Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog dan kawan-kawan di kelas Bunda Cekatan semuanya.
Hai Halo, apa kabar kalian semuanya? Semoga selalu dilimpahkan kebahagiaan dan kesehatan di mana pun kalian berada dan beraktivitas ya. Alhamdulillah jurnal pekan 8 sudah terkumpulkan. Kini saat nya mengalirkan rasa atas pencapaianku dalam belajar. Delapan pekan sudah kulalui di Tahap Ulat-Ulat ini. Kalian ingin tahu tidak apa yang kurasa? Bentar ya, kita ucapkan lagi mantra ajaib selama pembelajaran di Bunda Cekatan ini.
Ibu harus BAHAGIA
Nah, aku lanjut ya. Di aliran rasa kali ini, aku diminta untuk menuliskan pemahaman akan diriku sendiri.
Aliran Rasa ku….
Aku bicara seolah-olah sedang di depan cermin. Mulai memperhatikan, menelaah dan menilai seperti apa diriku. Apakah aku bisa memahami diriku? Aku akan coba ya 😁. Pekan 1 ketika aku diajak masuk ke ‘the jungle of knowledge’ aku mulai meraba apa yang ada di sekitar-ku. Aku berpikir bahwa aku diajari untuk mencari perbekalan. Jawaban sedikit demi sedikit terlihat pada pekan 2 di mana aku diminta membuat potluck.
Semula gelap dan tak paham arah, selanjutnya dengan berbekal peta belajar dan makanan sementara dari ‘the jungle of knowledge’, aku mulai berkumpul dengan kawan-kawan di kebun apel (pekan 3). Sampai dengan pekan 4, aku masih diminta menikmati makanan ilmu-ku bersama kawan-kawan di kebun apel.
Pekan 5 perjalanan ku berlanjut ke Camping Ground. Di sini aku diajak untuk memetik ilmu melalui komunikasi bersama kawan-kawan baruku. Belajar adab dan cara berkomunikasi ini berlanjut hingga pekan 8. Aku paling senang ketika di Pekan 6 di mana aku dan kawan-kawan baru saling bertukar hamper. Pada pekan 7, aku diajak melakukan refleksi diri atas pencapaian belajarku selama di Tahap Ulat-Ulat ini.
Aha! Ternyata Aku……
Ternyata aku suka dan cocok dengan metode pembelajaran di kelas Bunda Cekatan ini😍. Per pekan ada saja yang baru, alur nya disampaikan secara perlahan agar kami para pembelajar ini menikmati. Setiap tahapan dalam setiap pekan meninggalkan kesan. Sebagai contohnya adalah mulai di Tahap Ulat-Ulat ini. Materi pembelajaran di dapat secara mandiri berdasarkan arahan dari Magika dan Peri Hutan. Kami mencari dengan cara berinteraksi bersama kawan-kawan baru kami. Menyapa, berkenalan, chit dan chat serasa sudah kenal lama, dan berakhir pada bertukar ilmu.
Bermodal SKSD (Sok Kenal Sok Dekat) dan kemauan belajar, akhirnya secara tidak langsung, aku pun belajar teknik berkomunikasi. Nah kan, sambil menyelam minum air. Sekali kayuh, satu dua tiga pulau terlampaui. Ya itulah apabila diperibahasakan. Keseruan lain di tahap ini adalah aku yang ternyata suka dengan teka-teki merasa diajak untuk melatih intuisi “pekan ini mo ada kejutan apa lagi ya?”. Aku seperti seorang anak kecil yang penasaran dan menanti akan sebuah kejutan di setiap pekannya (hahahaha).
Hmmm, satu lagi. Ternyata aku sangat menikmati kelas ini. Di kala kesibukanku bekerja, mendampingi anak PJJ dan kuliah, aku selalu menantikan setiap Hari Senin dengan rasa penasaran yang luar biasa “ada tugas dan kejutan apa di pekan ini?”.
Gamifikasi di Tahap Ulat-Ulat
Hasil penelusuran di internet, akhirnya kekepoanku akan istilah ‘gamifikasi’ sedikit terjawab. Gamifikasi adalah penggunaan elemen-elemen permainan untuk tujuan pembelajaran tertentu. Konsep ini mulai digunakan dalam pembelajaran e-learning.
Elemen-elemen utama dalam konsep gamifikasi terdiri dari tantangan, level, badge, instant feedback, kompetisi, kolaborasi, nilai dan leaderboards. Dalam gamifikasi ini, sistem pembelajarannya di desain dengan adanya video interaktif, simulasi bermain peran, virtual reality dan augmented reality (dengan penggunaan kacamata khusus dan headset).
Mengapa gamifikasi di Tahap Ulat-Ulat dibuat seperti ini?
Karena…….(mencoba menjawab)
- mengajak ibu-ibu pembelajar untuk membangun ketrampilan dan mencapai tingkat kemahiran tertentu. (Ibu-ibu pembelajar berlatih membuat peta belajar, mencari sumber ilmu, berkomunikasi dan mengolahnya menjadi bahan belajar).
- membantu penerapan belajar pada bidang tertentu. (Ibu-ibu pembelajar diajak mengulik diri sendiri, mengumpulkan teori, berkomunikasi dengan kawan lain, menyusun peta dan menerapkannya).
- mempengaruhi perubahan perilaku ibu-ibu pembelajar. ( ini terasa dari tahap per tahap dan kejutan yang disampaikan oleh Magika dan Peri Hutan).
Gamifikasi pada Tahap Ulat-Ulat ini mulai kurasa setelah muncul pertanyaan di atas. 😁. Pada Tahap Ulat-Ulat ini aku diajak mengidentifikasi hambatan yang bisa jadi menghalangi motivasiku untuk belajar. Dibangkitkan minat belajarku melalui simulasi, video dan bermain peran. Aku diajak bermain simulasi dan tantangan pada setiap pekannya untuk menciptakan pengalaman belajar yang asyik. Tak lupa juga kami diberikan kesempatan untuk saling memberikan umpan balik seperti memberi dan menerima hamper dan berpasangan.
Lalu ending-nya bagaimana? Adanya penerapan pengulangan agar mencapai perubahan perilaku. (Ini siy tebakan ku aja)
Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum.
#InstitutIbuProfesional #HutanKupuCekatan #TahapUlat #AliranRasa
1 thought on “Bunda Cekatan: Aliran Rasa Tahap Ulat-Ulat”