Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Hai gaes, today is aliran rasa day. Yup, tugas untuk level 3 Bunda Sayang dah berakhir gaes. Saatnya kini mengalirkan rasa terkait tugas yang sudah diberikan. Hmmm, ku mo nulis apa ya? ((hahaha, sindrom pemalasan nulis masih menyerang jreng). Kalian ingat kan, di tugas kali ini aku ber-partner dengan Kakak (anak sulungku yang berusia 11 tahun). Tugas yang kami kerjakan terkait dengan proyek keluarga (Family Project). Tau donk apa itu proyek keluarga? Kalo gak tahu, yuk cekidot aliran rasa dari kami ini ya.
Baca juga: https://novya.id/ojo-kalah-karo-wegah-project-defajar-fampro-day1/
FAMILY PROJECT = ACTIVITY + MANAGEMENT
Dari teori kuliah yang pernah aku dapat, sebuah proyek itu pasti ada kegiatan dan dikelola dengan batasan waktu yang sudah direncanakan di awal. Dari kata kelola dapat kita ambil makna bahwa ada semacam kegiatan pengawasan untuk memantau semua aktivitas yang ada di dalamnya. Tak ada waktu yang tak tepat, yang ada adalah gimana kita bisa menyesuaikan diri dengan apa yang terjadi di waktu itu.
Okay, bicara tentang Family Project, kami sekeluarga tuh senang banget melakukan kegiatan yang bermusim atau dalam rentang waktu tertentu. Jadi ketika ada tugas ini, kami senang sekali. ((Tapi kok kayak kurang greget ya jawab?)). Yach ketahuan deh. Yup benar, sebenarnya kami suka sekali dengan materi level 3 ini, namun kami menghadapi sebuah kendala tentang waktu. ((kurang? lebih? pas? malas?)). Gak juga kok, waktunya sangat pas, namun kami harus berhadapan dengan mood kami yang sedang dalam permainan roller coaster. ((Why?)). Mo tahu aja atau mo tahu banget?
KONSISTEN dan KOMUNIKASI ((vs)) BAD MOOD dan LELAH
Yup, untuk pelaksanaan dan pengawasan sebuah proyek itu dibutuhkan yang namanya KONSISTEN dan KOMUNIKASI. Untuk KOMUNIKASI pada prinsipnya kami gak ada masalah karena kakak sudah bisa whatshapp (WA) sehingga komunikasi terkait tantangan setiap harinya bisa kami diskusikan via WA. Nah, yang jadi masalah adalah KONSISTEN. Di awal proyek kami sudah menuliskan apa saja kegiatan yang akan kami lakukan berikut jadwal pelaksanaannya dan kategori kecerdasan yang kami pilih. Fakta yang terjadi adalah aku lelah dan diserang bad mood. Bukan karena masalah tantangannya, namun beban kerja di kantor sedang mengejar deadline laporan dan penulisan modul.
Ngomong-ngomong soal penulisan modul ini ((mlenceng sedikit ya gaes)). Emang modul ini sudah menghantuiku sejak bulan Maret, perubahan jadwal akhirnya menggerus hingga sehabis lebaran. Padahal momen tantangan tuh pas banget karena duo fajar junior sedang libur sekolah. Trus, aku gak serius dong menjalankan proyeknya? No lah, bukan Novya namanya kalo dah kecebur gak serius. Proyek ya tetap jalan lah, komunikasi dan pelaksanaan dengan Kakak tetap jalan juga, pengawasan juga jalan. Lalu apa yang jadi masalah?
Yang menjadi masalah adalah PELAPORAN. Nah ini masalahnya, setiap hari kerja aku dah mengetik dan mengetik tentang modul. Kepala rasanya sudah pening berhadapan dengan layar PC. Jadi lah yang dikorbankan adalah penulisan laporan harian tentang proyek keluarga kami. Alhasil ada beberapa yang harus kami rapel deh.
EVALUASI PROYEK
Yup, terkait proyek keluarga kami yaitu “OJO KALAH KARO WEGAH PROJECT” yang kami lakukan dari hasil diskusi bersama. Dari kegiatan yang kami susun, ada sekitar 85% yang sudah sukses kami lakukan. 15% yang belum terlaksana dikarenakan ada 1 dan 2 kegiatan yang memang sifatnya berdurasi panjang seperti Asmaul Husna Journaling (AHJ), 99 asmaul husna kami bagi dalam sehari hanya 5 AH, sehingga diperlukan sekitar hampir 19 hari-an belum lagi ditambah Kakak yang kadang lupa melakukannya karena bentrok dengan tugas Kumonnya. Jadi ya belum 100% kami selesaikan. Kemudian ada beberapa kegiatan yang tidak kami lakukan namun tiba-tiba terbersit ide untuk menggantinya dengan kegiatan yang lain seperti bermain musik, menyusun jadwal harian dan belajar zero waste.
Kami senang terlibat dalam proyek ini begitupun anak-anak. Jadi ya proyek keluarga ini tidak akan berhenti disini saja, kedepan kami akan menyusun proyek-proyek keluarga dengan kegiatan-kegiatan baru atau meningkatkan kegiatan-kegiatan yang sudah berjalan saat ini. Nama proyek akan tetap sama yaitu “OJO KALAH KARO WEGAH PROJECT”, karena spirit yang terdapat dalam kalimat ini yaitu “JANGAN KALAH DENGAN KETIDAKMAUAN” Selama ada kemauan pasti ada jalan menuju kesuksesan, bukan begitu gaes?
Hikmah yang kami dapatkan selama menjalankan proyek ini
- Kedekatan. Yup, melalui proyek ini kami lebih banyak melakukan diskusi dan pastinya berdampak pada kedekatan antar kami. Sebelumnya sudah dekat juga hanya dengan adanya proyek ini kami lebih bisa dekat lagi.
- Kebahagiaan. Tak ada yang namanya permainan itu tidak ada bahagia. Apalagi ini permainan yang bagus dan berguna bagi keluarga kami.
- Keseruan. Partnernya bahagia itu adalah seru, so kami pun menikmati keseruan kami ini.
- Kebersamaan. Ada bahagia, ada dekat, ada seru pastinya akan muncul kebersamaan. Walo tantangan bosan dan jenuh pastinya ada dong, jangankan anaknya, mamaknya kadang jadi gemes sendiri ketika sudah jenuh dan bosan hehehe
- Kebiasaan. Nah, proyek ini dapat kami gunakan untuk menjalankan kebiasaan baik bagi kami sekeluarga. Alon-alon waton kelakon gaes.
- Keep your time! Ini dia niy faktor utamanya, jaga waktumu dengan baik ketika kau sedang menjalankan sebuah proyek gaes.
Nah, itulah cerita kami tentang menjalankan proyek keluarga untuk menjawab tantangan dari tugas Level 3 Bunda Sayang dari Institut Ibu Profesional. Bagaimana dengan cerita kalian? Pastinya lebih seru dong
Tak ada waktu yang salah, yang ada adalah bagaimana sikap kita untuk mempersiapkan diri menghadapi waktu itu. Keep on Spirit Gaes!
NOVYA.id
Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum.
- #AliranRasa
- #Gamelevel3
- #Tantangan10hari
- #MyFamilyMyTeam
- #Kuliah.Bunda.Sayang
- @Institut.Ibu.Profesional
