Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Bulan ramadhan telah datang dan sudah masuk di hari kedua. Di bulan yang sarat akan pahala ini diwajibkan kepada seluruh muslim untuk melaksanakan puasa. Nah loh..sapa yang gak puasa?
Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.
Qs. al baQARAH AYAT 185
Beredarnya undangan acara buka bersama
Di bulan ramadhan ini juga godaan pilihan akan beredar, yaitu antara sholat tarawih atau menghadiri undangan buka bersama. Hayoo, pada jujur, kalau dihadapkan pada 2 pilihan tersebut, kalian akan memilih yang mana? Kalau aku siy pilah pilih (maafkan tingkat keimanan masih belum stabil).
Kalau untuk acara buka bersama keluarga, kami punya pilihan tempat favorit di Kota Bandung tercinta ini. Lokasinya yang berada di pusat kota, pastinya mudah sekali dijangkau. Bagi aku yang berada di perbatasan Kota Bandung, Cimahi dan Bandung Barat untuk menjangkau ke lokasi ini tidak terlalu jauh. Keluarga kakak ipar yang berada di Bandung Timur pun tidak kesulitan.
Kami tahu tempat ini dari acara buka bersama di kantorku dan akhirnya aku rekomendasikan kepada Pak Suami dan beliau pun langsung memberikan persetujuan. Apakah nama lokasi itu? Adakah yang pernah mendengar kata “BANCAKAN”? Yup, nama lokasi favorit kami itu adalah “NASI BANCAKAN”.
Bagi orang Jawa Tengah khususnya Solo mungkin sangat familiar dengan kata “BANCAKAN” ini. BANCAKAN adalah hidangan untuk merayakan sesuatu, misal ulang tahun anak atau selametan. Nah konsep tempat makan “NASI BANCAKAN” ini pun hampir sama, dimana berbagai jenis masakan dari mulai nasi liwet, sayuran, lauk-pauk, lalapan dan sambal, serta minuman ditata dengan rapi di sebuah meja panjang.
“NASI BANCAKAN” Bandung

Lokasi Nasi Bancakan ini terletak dekat dengan kompleks Gedung Sate. Menu yang disajikan mayoritas khas masakan sunda. Namun bagi yang tidak suka lalapan, disini juga ada menu sop. Konsepnya adalah prasmanan, jadi pengunjung yang akan makan dapat memilih masakan sesuai dengan selera masing-masing. Apabila kita datang kesini pada saat jam makan siang atau pada saat jam buka bersama, dapat dipastikan kita akan berada dalam antrian yang panjang.

Untuk menu banyak jenisnya. Nasi yang disediakan ada 3 macam, yaitu nasi putih biasa dan nasi merah yang dibentuk timbel (nasi dibungkus dengan daun pisang) dan nasi liwet yang ditaruh di dalam katel besar sehingga memudahkan kita untuk mengambilnya sendiri. Lauk yang disediakan dari mulai ikan, cumi-cumi, udang, ayam, burung dara, tahu dan tempe semua ada (kalau beruntung masih lengkap belum habis diserbu pengunjung sebelum kita). Bagi yang suka kuah, ada sop buntut atau sop ayam. Lalapan dan berbagai jenis sambal pun tersedia. Untuk minuman ada es goyobod, es cincau,es jeruk dan beraneka macam juz. Pokoknya lengkap lah.

Tempat duduk untuk makan pun tersedia dalam 2 bentuk yaitu lesehan dan duduk di kursi. Kalau untuk acara bersama keluarga, kita dapat memilih yang konsep lesehan sehingga makan sambil ngobrol lebih fokus. Kalau hanya datang dengan jumlah orang tak lebih dari 6 orang, kita dapat memilih makan sambil duduk di kursi. Kedua konsep ini menurut aku siy enak-enak saja, tinggal kita nyaman yang mana.

sumber gambar: https://pergikuliner.com
Sewaktu aku kesana bersama Uti, kami memilih duduk di kursi dikarenakan Uti dan Mbah Bono tidak bisa menekuk kakinya untuk bersila. Pilihan duduk di kursi memberikan kenyamanan bagi beliau berdua. Tahun 2018 ketika ada acara buka bersama, kami memilih di lesehan karena ada 4 keluarga yang berkumpul sehingga kenyamanan duduk dan ngobrol lebih terasa. Di lesehan ini lebih terasa kehangatan dalam obrolannya.

Tempat untuk makan dan minum yang jadul
Piring dan gelas teh tawar menggunakan piring dan cangkir yang terbuat dari seng. Aku mengalami makan menggunakan piring dan cangkir itu waktu masih kecil. Uti memberikan piring itu agar tidak pecah, seingat aku dulu uti belum mengenal piring dari bahan melamin. Tapi jadi unik dan pastinya lebih ringan dibanding piring dari bahan keramik.
Di Nasi Bancakan juga disediakan mushola kecil, jadi apabila melakukan acara makan disini tidak akan mengurangi atau membuat orang beralasan untuk meninggalkan sholat. Hanya saja lahan parkir kendaraan yang tersedia kurang luas. Jadi untuk mobil banyak yang diparkir di pinggir jalan. Oia, bagaimana dengan harga? Tenang, harganya masih ramah di kantong kok. Paling mahal adalah menu-menu jeroan, untuk ikan dan ayam gak mahal kok.
Lokasi tepatnya dong dimana? Okeh, bentar ya
Jl. Trunojoyo No.62, Citarum, Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40115
Ya sejak mengenal Nasi Bancakan ini rasanya kok sulit berpindah ke lain hati. Yuk, yang penasaran, dapat segera merapat ke Bandung. Mudah kok akses menuju kesini. Apabila keluar dari pintu tol Pasteur, tinggal lurus saja melewati jembatan layang pasupati kemudian turun hingga pertigaan lapangan Gasibu. Lalu belok ke kanan, dan belok ke kanan lagi melalui depan Gedung Sate. Lurus deh terus, maka kalian akan menemukan Jl. Trunojoyo. Atau apabila kalian bingung, silakan klik disini untuk mengakses Google Maps (maafkan suka bingung memandu orang lain dengan aplikasi)
Yup, itulah tempat favorit berbuka puasa bersama keluarga bagi kami. Selamat mengunjungi dan mencoba masakan-masakannya.
Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum
#Day2 #BPNChallenge2019 #BPNRamadhanChallenge #BPNetwork