Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Di awal tahun 2018 lalu, kami sekeluarga memutuskan memilih agenda jalan-jalan keluarga ke ibukota Jakarta. Aku dan Pak Suami berbagi tugas seperti biasanya, yaitu menyiapkan rute dan tujuan wisatanya merupakan tugasku. Sedangkan menyiapkan akomodasi dan transportasinya oleh Pak Suami. Konsep jalan-jalan keluarga kali ini adalah ingin mengajak adek dan kakak naik kereta. Adek sangat suka sekali dengan kereta api. Akhirnya kami memutuskan akan mengunjungi Monumen Nasional (MONAS) dan Planetarium di Taman Ismail Marzuki (TIM).
Kami mencari penginapan yang tidak jauh dari MONAS dan TIM. Akhirnya kisah pencarian kami berlabuh pada sebuah hotel di daerah Cikini atau sekitaran Menteng (dilihat dari peta, tidak begitu jauh dari Stasiun Gambir dan Monas). Pak Suami memilih Hotel Sofyan Cut Meutia yang dipesan melalui aplikasi travel (kami lupa waktu itu order via apa hehehehe). Dilihat dari google map, lokasinya memang tidak terlalu jauh dari kedua lokasi tujuan wisata kami (pas ditengah-tengah keduanya).
Kami menikmati perjalanan kami menuju Jakarta bersama Kereta Api Argo Parahyangan. Perjalanan ini ditempuh dengan waktu kurang lebih 3 jam. Kami berangkat dari Stasiun Bandung pada pukul 05.00 wib dan sampai di Stasiun Gambar pada pukul 08.00 wib. Tujuan utama yang akan didatangi adalah MONAS.
Harapan indah kami akan kunjungan ke MONAS dapat kami selesaikan dalam waktu setengah hari sehingga sisa waktunya kami dapat berkunjung ke TIM. Namun apakah harapan indah kami terwujud? Dapat kalian tengok pada tulisan aku tentang MONAS.
Baca juga: https://novya.id/mr-pembalap-yang-hobi-dengan-kereta-api/
Baca juga: https://novya.id/monas/
Kami baru dapat keluar dari MONAS sekitar pukul 15.00 wib dan semua sudah merindukan rebahan di kasur. Tanpa pikir panjang lagi, semua setuju menuju ke hotel untuk meluruskan badan. Yup..dengan menaiki taksi Blue Bird kami menuju ke Hotel Sofyan Cut Meutia. Here we are…..HOTEL SOFYAN CUT MEUTIA.

Setelah Pak Suami mengurus semua administrasi, kami diantar oleh petugas hotel menuju lantai 5. Kami naik lift hanya berhenti di lantai 3, untuk menuju ke lantai 5 kami lanjutkan menggunakan tangga. Meskipun dengan tangga tapi tak membuat capek. Nah..disinilah awal aku terpesona dengan hotel ini, bukan karena murah ya, namun untuk kategori hotel Bintang 3, aku menyukainya.
#1. Serasa tinggal di kamar sendiri
Mengapa aku merasakan itu? Karena ketika kita memasuki kamar yang kami pesan, kamarnya tidak begitu luas, namun kehangatan dan kebersamaan keluarga terasa. Selain itu ketika masuk kamar, aku tidak merasakan ada hawa-hawa aneh yang biasanya suka menyerang bulu kuduk (hehehehe). Iyalah…Hotel Sofyan Cut Meutia ini adalah salah satu anggota dari jaringan hotel halal pertama di Indonesia. Trus pengaruhnya apa? Ya pastinya konsep Islami terasa sekali disini.

Inilah penampakan kamarnya, serasa di kamar sendiri kan? Jadi kamar-kamar disini disesuaikan dengan bentuk bangunan. Perlu diketahui bahwa bentuk bangunan dari Hotel Sofyan Cut Meutia ini termasuk dalam bangunan heritage. Bangunan Heritage adalah bangunan yang dilestarikan sehingga tidak boleh melakukan perubahan fasad bangunan.
Ini dapat terlihat di samping cermin pada gambar di atas, terdapat posisi plafon miring. Posisi plafon miring ini dibuat karena mengikuti bentuk atap yang miring. Bentuk fasad bangunan dari luar memang seperti rumah dengan bentuk atap limasan (khas rumah betawi). Seperti halnya kenapa tadi lift hanya sampai di lantai 3 saja, karena apabila full sampai ke lantai 5 akan menyebabkan perubahan pada fasad bangunan.
Nah, model yang seperti rumah inilah membuat kami serasa sedang istirahat dan tidur di kamar rumah kami sendiri.
#2. Terdengar suara adzan karena dekat dengan Masjid Cut Meutia
Nah…ini yang bikin Pak Suami suka. Biasanya apabila kami menginap di hotel, sangat jarang kami mendengar suara adzan kecuali dari televisi. Ketika menginap di Hotel Sofyan Cut Meutia ini, kami selalu mendengar adzan. Kumandang adzan tersebut terdengar dari Masjid Cut Meutia yang tepat berada di seberang depan hotel. Melalui jendela kamar, kami pun dapat melihat langsung masjid tersebut. Pak Suami melaksanakan sholat maghrib, isya dan subuh berjamaah di Masjid Cut Meutia.
Di dalam kamar juga disediakan Al Qur’an, sarung dan kumpulan buku Doa dan Dzikir. Memang sesuai dengan konsep hotel halal nan Islami sangat tersirat pada Hotel Sofyan Cut Meutia ini.
masjid Cut Meutia dari jendela kamar kami Al Qur’an dan Buku Doa
Sebenarnya ingin sengaja menyediakan waktu untuk berkunjung ke Masjid Cut Meutia, namun gagal. Hal ini dikarenakan aku sedang tidak sholat sehingga sewaktu Pak Suami ke masjid aku tidak ikut. Masjid Cut Meutia ini pasti ada cerita sejarah yang pastinya akan seru apabila diulik bukan? (mental narablog ya gini, setiap ada kisah yang layak diulik, ya pengennya diulik, hehehe). Akhirnya sewaktu jalan-jalan pagi seputaran hotel saja, aku sempat mengabadikan fasad bangunan masjid dari seberang jalan (keliatan klasiknya kan?).

#3. Suasananya tenang, petugas hotel yang ramah dan dekat dengan pusat kota
Ketika masuk ke lobby, aku berpikir akan terasa kecil karena model fasad bangunan yang berbentuk rumah. Namun ternyata aku salah, lobbynya luas dan tak banyak pernak-pernik. Petugas hotel yang perempuan menggunakan hijab. Semua petugasnya ramah (ini sudah seharusnya karena merupakan standar utama bidang pelayanan publik).

Untuk sarapan pagi, tersedia menu standar yaitu nasi putih dengan kawan-kawannya, bubur ayam dan sereal. Bagiku menu ini cukup mengenyangkan dan sesuai untuk menu sarapan. Setelah sarapan, kami menyempatkan berjalan-jalan di seputaran hotel dan ternyata kami menikmati itu. Banyak bangunan-bangunan tua di sekitar hotel. Ya, Cikini dan Menteng ini memang dahulunya kompleks residential di jaman kolonial Hindia Belanda.
Cukup lumayan kalau berjalan, kalian akan menemukan 2 lokasi taman indah yaitu Taman Surapati dan Taman Situ Lembang. Lain kali aku akan ceritakan dalam tulisanku selanjutnya ya. Jangan pada pergi ya, selalu ikuti tulisanku hehehehe. Okeh, cukup sekian cerita jalan-jalan keluarga kami yang sudah merasakan menginap di Hotel Sofyan Cut Meutia, jangan ragu untuk mencobanya. Informasi lengkapnya dapat dilihat disini.
Salam cinta dari kami, calon Gubernur DKI Jakarta periode berikutnya (hehehehe).

Alamat Hotel Sofyan Cut Meutia:
Jl. Cut Mutia No.9 Cikini, Menteng, Jakarta Pusat
No. Telp: +62 21 3905011, Fax: +62 21 3902747, WA: +62 811 9121256
Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum.
#Day6 #Jumat #15.02.19 #SETIP #EstrilookCommunity #KLIPFeb #MenulisuntukDiriSendiri

Wah menarik sekali hotelnya, saya belum pernah sih tapi bisa dimasukkan daftar list kalau liburan ke Jakarta
sip mbak 🙂
Asyik ya mba hotelnya konsep islami. Disediakan al quran lagi. Saking banyaknya hotel di Jakarta aku baru tahu kalau ada hotel Sofyan Cut Meutia. Tapi kok kaya apal masjidnya, seperti pernah ke sini. Hehe
ini pas seberangan ama masjid cut meutia di tebet mbak
Tampak nyaman dan hangat ya mba suasana disana. Bikin betah.
iya mbak
Keren nih hotelnya mba
bagi kami sekeluarga iya mbak 🙂
Asyik, bisa jadi referensi menginap kalau ke ibu kota. Btw, harga per kamarnya kisaran berapa, Mba?
nah, kmrn via pegipegi.com, dapat murah siy mbak..tapi lupa nominalnya euy…lihat disini mbak http://sofyanhotel.com/sofyan-hotel-cut-meutia-promo/
Noted, mba. Bisa buat refrensi staycation nih. Apalagi suasananya juga cukup kondusif ya mba. Menarik nih
Noted, mba. Langsung masuk dalam daftar liat buat staycation aku bareng keluarga. Menarik nih buat dicoba
siap, monggo mbak untuk staycation nya
Kayaknya enak dan lebih enak bisa dekat masjid ciamik begitu ya mbak. Tempatnya homey dan bikin betah. InshaAllah kapan kapan bisa menginap di sana juga.
siap, monggo mbak
Hommy banget yah mbak suasananya. Enak pula deket sama masjid. Sama banget kalo udah travelling ke luar kota gitu aku suka pertimbangkan yang dekat masjid biar gampang buat suami jamaahan
iya mbak, kami sekeluarga juga gitu mbak, krn suka gak dengar adzan kalo dah masuk hotel tuh, jadi selalu prioritas nyari dl halal hotel
Wah, enak juga nginep dihotel jakarta, lokasi rumah sbnrnya tdk jauh .2jm perjalanan, namun macet di tol jakarta cikampek sesuatu bgt. Klo nti kecapean hbs ada acara, boleh juga nih coba nginep di hotel sofyan cut mutia
siap mbak, monggo
Wah aku malah baru tau ada hotel ini lho mba. Makasi buat review nya ya, ini super homey banget karena mengingatkan sama design kamar yg atap nya d miringkan gini kayak d film-film holywood
kalo aku dengar tentang hotel ini dah lama mbak, kmrn bisa nginep disini karena suami cari halal hotel, trus nyari yg gak jauh dari TIM dan Monas, eh..diarahkannya ke Hotel Sofyan Betawi ini
Duh, jadi inget pas dulu ke Jekardah naik KA. Tujuan utama setelah Masjid Istiqlal adalah Monas juga. Tapi belum merasakan nginap di Hotel Sofyan sih. Next time perlu dicoba, nih. Apalagi konsepnya halal begitu, ya. Makasih infonya
sama-sama mbak
Tulisan ini mengingatkan saya akan hotel ini. Kebetulan saya dan suami pernah juga nginap disini. Alhamdulillah, terasa bedanya dengan hotel konvensional lainnya terutama penyediaan Alquran, sajadah dan sarung di dalam kamar hotel. Rasanya adem …
iya mbak, pas langsung hawa adem langsung terasa
Senengnya mbaa
Kamarny homy bangey y emang
Suasanany juga kayakny adem n tenang
Referensi lagi kalau ke Jakarta nih
monggo mbak
Ini pakai airy room ya mbak? Mayan yaa.. Dapet snack. Hwehehe
iya mbak
Wah rekomendasi hotel lagi nih kalo lagi ke Jakarta, bangunannya kayak ada sisa sisa Belanda gitu ya mba unik sekali
iya mbak, konsep bangunan lama
Kamarnya luas banget, ya mbak. Dibandrol berapa kah saat nginap di situ?
gak begitu luas siy mbak, tapi nyaman, pas lah buat kamar tidur keluarga gitu. kmrn kami dapat dibawah 500 ribu siy mbak
oh hotel sofyan ini ada beberapa lokasi berarti ya, dulu taunya yang di tebet, sering lewat pas masih kerja di jakarta dullu
iya mbak ada 2