Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog dan calon bunda cekatan semuanya.
Hai, halo, apa kabar kawan semua? Semoga semuanya selalu dalam kelimpahan nikmat sehat di manapun dan apapun aktivitasnya ya. Hmmm, pekan ini adalah pekan ke 4 ini kami belajar di Kelas Bunda Cekatan IIP. Nah, di pekan ke 4 ini kami akan belajar apa ya? Di pekan ke- 4 ini kami menikmati pesta memanen ilmu yang dibagikan selama kami belajar di Kebun Apel. Kami tetap harus fokus memilih apel mana yang harus kami makan. Jadi kami diminta untuk tetap membuka peta, melahap ilmu yang dibagikan, dan membagikannya kembali pada keluarga. Di pekan ini, aku masih tetap memilih tinggal di Keluarga Manajemen Waktu Ibu Produktif. Aku juga belajar di keluarga tetangga yang masih serumpun yaitu Keluarga Manajemen Emosi. Loh kenapa? Karena manajemen emosi juga memiliki pengaruh dalam manajemen waktu. Ok, ikuti kisah perjalanan belajarku ya dan tak lupa dengan quote berikut ini:
Ibu harus BAHAGIA
Mengikuti Go-Live Kawan-kawan yang berbagi Makanan tentang Manajemen Waktu
Pada pekan ini, beberapa ulat yaitu kami diberi kesempatan untuk berbagi ilmu, ketrampilan, pengetahuan dan wawasan yang sudah dipelajari atau dimiliki. Kami diberi kesempatan berbagi dalam bentuk siaran langsung di Facebook Group (FBG). Selama dua pekan yaitu sejak tanggal 26 Februari sampai dengan 13 Maret 2021. Jadi selama 1 (satu) pekan pertama ini, aku mengikuti siaran langsung dari kawan-kawan pembelajar di Bunda Cekatan ini yang berkaitan dengan makanan utamaku yaitu Manajemen Waktu. Berikut ini adalah poin-poin yang dapat aku ambil dari siaran langsung yang disampaikan oleh kawan-kawanku. Walaupun ada beberapa yang tidak dapat aku tonton secara langsung, namun ada siaran ulang atau rekaman yang masih dapat dilihat. Terima kasih sebelumnya aku ucapkan.😘

#Dyah Saptaningtyas
“Manajemen Waktu Menurut Stephen Covey dan Multitasking“, ini adalah materi yang disharing oleh Mbak Dyah pada tanggal 6 Maret 2021 kemarin. Mbak Dyah ini adalah teman satu keluargaku di Keluarga Manajemen Waktu Ibu Produktif. Dari paparan yang dia sampaikan, ada poin-poin yang dapat aku ambil. Apa saja itu?
- Persentase penyusunan aktivitas. Untuk aktivitas yang sifatnya Penting-Mendesak (20%), Penting-Tidak Mendesak (65%) dan sisanya adalah 15 % (Tidak Penting-Mendesak dan Tidak Penting-Tidak Mendesak). Diharapkan kelompok 65% tidak berpindah ke kelompok 20%.
- Harus fokus dalam mengerjakan aktivitas. Fokus ini merupakan modal penting dalam melakukan manajemen waktu. Hal ini diperlukan agar kita tidak sering berpindah-pindah aktivitas sedangkan aktivitas sebelumnya belum selesai. Permasalahan terhadap fokus ini akan berdampak pada penundaan.
- Tips manajemen waktu dari Mbak Dyah. 1) Menentukan tujuan, 2) Membuat daftar seluruh aktivitas, 3) Menentukan tenggat waktu, 4) Menentukan prioritas, 5) Membuat catatan, 6) Fokus pada aktivitas, 7) Tidak multitasking untuk aktivitas yang membutuhkan perhatian besar.
#Icha Atmadi
Mbak Icha Atmadi adalah teman dari keluarga serumpun ku yaitu Keluarga Manajemen Waktu dan Manajemen Gadget. Pada tanggal 26 Februari 2021, Mbak Icha berbagi tentang “Tips Manajemen Waktu dan Manajemen Gadget bagi Ibu Produktif“. Poin-poin yang dapat aku ambil dari paparan Mbak Icha adalah:
- Teknik yang digunakan untuk melakukan manajemen waktu itu ada banyak. Ada Pomodoro, Smart Goal, Bullet Journal, Task Management, Kandang Waktu, Daily Core.
- Tips dalam manajemen gadget dari Mbak Icha: 1) Menentukan prioritas kita (cek aplikasi yang penting atau tidak penting), 2) Cek aktivitas apa yang sering dilakukan di gadget, 3) Menentukan waktu pemakaian gadget terutama di waktu kerja, 4) Mengatur posisi ikon aplikasi di HP, 5) Manajemen pikiran (‘Think About” – memikirkan atau “Do About” – melakukan), 5) Disiplin penggunaan gadget pada waktu istirahat, 6) One a Bite a Time.
#Annur
Sharing berikutnya dari Mbak Annur. Mbak Annur ini bukan berasal dari keluarga rumpun manajemen waktu, dia berasal dari Keluarga Ilmu Agama. Namun dalam kesempatan siaran langsung pada tanggal 4 Maret 2021, dia menyampaikan tentang “Rahasia Manajemen Waktu Rasulullah“. Mbak Annur menyampaikan tentang 24 jam nya Rasulullah. MasyaAllah, Rasullullah merupakan panutan terbaik dalam manajemen waktu. Beliau membagi waktu 24 jam nya untuk melaksanakan ibadah, memberikan kajian dan tetap dapat adil dalam mengunjungi istri-istri Beliau. Pembagian waktu di jaman itu dibagi dalam rentang waktu pagi (pukul 04.30-12.00), siang (12.00-15.00), sore (15.00-18.00) dan malam (18.00-04.30).
#Ismi Fauziah
Nah, yang terakhir aku ikuti siaran langsung di pekan pertama adalah paparan dari Mbak Ismi Fauziah. Dia berasal dari Keluarga Manajemen Waktu Ibu Domestik. Pada siaran langsung yang ditayangkan pada tanggal 5 Maret 2021, Mbak Ismi menyampaikan tentang “Mengatur Aktivitas di Rumah dengan Bullet Journal“. Bullet Journal atau BuJo adalah salah satu tools yang digunakan dalam manajemen waktu yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas kemarin, mengatur aktivitas hari ini dan merencanakan aktivitas besok. Pesan yang disampaikan oleh Mbak Ismi adalah harus mencatat aktivitas yang kita hadapi (apalagi yang memiliki hobi lupa). Kita juga harus menguatkan Strong Way kita dalam melakukan manajemen waktu. Tujuan harus disusun dengan niat yang sesuai dengan kebutuhan bukan sekadar mengikuti orang lain.
Diskusi dengan Narasumber di Keluarga Manajemen Waktu Ibu Produktif
Pada tanggal 4 Maret 2021 kemarin, Keluarga Manajemen Waktu Ibu Produktif mengundang Narasumber yaitu Bunda/Mbak Euis Kurniawati. Beliau ini adalah alumni Bunda Cekatan Batch 1 dari keluarga Manajemen Waktu dan saat ini menjadi mahasiswi Bunda Produktif pada Cluster Pendidikan. Melihat CV Beliau kemarin, kesibukannya sangat luar biasa. Pada sharing ini, Mbak Euis menyampaikan hal-hal yang harus diperhatikan dalam Manajemen Waktu, yaitu:
- Strong Why. Strong Why ini menjadi alarm kuat dalam mengendalikan pelaksanaan manajemen waktu.
- Menentukan prioritas aktivitas. Penentuan prioritas dapat dilakukan dengan teknik 4 kuadran (Penting-Mendesak, Penting-Tidak Mendesak, Tidak Penting-Mendesak, Tidak Penting-Tidak Mendesak). Pada kuadran Tidak Penting-Mendesak, ini kita diminta memiliki Mental Keberlimpahan (Abundant Mentality) yaitu sebuah perasaan untuk ikhlas berbagi agar tidak merasa bersalah ketika kita harus mendelegasikan aktivitas kita di kuadran ini.
- Tools (alat bantu) dalam manajemen waktu. Ada beberapa alat bantu yang dapat kita gunakan untuk melakukan manajemen waktu. Yang utama adalah pilihlah alat bantu yang sesuai dengan diri kita.
- Kolaborasi/Delegasi. Kolaborasi/Delegasi ini dilakukan dengan anggota keluarga sekaligus dalam menjadi sarana untuk melatih kemandirian anak-anak kita.
- Pilih Style dalam Perencanaan aktivitas. Style disini bisa dua macam yaitu tipe Rigid (kaku) atau tipe gelondongan. Tipe rigid ini menyusun aktivitas dan penyelesaiannya berdasarkan kandang waktu tertentu. Selesai tidak selesai bisa saja ditinggalkan apalagi waktunya sudah habis. Sedangkan tipe gelondongan, kita menyusun aktivitas yang akan kita selesaikan di hari tersebut tanpa melihat batasan waktunya.
- Mengelola stres. Nah ini juga penting dimiliki ketika kita akan melakukan manajemen waktu yaitu mengelola stres. Kita harus tahu cara mengenali stres dan cara mengendalikannya.

(Alumni Bunda Cekatan Batch 1 dan Mahasiswi Bunda Produktif Cluster Pendidikan)
Penutup dari Mbak Euis
Pada akhir sesi, Mbak Euis berpesan “Kita tidak hanya harus menjadi Ibu Bahagia, namun kita juga harus menjadi Ibu Bahagia dan Produktif”. Produktif itu maksudnya bagaimana? Produktif artinya memiliki kebermanfaatan bagi sekitar kita. Kunci bahagia dan produktif adalah pandai dalam mengelola aktivitas, mengatur waktu dan mengelola stres. Itulah materi yang Mbak Euis sampaikan tentang “Busy vs Productive, Hidup lebih mudah dengan Time Management”.
Resume penting yang aku peroleh pada pekan ini adalah:
Hal penting yang harus digarisbawahi dalam pelaksanaan MANAJEMEN WAKTU adalah KONSISTEN (dengan cara FOKUS dan ADA PENGAWASAN) dan STRONG WHY yang KUAT sebagai pegangan sejak awal PERENCANAAN sampai dengan PENGAWASAN.
Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum.