Ketika bercerita tentang sekolah, memang aku sedikit bingung..apa ya yang bisa kuceritakan? Aku merasakan menjadi siswa TK, SD, SMP dan SMA..dan semua tahapan sekolah yang termasuk di dalam kategori pendidikan dasar itu sudah aku lalui..alhamdulillah dengan kenangan yang indah..alias…nilai bagus, masuk di sekolah 5 besar di Kota Solo..dan boleh dibilang..semua yang aku harapkan bisa terpenuhi dan terkabul (maaf…tidak bermaksud sombong hehehe). Untuk kali ini, aku akan berkisah tentang jenjang pendidikan yang aku lalui berikutnya namun bukan di Strata 1..karena praktis..pendidikan strata 1 aku lalui dengan baik dan lancar…lulus tepat waktu, IPK sangat memuaskan, rajin kuliah, aktif beroganisasi..namun gak punya pacar hehehehe (gak penting kali ya dibahas). OK lah…aku akan mendongeng tentang tesisku.
Tesis???…pasti berhubungan dengan pendidikan strata 2 ya???..yup benar.
Sebenarnya aku tidak punya cita-cita bakal ingin meneruskan pendidikan S2, sudah bisa lulus menjadi sarjana waktu itu sudah prestasi yang sangat membanggakan dimana di dalam keluarga besar dari kedua orang tua ku..mungkin aku lah yang pertama mencapai pendidikan S1 dengan baik dan setelah lulus bisa langsung bekerja sehingga tidak menjadi tanggungan kedua orangtua ku lagi. Namun karena setelah lulus S1 aku tetap bekerja di lingkungan kampus yaitu menjadi asisten dosen..lama-lama keinginan untuk melanjutkan sekolah mulai timbul..namun lagi-lagi aku bimbang..karena kedua orang tuaku meminta aku bekerja dulu, nanti saja kalau mau melanjutkan sekolah. Akhirnya aku pendam dl keinginan untuk melanjutkan sekolah..ya waktu itu sekitar tahun 2003. Aku menikmati pekerjaanku menjadi asisten dosen selama 2 tahun dan itu sama artinya aku sudah menikmati Kota Jogja selama 6 tahun. Ketika selesai masa kontrakku pada project yang dikerjakan oleh dosenku..aku ditawari oleh beliau untuk pindah ke Kantor Kementerian Perekonomian di Jakarta dengan bidang yang masih sama. Sebenarnya enggan juga aku ke Jakarta itu berarti makin jauh impian ku untuk melanjutkan sekolah..namun aku tertantang untuk menambah pengalaman.
Aku terima tawaran dosenku itu…ya…welcome to Jakarta , 2005.
Suasana jakarta yang super duber sibuk ternyata membuat aku kangen dengan suasana Jogja yang santai dan damai..berangkat kantor gak buru-buru..harga makanan murah banget..huaaaa..pengen balik Jogja lagi. Ya…hanya 7 bulan aku bertahan di Jakarta..akhirnya aku iseng-iseng melamar kemana-mana..dan mendapat panggilan untuk wawancara ke Developer Jababeka di Cikarang..setelah tahapan-tahapan dilalui..alhamdulillah lolos..dan April 2006 aku mengucapkan selamat tinggal dengan Jakarta. Selama di jakarta ini, impian untuk sekolah mulai pudar…namun menghilang..masih ada di dalam otak dan pikiranku..dengan persentasi harapan yang sudah sangat kecil. Yup…Jababeka adalah perusahaan swasta. Selama di kerja disini..aku merasakan..kangen banget dengan suasana kampus. Pernah suatu hari ditanya ama seorang teman kerjaku…apa keinginanmu kedepan?..dengan lantang aku jawab…sekolah lagi. Dia tertawa, sekolah lagi????..sudahlah..lupakan saja, selama kita kerja disini…di swasta kayak gini..susah mo sekolah lagi. Aku diam saja…tp tetap selalu membingkai impian itu di dalam benakku…aku tidak takut untuk bermimpi kawan.
Oia…diawal kerja di Jababeka ini aku mempunyai pacar…ihiiiiirrr…asyik…niy yeee….yup, dia lah pacar pertamaku dan terakhirku..karena sekarang dia sudah menjadi suamiku dan ayah dari kedua anakku…pertemuan inilah…yang akhirnya menjadi awal..langkahku untuk meraih impianku untuk melanjutkan sekolah menjadi dekat. Beliau kerja di bandung…dan setelah kami menikah pada Agustus 2006, aku pun mengikuti beliau untuk pindah ke bandung..dan sekali lagi..atas bantuan dosenku di Jogja dl..aku bisa bekerja menjadi asisten dosen kembali di kampus Ganesa ini. Ketika ditanya, bagaimana perasaanmu?????….luar biasa senang sekali pastinya hehehehe. Namun, impian itu sedikit tercampur dengan impian yang lain. Aku juga ingin menjadi pegawai tetap..coz selama ini aku selalu berstatus sebagai karyawan kontrak.2 tahun aku menjadi asisten dosen di Gedung PAU Lt 8…dan mendapat informasi ada lowongan pegawai di kampus Ganesa ini…iseng-iseng cobalah..sapa tau rezeki..walopun pada awalnya ragu..karena sebenarnya pengen sekolah dl..tapi karena suami meminta untuk mencoba saja dl..akhirnya aku coba…daaaaannnnn hasilnya adalah….aku lolos. Selamat yaaa….jadi calon pegawai di kampus Ganesa. Aku pikir…kl jadi pegawai…sepertinya kesempatan untuk sekolah lagi lebih besar peluangnya. OK, aku tunggu dl sampai aku lolos ujian dari calon pegawai menjadi pegawai tetap.
Yup…alhamdulillah tepat awal tahun 2010, aku mendapat SK menjadi pegawai tetap
OK, saatnya ikutan ujian TOEFL dl ah…yes, tesnya lulus dengan nilai lebih dari harapan dan sesuai dengan persyaratan untuk mendaftar S2. Aku ingin melanjutkan sekolah di kampus ini. Setelah lama mikir…dan nanya-nanya ke teman…boleh gak ya kalo kerja sambil kuliah disini?…dan jawaban yang kuterima sempat membuat aku mundur..karena jawabannya adalah…gak bisa, kl kerja ya kerja, kl kuliah ya kuliah…kalopun bisa harus nyari yang kelas karyawan. Waduh…gimana bisa???? Aku kan pengen kuliah di kampus ganesa ini…masak siy pegawai disini gak boleh kuliah disini. Akhirnya daripada pusing gak dapat jawaban yang pasti…aku beranikan menghadap pimpinan di direktorat tempatku kerja ini dengan membawa surat rekomendasi sebagai salah satu persyaratan pendaftaran. “Pak, sy sudah punya hasil tes TOEFL dan nilainya sesuai untuk persyaratan S2, apakah sy boleh kerja sambil kuliah pak? Karena salah satu syaratnya adalah ada ijin dari atasan”….pimpinanku menjawab…”sy tidak menghalangi kamu untuk sekolah lagi, justru sy akan mendukung namun dengan kamu harus tahu bahwa aturan di kepegawaian tidak bisa memberikan ijin kerja sambil kuliah kecuali kuliah di kelas pegawai atau diluar jam kerja, sedangkan kuliah di kampus ganesa ini akan meminta dirimu kamu untuk fokus dan pastinya sy pun sebagai pimpinan kamu tidak akan membedakan kamu dengan teman-teman kamu lainnya sehingga kamu juga akan tetap dituntut untuk bekerja yang bagus disini”…Aku terdiam sambil berpikir..”apakah ini pintu gerbang cita-citaku terhenti???????”..pimpinanku tidak langsung berhenti menyampaikan itu, beliau baik..aku diminta oleh beliau untuk menghadap ke Direktur Kepegawaian dan juga diminta mencari informasi ke jurusan Teknik Industri tentang kelas karyawan di kampus jatinangor. Karena keinginan yang besar aku pengen kuliah aku lakukan semua…aku tidak menghadap Direktur Kepegawaian namun aku bertanya kepada beliau melalui email dan alhamdulillah dibalas. Jawabannya sama dengan yang disampaikan oleh pimpinanku..bahwa pegawai hanya boleh kuliah di luar jam kerja. Aku berpikir..kok gak adil gini ya????…akhirnya aku balas email beliau….”Apakah salah pak, jika sy yang lulusan S1 dari salah satu Universitas Negeri terbaik di Jogja ini, mempunyai keinginan untuk melanjutkan sekolah di Kampus terbaik di Bandung ini?????”…dan tidak ada jawaban lagi hehehehe. Aku ke Jurusan TI, dan ternyata kelas karyawan itu dibuka khusus untuk kelas kerjasama antara kampus ganesa dengan Kementerian Perindustrian saja bukan untuk umum….hikss…. mosok yoooo aku gak boleh kuliah disini siy yaaaaa????????…aku balik menghadap pimpinanku lagi…”Pak, sy udah menjalankan apa yang bapak sarankan dan hasilnya tidak menyenangkan pak…masak sy harus keluar dari kantor ini pak kalo ingin sekolah di kampus ganesa ini???”
Tahun 2012…terjadi pergantian pimpinan di kantorku
Pimpinan yang baru bersedia memberikan ijin sekolah bagiku…alhamdulillah aku pun melengkapi berkas-berkas dan mendaftar sekolah serta mengajukan beasiswa juga. Namun perjalanan gak semulus yang kuperkirakan..aku masih stres juga. Ada salah satu jurusan di FTSL yang membuka kelas karyawan dan aku diminta mendaftar ke sana. Yup…sesuai lah dengan jurusan sewaktu di S1. Sewaktu proses wawancara dengan Ketua Satker kelas karyawan ini…beliau sudah mengenal aku. Ketika aku masuk ruangan dan mulai wawancara…beliau hanya mengajukan satu pernyataan…”Kamu tahu kan bahwa sy sulit memutuskan untuk menerima kamu, sebagaimana kamu ketahui bahwa sy tidak akan lama menjadi ketua di satker ini sehingga tidak bisa mendampingi kuliahmu dan kl tidak ada perubahan, pengganti sy adalah orang yang kamu tahu juga bahwa dia tidak menyetujui kamu masuk di kelas karyawan ini..jadi keputusan untuk menerima atau menolakmu harus diputuskan oleh sy, kaprodi dan pimpinan kantormu (mereka bertiga sudah kenal dekat)”…sy pun menjawab dengan tenang “Pak, sy menerima apapun hasilnya nanti, sy hanya melakukan apa yg harus sy lakukan..ketika ada orang menawari sy untuk mencoba, mengapa tidak sy coba kl memang sy layak dan pantas untuk mencobanya”. Tahapan berikutnya pengajuan beasiswa…aku bersama pimpinan kantorku menghadap ke kantor sekolah pascasarjana untuk menanyakan apakah pegawai bisa mengajukan dan mendapatkan beasiswa voucher. Disini dijawab bahwa beasiswa voucher hanya untuk mahasiswa bukan pegawai tapi ya tidak ada salahnya untuk dicoba kata bu WDS pascasarjana waktu itu..kami akan bahas nanti di rapim. Deg-deg an yang panjang sambil mikir…siapa siy aku???? Kok kayaknya ribet banget yak mo kuliah aja
Selama menunggu pengumuman…aku gak tenang… seminggu menjelang pengumuman pendaftaran beasiswa voucher…aku bermimpi…bu WDS pascasarjana tersenyum padaku…oh, smoga ini pertanda baik…alhamdulillah ternyata aku bisa mendaftar beasiswa..karena emang aku perlu ini buat biaya kuliah kl ternyata nantinya lolos kuliah. Baiklah…tinggal menunggu pengumuman sekolah….aku diterima gak ya????….sama halnya sewaktu beasiswa…seminggu sebelum pengumuman..aku bermimpi…melihat pimpinan kantorku yang lama (beliau yg melarang aku kuliah di kelas karyawan ini hehehe) tersenyum padaku juga….alhamdulillah aku lulus….yaaaaaaaaaaaaaa…Agustus 2012, aku resmi menjadi mahasiswa kampus ganesa. Aku sangat menikmati kondisiku…menjadi pegawai dari senin-kamis, menjadi mahasiswa dari jumat-sabtu. Salah satu teman kantor bertanya…”berat gak?” aku jawab…”biasa aja”. “Kamu kan sekarang kuliah lagi, gimana kalo pas kuliah nanti kamu hamil? Kan kamu sedang merencanakan kehamilan juga”…aku jawab,…”Ya dijalani saja lah”.
Januari 2014….
Ya..aku memasuki kuliah di semester 4 yang waktunya untuk penyusunan tesis. Dan pada waktu ini juga aku hamil dan dipromosikan menjadi pejabat di kantorku. Perjalanan untuk tesis ini semakin berat…tuntutan di kantor semakin besar karena posisi aku yang harus mengemban amanah lebih besar dengan perut yang semakin besar..aku pun hampir melupakan tesisku. Konsentrasi dan fokusku kemana-mana…semakin kuingat..semakin aku stres. Akhirnya aku fokus pada kehamilanku..dan bekerja dengan semampunya di kantor. Mei 2014 aku melahirkan dan mempunyai keinginan untuk memberikan ASI eklusif untuk bayiku. Aku coba untuk memulai tesisku…namun…karena stres mengakibatkan volume ASI berkurang…akhirnya aku berhenti mengerjakan tesis dan fokus ke bayi ku lagi. Aku sukses memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan dan masih lanjut sampai bayiku berusia 1 tahun. Sooooo….bisa diketahui kan..aku menelantarkan tesisku selama 1 tahun dan ini sama artinya aku tidak lulus tepat waktu…aku harus tetap melanjutkan semester dengan biaya sendiri dikarenakan batas beasiswa adalah 2 tahun. Aku pinjam uang ke suami, pinjam uang tabungan ART ku dan pake uang tabungan yang ada untuk membayar biaya kuliah yg tinggal tesis aja ini. Tepat 1 tahun ASI berhenti…tepat juga aku mendapat surat cinta dari kampus bahwa batas studi ku sudah habis dan harus segera menyelesaikan tesis dan harus lulus kalo tidak ingin DO. Aku dah makin panik dan makin stres…alhamdulillah aku memiliki dosen pembimbing yang sangat..sangat baik..beliau adalah pimpinan kantorku yang lama, beliau juga yang dl melarang aku mengambil jurusan di kelas karyawan ini namun beliau juga yang tetap aku pilih sebagai dosen pembimbingku. Aku dah sempat menyerah…namun aku melihat dosen pembimbingku masih berkenan membimbing aku…melihat suamiku dengan segala dorongan yang dia berikan untukku..dan mendengar nasihat teman-teman kuliahku…”kalo kamu ingin menyerah, kenapa gak dari awal?..kenapa sekarang yang tinggal selangkah lagi, kamu malah menyerah?”
Agustus 2015
Setelah bulan Mei aku melakukan seminar 1…aku sempat menjauh lagi dari tesisku dikarenakan di kantor ada pekerjaan pelelangan yang harus aku pegang dan harus aku selesaikan…akhirnya aku baru bisa seminar 2 di awal bulan Agustus…dan itu selesai juga semester 6 ku…kl aku ingin ikut wisuda Oktober aku harus bayar biaya semester pendek…oh no….uang tabungan dah habis…mulai stres lagi…alhamdulillah, suami bersedia memberikan pinjaman lunak padaku yang artinya tetap tanpa bunga tapi bisa dikembalikan kapan aja hehehehe. Sidang batas kuliah adalah tanggal 12 Agustus 2015…dan aku belum sidang. Seharusnya aku sidang tanggal 10 Agustus, namun dosen pembimbing dan dosen penguji tidak mendapatkan waktu yang bisa bersamaan..akhirnya sidangku ditunda menjadi tanggal 14 Agustus…duh,.aku DO gak ya????….dengan panik aku tanya ke TU…pasrah lah intinya diomelin ama ibu-ibu TU..”kamu tuh ya, kerja di kampus ganesa tapi gak pernah ngurusi kuliahmu, jadinya kita-kita lagi deh yang ikutan sibuk..tapi masih mending lah gak kabur kayak mahasiswa yang lain”…ayooo buruan diselesaikan….”baik bu” hanya itu jawaban yang bisa aku berikan. Jumat 14 Agustus 2015, pukul 08.00 aku dijadwalkan sidang…namun pukul 7.30 aku mendapat sms dari dosen pembimbing, bhw pesawat beliau dari lampung delay…jadi sidang ditunda menjadi pukul 13.30, dosen penguji ada yg keberatan dan tidak bisa, minta pukul 15.00…namun dosen penguji yang satunya lagi juga keberatan karena terlalu sore…ternyata menjelang sholat jumat..pesawat tetap belum jalan sehingga beliau berganti jalur dan penerbangan baru akan mendarat ke jakarta pukul 15.00…ya gak mungkin lah…aku sidang hari itu…kan nyampe bandung pasti udah pukul 17.00-an. Alhasil sidangku diundur menjadi hari sabtu, 15 Agustus 2015…itu juga dengan jadwal yang tidak sepakat hehehe…pukul 09.00 aku sidang dengan dosen pembimbing dan dosen penguji 1…pukul 13.00 aku sidang dengan dosen pembimbing dan dosen penguji 2…huaaaaaa….dan hasilnya….aku dinyatakan LULUS sodarah-sodarah dengan nilai AB dan perbaikan…wis lah apapun nilainya…yang penting lulus gak DO…alhamdulillah..perjuangan tesis yang super duber panjang…dan dapat mengikuti wisuda pada bulan Oktober 2015….tesis oh tesis…cantiknya perjalanan hidupku denganmu…sayang aku kurang mengenalmu dengan baik dikarenakan pengerjaan yang buru-buru….sehingga hasilmu kurang maksimal.
Pesan moril yang kudapat:
- Hati-hati dengan doa….kamu harus siap apapun yang akan kamu hadapi apabila semesta alam mengaamiini dan Allah SWT mengabulkannya
- Janganlah takut membingkai mimpi…sapa tau dapat terwujud, walopun perjalanan panjang harus dilalui
Salut buat teteh yg penuh perjuangan melanjutkan sekolah. Aku sejak 2 tahun lalu mau lanjut S2 maju mundur, alasannya.. “ah..repot sama 3 anak.”
Entahlah tahun depan..
Makasih mbak udah mampir ke blog aku…iya mbak,bener..kudu siapin mental yg besar..tesis with krucils hehehe..manajemen waktu mbak pointnya
Ternyata emang harus manggil teteh kayanya hehe heheu
Hebat teteh Barakallah ya semoga bermanfaat ilmunya. Saya entah sejak kapan sudah mengubur keinginan sekolah lagi. Mengubur tidak dengan paksa, keinginan sendiri. Tapi kadang suka kepikiran klo liat yang abis lulus S2.. What If.. 🙂
Makasih mbak udah mampir ke blog aku…aamiin,smoga bisa mengaplikasikan ilmu2nya niy mbak…ayooooo mbak,semangat,tp kl dah ada krucil..emang kudu pinter2 manajemen waktu (pengalaman aku ya..tesis bersama 2 krucils) hehehe
Yess.. keren.
Seruu… kebayang perut besar, stress melanda.
Alhamdulillah sudah berlalu dengan hasil gemilang
Makasih mbak udah mampir ke blog aku…iya mbak,perut besar ternyata gak bisa fokus dengan baik jadilah mabok deh nyelesaiin tesisnya hehehe..alhamdulillah sdh berlalu hehehe
..thanks for sharing mba. Akupun lagi berjuang buat fokus nulis thesis sambil ngasuh anak..Semangaat!!
sama-sama mbak…yang penting selalu semangat mbak…insyaAllah diberikan kemudahan mbak…emang rada berat tapi bisa insyaAllah hehehehe