah kami sampai di Taman Suropati tak perlu perjuangan panjang, cukup dengan Rp. 10.000,- sudah duduk manis dan sampai dengan lebih cepat dibanding jalan kaki (kaki kami sudah pegal semua akibat antri masuk MONAS – hehehehe).

Ketika kami memasuki taman, kami dihadapkan pada sebuah pemandangan yang sangat menyegarkan yaitu kolam air mancur (secara kami berlima kan belum ada yang mandi hehehehe, habis sarapan langsung jalan-jalan). Duo fajar junior sangat menikmatinya. Rumput yang hijau sangat menyegarkan mata, selain itu pepohonan berdaun rindang memberikan efek teduh pada taman ini.

Di bagian tengah taman, dibuat semacam ruang bebas dengan lantai dari susunan batu alam. Terdapat burung merpati yang mencari makan sehingga Adek senang sekali mengejarnya. Pak Suami dan Kakak menikmati kursi-kursi duduk yang memang disediakan untuk pengunjung taman. Di taman ini juga, banyak lansia yang sedang melakukan aktivitas olahraga. Menurut info, apabila sore biasanya ada juga kumpulan anak-anak muda yang sedang bermain musik.

Taman Suropati ini berada tepat di depan Kantor BAPPENAS, lokasinya ada di daerah Menteng. Di sekitarnya terlihat rumah-rumah pejabat yang sering kita lihat dan dengar muncul di televisi. Di salah sudut taman berseberangan dengan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta. Lumayan bisa ngadem di taman ini ketika dihadapkan pada hawa udara Kota Jakarta yang super duber lembab.
Di Taman Suropati ini juga terdapat Monumen ASEAN loh gaes, semua informasi dapat dilihat pada peta Taman Suropati yang ada.

Waktu masih menunjukan pukul 08.00 wib, sedangkan jadwal check-out mash pukul 12.00 wib. Kami melanjutkan jalan kaki kembali menuju ke arah Jl. Lembang (tidak jauh dari Taman Suropati). Hasil pengamatan kedua melalui google map, diketahui bahwa di dekat Taman Suropati terdapat Taman Situ Lembang. Akhirnya kami berlima mulai mengayunkan kaki menyusuri jalan menuju ke Taman Situ Lembang.
Taman Situ Lembang yang tenang

Mengapa namanya Taman Situ Lembang padahal di DKI Jakarta? Ini siy hanya tebakan ku sendiri aja bisa jadi karena letaknya di Jl. Lembang (karena gak ada yang dapat ditanyain – hehehehe). Yup, di sekitar daerah itu memang nama-nama jalannya adalah nama-nama tempat di Indonesia, salah satunya Jl. Lembang ini.
Taman Situ Lembang ini relatif sepi, tidak seramai di Taman Suropati. Di taman ini juga terdapat kolam air mancur, namun ukuran jauh lebih besar dibanding kolam air mancur di Taman Suropati. Di dalam kolam banyak tumbuhan teratai dan lebih terbuka atasnya, pepohonan ada di pinggir kolam (ya memang sepert situ/danau).

Adek lebih senang bermain disini, mengapa coba? Karena di Taman Situ Lembang ini terdapat wahana permainan yaitu ayunan dan perosotan.

Cukup lama kami menghabiskan waktu disini karena Adek belum mau diajak kembali ke hotel. Di Taman Situ Lembang juga disediakan kursi-kursi buat duduk-duduk santai persembahan dari coklat kit-kat karena di kursi tertulis “Kit-Kat”. Di Taman Situ Lembang ini juga terdapat area jogging track yang mengelilingi situ, sepertinya 2 kali putaran saja sudah cukup untuk menghasilkan keringat loh gaes. Suasananya cocok buat mencari inspirasi atau mencari jodoh ..eaaaaaa.

Waktu sudah menunjukan pukul 10.00 wib. Time to go back to hotel again. Yup, kami harus check-out pukul 12.00 wib. Selain itu udara mulai terasa panas karena Taman Situ Lembang sangat terbuka atasnya sehingga waktu yang tepat untuk bermain disini adalah pagi atau sore hari. Kami kembali ke hotel dengan menggunakan taksi online karena rasanya sudah tidak sanggup apabila harus berjalan kaki. Taraaaaa…taksi online kami sudah datang, dalam waktu tak lama sekitar 10 menit kami sudah sampai di hotel kembali dengan ongkos taksi sebesar Rp. 10.000,- (murah kan?)
Nah, kalau sedang suntuk, bete, kesel, kehabisan inspirasi…silakan mendatangi taman, dijamin dapat lebih fresh pikirannya karena memandang dedaunan hijau yang menyegarkan. Di negara maju banyak dibuat taman kota untuk memfasilitasi warganya berlibur selain sebagai paru-paru kota pastinya. Di Kota Bandung pun sekarang banyak dibuat taman-taman kota, namun yang berumput hijau asli belum ada deh sepertinya. Kalau anak-anak tidak merengek minta pulang, sepertinya aku betah di taman ini, menikmati suasana dengan membaca buku dan ngemil (eitsss..hati-hati, ntar tambah endut loh hehehehe).
Okeh..tunggu lagi cerita jalan-jalan kami selanjutnya. Yuk piknik agar pikiran gak panik hehehehe (gak usah jauh-jauh cukup jalan saja ke taman kota atau pasar kaget mingguan)
Alhamdulillah. Wassalamu’alaykum.
#Day8 #Rabu #20.02.2019 #SETIP #EstrilookCommunity #KLIPFeb #MenulisuntukDiriSendiri

ternyata taman Suropati semakin rapi dan bersih ya, mbak.
Dulu aku sempet tinggal di Jakarta, ini merupakan salah satu taman tempat aku dan teman2 SMA berkumpul 🙂
Semoga masyarakat bisa menjaga kebersihan dan fasilitas umumnya ya 🙂
iya mbak, rapi dan bersih (semoga bisa terawat terus) sama sekali gak keliatan kumuh
Kalau malam jadi tongkrongan anak muda lo bunda hehe. Jadi pengen jalan-jalan ke sana lagi nih
iya ya mbak, kalo rumahku dekat kayanya ikutan nongkrong deh mbak hehehehe
Asyik nih ya kalau banyak disediakan ruangan terbuka hijau. Ini menjadi tempat rekreasi murah meriah buat keluarga. Sederhana, tapi yang penting pas untuk mempererat hubungan antara satu dengan yang lain. Nggak minat melipir ke Bogor, nih? Hayuuuk …
iya mbak, benar. tahun 2017 lalu hampir setiap bulan ke bogor mbak ada pelatihan, tapi belum sempat city tour juga euy
Gak nyangka aku ternyata Jakarta punya ruang terbuka hijau yang sangat cantik, perasaan dulu pas masih di Jakarta belum ada yang kek gini heheheh
kalo taman suropati dah lama tahu, hanya dulu gak serapi skrng mbak. Nah, kalo taman situ lembang ini yg aku juga baru tahu