Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Alhamdulillah tantangan pada materi pertama di Game Level 1 di perkuliahan Bunda Sayang IIP dengan tema “Komunikasi Produktif/Komprod” sudah terlalui dengan damai dan lengkap. Semangat yang luar biasa karena ingin tambah profesional dalam menjalankan peran sebagai ibu. Trus, apakah ada rasa yang luar biasa terasa setelah menjalani semua proses dari pemberian materi hingga hari ke-17 ini? Pastinya siy IYA dan justru ingin bisa terus mempraktekannya setiap hari bersama duo fajar junior.
Pada penjabaran materi tentang Komprod ini, kita diminta memilih salah satu diantara 3 pilihan yang ada yaitu berkomunikasi dengan diri sendiri, berkomunikasi dengan pasangan dan berkomunikasi dengan anak-anak. Setelah diskusi dengan Pak Suami, akhirnya aku memilih untuk berkomprod dengan duo fajar junior. Niat dan target utama yang ingin kucapai dalam komprod kali ini adalah “pengendalian emosi”. Emosi ini masih mewarnai komunikasi aku dengan duo fajar junior ini.
Ketika kita membersamai anak-anak dengan pikiran yang tenang, maka anak-anak akan merespon sikap kita dengan baik sehingga teriakan dan amarah pun tak akan terjadi
novya.id
Poin-poin dalam Komunikasi Produktif
Dalam komunikasi produktif bersama anak, terdapat beberapa poin-poin yang dapat kita gunakan dalam menganalisa keberhasilan proses komunikasi yang kita lakukan. Poin-poin yang ada tidak semua harus dijadikan patokan, kita dapat menambahkan atau mengurangi atau bahkan juga berbeda. Poin-poin yang diberikan oleh tim Bunsay IIP adalah sebagai berikut:

Apakah semuanya berjalan lancar? Hmmm…ada kalanya kuraih kesuksesan, namun tak jarang juga aku terima kegagalan. Namun semua proses akan terasa nikmat ketika kita memiliki rasa optimis untuk yakin kita dapat berubah dalam berproses.
Berapa lama tantangan ini dilakukan?
Sesuai dengan instruksi tim Bunsay, tantangan ini minimal dilakukan selama 10 hari dan maksimal selama 15 hari atau 17 hari. Ya tinggal kita tentukan saja, kita akan berhenti di hari keberapa. Kalo aku pribadi, aku menikmati semua prosesnya. Bukan hari saja yang menjadi patokan, namun hasil yang berbeda pastinya. Sebelumnya aku seperti apa, sesudahnya aku seperti apa? Apakah aku tetap atau aku berubah? Aku berharap bahwa aku berubah, aku bisa menjadi ibu yang bersahabat buat duo fajar junior pastinya. Sampai dengan aliran rasa ini terketik pun, aku masih sangat menikmati proses Komprod ini.
Game Level 1: #1#2#3#4#5#6#7#8#9#10#11#12#13#14#15#16#17
Poin komunikasi produktif mana yang paling berkesan?
- Mengendalikan Emosi. Ya, ini adalah goal utama dari komprod yang aku lakukan. Kondisi diriku yang ibu bekerja di ranah publik dan ranah domestik ditambah harus LDM dengan Pak Suami, cukup menekan pikiranku. Hal ini yang setiap hari merusak komunikasi terbaikku dengan duo fajar junior. Aku sulit untuk memahami mereka karena aku terlalu egois minta dipahami. Melalui komprod ini, aku menemukan suasana yang lain. Aku “dipaksa” untuk melakukan komunikasi yang damai dengan duo fajar junior. Perlahan-lahan aku mulai menikmati semua prosesnya.
- Keep Information Short & Simple (KISS). Aku yang awalnya apabila menyuruh duo fajar junior dengan rentetan kalimat yang kemudian berujung pada pertanyaan dari mereka “Bu, habis ini apa tadi?”. Sebuah pertanyaan wajar, namun aku sambut dengan nada kesal “makanya didengarkan donk!”. Melalui komprod ini, aku mengalami perubahan yaitu menyusun sebuah kalimat instruksi yang padat dan berisi. Hal ini membuat duo fajar junior tidak bingung dalam menerimanya.
- Intonasi Suara dan Gunakan Suara Ramah. Aku yang dulunya biasa menggunakan suara 5 oktaf, kini sudah berubah menjadi maksimal 2-3 oktaf. Yap, belum 100% dapat sabar, namun masih terus berjuang untuk menjadi lebih baik.
Kita belajar, berubah dan belajar bersama ya kiddos!
Hal menarik apa yang aku dapat dari tantangan ini?
Ada yang lucu yang aku dapat. Aku menjadi orang yang kreatif dalam mencari ide untuk melakukan komprod dengan meredakan amarah. Ketika pagi hari yang kritis, aku biasanya uring-uringan menghadapi Adek yang manja dan susah disuruh mandi. Namun beberapa hari ini aku latihan tarik nafas yang tiada henti dan berbanyak istighfar agar rasa sabar tetap terjaga dalam mengajak Adek mandi. Ya, dan pada akhirnya sukses aku mengajak Adek mandi tanpa aku kesal, tanpa ada drama di pagi hari dan tanpa tambahan Mbah Bono ikutan ngomel. Well, thanks alot.
Perubahan apa yang aku dapat dari tantangan ini?
Perubahan yang paling aku rasakan adalah aku menjadi lebih tenang dalam mensikapi polah duo fajar junior. Kalo kata Pak Suami “Ya, itulah masa mereka, masa bermain, kita ikuti saja selama masih di koridor yang baik”. Yup, berdamai dengan kondisi dan situasi adalah poin utama dalam mengendalikan emosi ketika membersamai duo fajar junior ini. Kita tenang, semua akan senang, baik aku maupun duo fajar junior.
Komunikasi yang Produktif apabila kita berada dalam frekuensi yang sama. Begitupun ketika kita berkomunikasi dengan anak kita. Kita sesuaikan frekuensi kita dengan mereka agar kita bisa saling menerima. Kita pernah berada di masa mereka sedangkan mereka belum pernah di masa kita. Jadi kita lah yang harus belajar memahami mereka
novya.id
Alhamdulillah. Sampai bertemu di tantangan level berikutnya. InsyaAllah. Wassalamu’alaykum.
Baca juga: https://novya.id/berdua-bersama-adek-saja/
- #AliranRasa
- #Gamelevel1
- #Tantangan10hari
- #KomunikasiProduktif
- #KuliahBundaSayang
- @Institut.Ibu.Profesionalhttps://www.ibuprofesional.com/
#Day31 #SETIP #EstrilookCommunity #KLIPApril #MenulisuntukDiriSendiri
Seru banget baca tulisannya sampe asyiik sendiri akutuuu ๐
hehehehehehe
Wah Bun… Jadi semakin pengen nih buat ikutan kelas bunsay. Soalnya kemarin tidak keterima huhuhu. Semoga tahun depan bisa keterima aamiin โบ
aamiin. selalu semangat ya teh ๐
kayaknya aku mesti belajar komprod ini juga dari skg ya biar nnti pas punya anak bisa lebih tenang dan gak emosian haha. TFS teh ๐
yup teh, hayuk semangat hehehe
Bener banget ini.. Kita dan anak memang harus satu frekuensi. Kita pernah jadi mereka, tapi mereka belum pernah jadi kita. Aku juga masih suka marahin anak teh, habis marah trus nyesel, apalagi kalau dia dengan wajah memelas nya bilang “maaf.. ” Duh langsung merasa banyak dosa pisan ke anak. Haha.
hiks..aku pun begitu teh..pas liat mereka tidur..langsung nyesek dada ini, ngerasa bersalah banget
Masyaallah jadi semakin tertantang sebagai Ibu. Terkadang kalau anak sakit atau rewel masih panikan. Jadi bangun komunikasi juga Gak tenang…
iya mbak, aku juga masih harus belajar banyak dalam menenangkan diri alias tidak panik..alhamdulillah pelan-pelan semoga kedepan semakin bisa istiqomah ๐
aku wajib belajar ini kayanya teh, bekal berkeluarga nanti
hayuk teh…hayuk belajar ๐
Wow, tantangan 10 hari tapi dampaknya bisa jangka panjang ya. Terima kasih informasinya mbak.
Wow, tantangan 10 hari, tapi dampaknya bisa jangka panjang. Terima kasih informasinya.
sama-sama teh ๐
hmm menarik nih sepertinya… keren loooh jadi ibu udah ada institutnya, salut aku ๐
iya mbak ๐
Wah, seru pastinya ikut IIP, sy bbrp thn lalu ga .Jadi gabung, krn satu dan lain hal, hehem pdhl klo dgr cerita teman2 penasaran dan pgn bgt ikut. InsyaAllh thn ini klo ada cuzz gabung, heheh
hayuk mbak, insyaAllah banyak manfaatnya niy ๐
Anak2 gimana Ibunya,,kalo Ibunya happy anak2 pun happy, begitu pun sebaliknya kalo rungsing anak malahan tambah rewel kan ya.
Ahh semoga lita jadi ibu yg baik buat anak2, dan banyak belajaar teroos
iya teh, makasih ๐
Jadi pengen juga ikutan, tiap baca blogger yang ikut serta bikin mupeng banget..karena saya agak bermasalah juga nih dalam emosi…apalagi kalau udah capek..duh. insya Allah berusaha lebih baik dan terus belajar…
aamiin ๐
Wah, bagus banget ya programnya. Terkadang saya masih moody saat membersamai anak, kadang bisa meredam emosi kadang marah-marah juga. Sampai anak saya yang masih 3 tahun bilang Mama jangan marah, ya. Duh, jadi ngerasa bersalah kalau gini. Habis itu saya peluk anak dan minta maaf
aku pun masih suka begitu mbak..hiks
Duh seru bacanya sekaligus banyak belajar juga
Tulisannya cocok buat aku juga yang jadi guru TK hehe
alhamdulillah, makasih teh ๐
materi kaya gini bahkan ada matkulnya waktu sha kuliah. Tapi gatau kenapa praktek selalu susah dibanding teori ๐
begitulah teh…pemahaman teori jauh lebih mudah dibandingkan aplikasinya hehehe
Aku juga termasuk yang harus banyak belajar nih soal komprod. BAnyak sabar dan berdamai dengan kondisi juga. Tarik nafaaassss… hembuskaann.. ๐
hehehe..semangat mbak ๐
Memang kalo anak2 gimana ibunya juga ya hehe, walaupun aku blm jadi ibu tapi makasibilmunya bermanfaat ka hihiโค๏ธ
yup, bener mbak
Huaaaa belahar banyak hari ini. Sesederhana itu pun bisa berdampak besar ya teh ๐
begitulah teh..hal besar itu tercipta dari yang sederhana hehehe
Sampai bertemu di level berikutnya, mbak ๐
aamiin, makasih mbak ๐
Thank sharingnya Mbak. Bermanfaat sekali nih terutama buat ortu baru seperti saya yang masih perlu belajar banyak tentang komunikasi yang baik dan produktif dengan si Kecil.
sama-sama mbak ๐
Bagus banget, mau ikut sebenernya tapi belum berjodoh waktu dan linknya
insyaAllah akan dipertemukan dengan waktu yang tepat mbak ๐
terimakasih, mbka. Tulisanya bermanfaat banget bagi saya.
Saya msh emosi dgn anak2. Pelajaran berharga banger mb?
alhamdulillah mbak ๐
Tulisan yang bermanfaat sekali. Beberapa kali saya baca postingan dari para peserta kelas IIP. Mereka praktikkan seperti Mbak Novy, lalu menuliskan hasilnya sehingga bisa dibaca para ibu lain. Sipp… Nah, komunikasi produktif emang penting banget. Secara, inti dari hubungan kita dengan anak adalah dengan berkomunikasi. Sukses terus ya, Mbak ๐
aamiin, makasih banyak mbak ๐
ternyata mbak Novya juga sama kayak saya, LDM. Mbak ini cara ikutnya gimana sih pingin banget bisa ikutan biar bisa mengendalikan emosi juga. Kayaknya seru dan keren plus sangat berfaedah, apalagi untuk orang yang meledak ledak macam saya.
ada informasinya mbak di IG atau di website Institut Ibu Profesional ๐
Terima kasih…saya masih belajar berkomunikasi yg baik nih. Terutama dengan keluarga sebagai sosok yg selalu ditemui. Kadang sakit dekatnya sampai takut salah omong, takut melukai
sama-sama mbak, selalu semangat ๐
Mengendalikan emosi memang harus ya mba. Apalagi saat bicara dengan anak, jangan sampai dengan nada tinggi. Ibu harus bijak. Thanks mba sharingnya dan mari memperbaiki diri.
iya mbak, sama-sama mbak ๐
Masya Allah , menarik banget nih mba buat dicoba. Hitung-hitung belajar mengendalikan emosi tapi sekaligus juga buat seru-seruan hihii. Lucuuu
iya mbak hehehe