Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Alhamdulillah tahun ini aku memasuki tahun ke 16 menjadi wanita karir. Sebenarnya dulu ada keinginan untuk berhenti bekerja pada saat setelah menikah namun orang tua ku meminta aku tetap bekerja. Okehlah..aku coba meminta ijin kepada pak suami, dan alhamdulillah beliau mengijinkan. Pada masa sebelum menikah, tujuan bekerja adalah ingin mendapatkan uang sendiri sehingga bisa jajan dengan uang sendiri dan membantu orang tua. Yach…aku sangat tahu kondisi keuangan orang tuaku, bisa menyekolahkan aku ke Jogja itu perjuangan ditambah kebiasaan buruk bapak yang tidak dapat mengelola keuangan semakin memperburuk kondisi. Jadi akhirnya muncul tekad dalam diriku, bertahan di rantau, bekerja, hidup mandiri dan mempunyai prinsip “membantu dan membahagiakan orang tua semampu aku”, dan tidak mau meminta ke orang tua lagi ketika sudah mempunyai penghasilan sendiri.
Kalaupun sampai saat ini aku masih bekerja di luar rumah dikarenakan masih ingin membahagiakan orang tua dan suami mengijinkan itu. Pak Suami bilang, “selagi kita bisa membahagiakan orang tua, ya kita bahagiakan. Yang penting kamu tetap menaruh keluargamu yaitu aku dan anak-anak sebagai prioritas utama. Apabila kamu sudah merasa capek, tidak masalah kalau kamu di rumah bersama anak-anak”.
Berbekal pesan pak suami ini akhirnya ada pilihan yang aku ambil. Aku berani memutuskan untuk mengundurkan diri dari kantor ku saat ini. Namun pimpinanku tidak mengijinkan aku keluar dan menawarkan kepadaku kesempatan untuk melanjutkan sekolah. Dia sangat tahu aku, aku paling senang apabila disuruh belajar apalagi sekolah (hahahaha). Pertimbanganku mengundurkan diri karena aku ingin pindah dari kerja penuh waktu ke kerja paruh waktu. Dalam benakku di awal, aku ingin menjadi pengajar atau ingin menjadi konsultan. Pimpinanku tetap pada penawarannya karena mungkin dia merasa yakin bahwa penawarannya akan aku terima.
Berbekal ijin dan ridlo pak Suami, aku pun menerima tawaran itu. Ada yang diterima, pastinya ada yang dilepas. Aku menerima tawaran untuk melanjutkan pendidikan namun aku harus melepas posisi jabatan yang sudah 5 tahun ini aku pegang. Well...tak apalah, jabatan bisa dicari lagi nanti (kalau masih mau lanjut kerja kantoran hehehehe), namun kesempatan pendidikan tujuan utama saat ini. Melepas jabatan ini membuat aku lebih ringan dalam beban pikiran. Akupun merasakan ya biasa saja, yang berubah adalah tunjangan jabatan tidak ada, tunjangan 3 bulanan tidak ada. Pak Suami dah siap menggantikan yang hilang itu.
Mungkin aneh ya, tidak menjabat namun tetap bekerja di kantor yang sama. Apa tidak malu? Aku jawab, TIDAK. Kenapa harus malu? Karena sewaktu menjabat aku juga tidak merasa beda dengan staf yang lain, hanya amanah dan tanggung jawab yang lebih besar dari staf. Aku menikmati posisi baru ku saat ini dengan rasa syukur karena pulang kantor bisa tepat waktu, sesampai di rumah tidak penat pikiran sehingga anak-anak bahagia, bisa memiliki waktu lebih banyak untuk produktif dan pastinya jadi tidak sering dipanggil pimpinan untuk koordinasi pekerjaan. Alasan lain yang membuat aku mengundurkan diri adalah aku sudah tidak menikmati pekerjaan dan suasananya.
Yach..dimanapun aku bekerja, aku mengutamakan amanah. Aku berprinsip, rezeki berupa materi dan kedudukan akan mendatangi siapapun dia yang bekerja dengan amanah dan tanggung jawab. Pak Suami bilang…boleh bekerja tapi gak usah ngoyo. Karena tugas seorang istri itu ya manut dengan perintah pak suami.
#Day21 #EstrilookCommunity #ODOP
Alhamdulillah. Wassalamu’alaykum.
