Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Hai, bertemu lagi denganku di Jurnal Telur Merah. Apa kabar kawans? kalian sehat-sehat semua kan di manapun kalian berada. Semoga ya. Hmmm, pandemi belum berlalu kawans, tetap jarak jarak, memakai masker dan rajin mencuci tangan. Ingat 3M ya!. Baiklah, pembelajaran di Kelas Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional pekan ini sudah masuk di pekan ke 2 Tahap Telur-telur. Kali ini kita mendapatkan Telur Merah. Apa yang kita pelajari di Telur Merah ini? Kita diajak berpetualang bersama Magika Hamidah dan Kunang Maria Ulfah untuk mencari ketrampilan apa yang kita perlukan untuk membuat aktivitas ‘SUKA-BISA’ kita menjadi lebih cemerlang dari biasanya. Nah, apakah aku dah siap? InsyaAllah, mari kita melangkah ke tahapan petualangan selanjutnya. Jangan lupa isi lagi amunisi di RANSEL Petualangan kita ya.
Ibu harus BAHAGIA
Quote di atas tetap harus diletakan di awal. Artinya: apapun yang kita lakukan pada tahap Telur Merah ini tetap harus mengacu pada kebahagiaan diri seorang Ibu. Apapun peran kita saat ini, tujuan untuk menjadi Ibu yang Bahagia ini wajib dijadikan pijakan untuk menentukan prioritas. Setiap langkah seyogyanya kita bertanya “Apakah langkah dan pilihan kita ini sudah kita lakukan dengan Bahagia?”. Apabila belum namun itu tetap harus dilakukan, maka kita harus mencari sesuatu hal yang bisa menambah bumbu pada aktivitas kita agar kita lebih bahagia melaksanakannya. Itu adalah caraku, mungkin kalian memiliki cara yang lain. Bebaskan dirimu, Bahagiakan dirimu Kawans! 😄
#Refleksi Diri
Sebelum kita melangkah, selain memeriksa perbekalan kita, aku ingin melakukan refleksi dari kegiatan yang sudah aku lakukan di Tahap Telur Hijau pekan lalu yang dapat dilihat di sini.
Pada Tahap Telur Hijau pekan lalu, aku sudah mencoba merumuskan aktivitas prioritas pada kuadran ‘SUKA-BISA’. Aktivitas yang aku masukan dalam kuadran ini berasal dari kegiatan rutin yang aku lakukan dalam menjalani peranku sebagai Istri, Ibu, Anak, Karyawan dan Mahasiswa. Peran itu semua memang saat ini aku jalani. Berat? Sudah pasti. Namun hidup kan penuh pilihan dan inilah pilihanku. Kalo lelah ya istirahat, kalo berat ya dibagi. Dibagi dengan siapa? dengan Pak Suami lah hehehe.
Mengingat dan menuliskan kembali isi aktivitas prioritas di kuadran ‘SUKA-BISA’ ku ya, yaitu terdiri dari:
- Semangat Belajar
- Rebahan-Ndlosor-Slonjor
- Membaca
- Menulis
- Travelling
Kelima aktivitas prioritas ini memang aku pilih dari hal yang aku suka lakukan dan tentunya aku bisa walaupun belum sampai pada tahap profesional. Siapa tahu dari hal sederhana ini bisa membuat diriku menjadi lebih cemerlang lagi, bukan begitu kawans? 😉. Jadi, aku merasa kegiatan ini sudah mencerminkan ‘INILAH AKU’ dan aku tetap akan memasukannya dalam RANSEL Petualanganku sebagai bekal menuju ke tahap petualangan berikutnya yaitu di Tahap Telur Merah ini.
#Analisa Kebutuhan Ketrampilan
Nah, langkah berikutnya yang aku lakukan sesuai paparan dari kunang Maria Ulfah, aku mulai menganalisa ketrampilan apa saja yang aku perlukan untuk mendukung aktivitasku. Aku mencoba membuat kelompok ketrampilan khusus dan ketrampilan umum. Kenapa ini aku lakukan? Sabar ya, aku pasti akan menjawabnya kok 😚
a. Ketrampilan Khusus
Ketrampilan khusus ini aku susun dengan tujuan untuk mengetahui lebih detil ketrampilan apa yang aku perlukan untuk menunjang setiap aktivitas prioritasku. Untuk ketrampilan khusus yang sudah aku coba mendetilkan adalah sebagai berikut:
- Semangat Belajar. Aku senang belajar berbagai hal terutama hal-hal baru yang menunjang peran dan hobiku. Ketrampilan yang aku perlukan pada aktivitas ini adalah teknik dalam hal agar tidak terseret tsunami informasi, berani tampil di depan umum, berbagi ilmu hasil belajar, implementasi hasil belajar yang tepat, membersamai anak-anak yang produktif dan efektif.
- Rebahan-Ndlosor-Slonjor. Kegiatan ini mungkin sepele dan tidak penting karena berkesan malas, namun bagiku tidak, aku bisa melakukan hal produktif dari kegiatan ini. Ini adalah salah satu cara ‘ME TIME’ bagiku ketika berada di rumah. Jadi disini yang aku perlukan adalah teknik meretas ide produktif selama rebahan-ndlosor-slonjor ini serta menikmati ‘ME TIME’ tanpa rasa bersalah 😁.
- Membaca. Membaca ini bukan hal yang mudah loh. Aku tidak mau hanya sekadar membaca saja, namun bisa mengambil pesan atau intisari dari bacaan yang aku baca. Oleh karena itu aku memerlukan ketrampilan dalam hal membaca cepat, mampu memahami dan mengambil intisari bacaan, dan bisa membuat resensi buku atau bacaan.
- Menulis. Saat ini aku sedang berperan menjadi mahasiswa sehingga menulis ini membaca santapan harianku. Aku memerlukan kemampuan dalam hal penulisan ilmiah, publikasi ilmiah. Dalam hal hobi, aku juga perlu belajar tentang penulisan blog yang bagus dan kedepannya bisa jadi meningkat menjadi penulisan buku. Aamiin.
- Travelling. Ini adalah kesukaanku dan keluargaku. Travelling yang aku lakukan tidak hanya untuk penguatan bonding antar anggota keluarga dan hiburan, namun aku berharap bisa menjadi semacam catatan perjalanan. Nah, aku memerlukan ilmu tentang cara merangkum cerita perjalanan, penyusunan perencanaan perjalanan yang asyik, mekanisme berburu tiket dan akomodasi murah dan nyaman serta cara packing perbekalan yang ringkas namun lengkap 😂.
b. Ketrampilan Umum
Kini aku bicara tentang ketrampilan umum. Buat apa siy? Baiklah aku akan jawab sekarang. Ketrampilan umum ini muncul dari latarbelakang berbagai peran yang saat ini aku jalani. Setiap peran ini berjalan paralel setiap harinya. Ketrampilan khusus juga harus diasah secara paralel karena diperlukan untuk menunjang pelaksanaan peran. Oleh karena itu, aku berpikir ada ketrampilan yang diperlukan untuk mensinergikan ketrampilan-ketrampilan khusus yang aku lakukan. Akhirnya sementara di benakku yang muncul adalah aku perlu melatih emosi, menguatkan kesadaran diriku, menghindari pecah perang di rumah. Aku perlu mengatur waktu kapan membagi waktu 24 jam sehari itu untuk menikmati semua ketrampilan khusus dan peran yang aku lakukan. Lalu, apa saja ketrampilan umum yang harus aku tentukan? Kita lanjut di bawah ya kawan. Gambar ini menggambarkan hasil analisaku terkait kebutuhan ketrampilanku.

#Kuadran Kepentingan dan Kemendesakan Ketrampilan
Sesuai arahan dari Kunang Maria, aku mulai mengelompokan ketrampilan yang aku perlukan pada kuadran ‘PENTING-MENDESAK’. Di sini aku mencoba fokus utama pada kuadran ‘PENTING dan MENDESAK’ dulu kemudian sedikit melirik di kuadran ‘PENTING dan tidak mendesak’ serta kuadran ‘tidak penting dan MENDESAK’. Ya karena mau tidak mau, dua kuadran di samping itu sedikit memiliki hubungan dengan kuadran utama.
Pada gambar di bawah ini adalah hasil pengelompokan ketrampilan yang sudah aku coba susun. Aku perlu teknik penulisan ilmiah, teknik membaca dan memahami bacaan dan teknik membersamai anak yang produktif dan efektif. Itu merupakan beberapa ketrampilan yang berbeda-beda namun harus dijalankan dalam waktu yang bersamaan (khususnya untuk saat ini ya).

Aku harus mencari benang merahnya agar bisa menemukan satu prioritas ketrampilan utama untuk menyelaraskan benang merah yang ada. Selain ketrampilan umum yang dicari, aku juga harus menyusun skala prioritas untuk mempelajarinya.
#Prioritas Ketrampilan
Dari hasil analisa kebutuhan ketrampilan dan pengelompokan pada kuadran, aku mencoba mengidentifikasi ketrampilan umum yang aku perlukan untuk menyelaraskan berbagai ketrampilan khusus. Hasilnya aku gambarkan pada gambar di bawah ini.

1. Manajemen Diri
Aku memiliki sifat buruk yaitu suka menunda dan super-moody. Produktifnya diriku dipengaruhi oleh dua hal ini. Jadi aku merasa harus bisa mengalahkan dua keburukan ku ini. Ilmu terkait manajemen diri ini wajib aku pelajari. Peran dan ketrampilan yang paralel harus aku lakukan, dapat terhambat karena dua keburukanku ini.
2. Manajemen Emosi
Selanjutnya tentang emosi. Ya, ini berkaitan dengan manajemen diri. Ketika aku sering menunda dan mengagungkan ke super-moody-anku maka akan berimbas pada meningkatkan stres. Stres yang terjadi karena penumpukan kegiatan akibat penundaan dan kemalasan serta banyak alasan akan menyebabkan emosi meningkat. Nah, self-healing aku perlukan untuk mengatasi emosi dan kepanikan.
3. Manajemen Waktu
Semua akan tertangani apabila kita memegang komitmen kuat pada manajemen waktu (ini menurutku). Aku selalu kagum pada para sibukers. Mereka banyak kegiatan namun semua bisa dilakukan secara profesional. Keren dan mantap kan ya. Semoga aku segera bisa memperbaiki diri dan mengikuti jejak mereka.
4. Manajemen Beberes Rumah
Baiklah, rumahku pun perlu diperhatikan, agar harapan dan cita memiliki rumah super enak dilihat tercapai. Ini adalah pelaksanaan manajemen yang paling sulit aku jalani, karena aku pun belum konsisten menerapkan tatanan di rumahku. Huks, semoga aku menemukan caranya di perjalanan petualanganku kali ini.
5. Manajemen Finansial
Hola, soal uang. Dalam rumah tangga ini jadi santapan harian kan ibu-ibu sekalian. Begitu juga aku. Walo aku gak suka mengatur keuangan layaknya seorang akuntan, namun secara prinsip sederhana aku wajib memahami kaidahnya. Dalam hal ini, aku sebenarnya ingin belajar tentang investasi. Oleh karena itu, aku masukan dalam kuadran ‘PENTING dan tidak mendesak’. Tapi aku tetap ingin melirik untuk mempelajarinya.
Baiklah, sementara itu dulu ya jurnal yang aku coba kerjakan. Semoga semakin mendapatkan pencerahan pada tahap telur berikutnya.
Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum.
#InstitutIbuProfesional #HutanKupuCekatan #TelurMerah #TemukanTerampilmu
1 thought on “Bunda Cekatan: Mana Trampilmu?”