Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog dan calon Bunda Cekatan semuanya.
Hai Hello, Apa kabar kawan semua? Kalian harus selalu jaga kesehatan ya di mana pun kalian berada, dan jangan abaikan prokes apa pun aktivitas kalian. Covid 19 masih mengancam. Eh, udah pada vaksin belum? Kalo belum, hayuk bersiap ikhtiar melindungi diri kita ya. Nah, pekan ini adalah akhir pekan 3 dari program mentorship di tahap kupu-kupu. Masih semangat? Alhamdulillah, masih sangat banget semangat 86. Bagi yang belum membaca atau berkunjung ke cerita aku pekan lalu, bisa banget kok mampir ke sini. Ok, yuk, kita memulai cerita ku di pekan ke 3 ini. Sebelum lanjut perjalanannya, jangan lupa membaca mantra ajaib berikut ini.
Ibu harus BAHAGIA
Mentorship Calon Bunda Cekatan Pekan ke 3
Pada pekan 3 ini, aku semakin yakin dan mantap untuk memulai tantangan dalam penerapan manajemen ibadah dan self healing. Selain karena pada saat ini ada beberapa ujian kesabaran yang sedang menyapa ku, aku juga menyadari bahwa sesuai dengan peta belajar ku saat ini berada pada tahap mengelola stres atau emosi. Hmmm, tepat sekali kan momennya. Dan, topik pada pekan ini adalah “Action Plan“.
Topik Pekan 3: Action Plan
#Bidang yang aku ingin cekatan
Sesuai dengan arahan dari Peri Hutan di awal pekan. Kami diminta mulai menyusun Rencana Aksi (Action Plan). Aku mengisi format yang disediakan oleh institut berupa bidang yang aku ingin cekatan, tujuan, langkah yang aku lakukan, batas waktu dan skala prioritas pencapaiannya. Tujuan akhir ku tetap pada Manajemen Waktu. Dari pembelajaran yang aku pahami sejak tahap telur-telur hingga saat ini, ternyata oh ternyata, manajemen waktu itu sangat dipengaruhi oleh manajemen emosi. Jadi, untuk bisa menjadi cekatan pada manajemen waktu, ya artinya aku harus bisa melakukan pengelolaan emosi dengan lebih baik lagi.
Skala prioritas yang aku susun adalah sebagai berikut:
- Manajemen Ibadah. Dari pemahaman awal terkait manajemen waktu, sebagai muslim kita melakukan sholat wajib di awal waktu atau tepat waktu ini sudah merupakan salah satu implementasi penting dari karakter manajemen waktu. Kemudian dari hasil diskusi dengan mentor, beliau pun memberikan masukan terkait perbaikan hubungan kita dengan Allah SWT dengan cara melaksanakan ibadah sholat tepat waktu. Dan inilah yang saat ini aku lakukan, mampu untuk melaksanakan sholat tepat waktu atau di awal waktu. Ya walaupun masih menggunakan format pengawasan dan evaluasi, tapi tak apa. Semoga dapat menjadi kebiasaan baik.
- Self Healing. Self healing aku pilih pada poin berikutnya karena selama ini pengaturan waktu ku dalam melatih konsisten selalu ambyar karena mood buruk yang hadir. Mood buruk ku ini hadir ketika aku marah atau teringat kekesalan terhadap sesuatu. Nah, melalui self healing ini, aku belajar untuk bisa menghadapi hal buruk maupun hal baik dengan emosi positif. Mudah kah? Aku merasa ini juga tantangan besar, bicara dengan diri sendiri, berani mengakui salah dan berani memberikan maaf. Kesemuanya adalah hal berat tapi harus dijalani.
- Manajemen Waktu. Nah, puncaknya adalah di sini. Aku ingin memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan pengaturan waktu untuk semua peran yang saat ini aku jalani. Inilah Goal Utama dalam hidupku “hidup bahagia, tenang, damai, selalu positif dan tetap produktif” melalui Bunda Cekatan ini.
Di Pekan 3 ini aku memulai dengan melakukan manajemen ibadah, belajar tentang self healing dan tetap berlatih fokus dalam menjalankan peran, menyelesaikan pekerjaan atau tugas kuliah.
#Praktek Manajemen Ibadah
Aku adalah anak visual dan kuantitatif, jadi ya pelaksanaan monitoring harian aku tetap menggunakan alat bantu yaitu berupa tabel semacam habit tracker di bawah ini. Loh kok ada kaleng biskuit, buat apa? Hehehehe, kaleng biskuitnya buat menyimpan sedekah harian. Setiap bulan rencananya baru disetor ke lembaga infaq dan sedekah gitu.
#Komunikasi dengan Mentor
Aku tetap melakukan komukasi dengan Mentor ku dengan menyampaikan rencana yang akan lakukan di pekan ini dan ke depannya nanti. Dalam komunikasi kami, beliau memberikan dukungan dan dorongan semangat pada ku dalam melatih diri untuk menjadi cekatan. Makasih mbak Neno.
#Komunikasi dengan Mentee
Alhamdulillah, aku juga tetap aktif berkomunikasi dengan Mentee ku. Dia akan melakukan perubahan pada peta belajarnya karena ada kebutuhan dalam hidupnya yang berubah. Sebagai partner, aku mendukung saja dan sedikit memberikan masukan agar target dia di Buncek tidak terlalu mulai dari NOL lagi dan peta belajarnya juga masih tetap dapat dilanjutkan dengan sedikit usaha lebih pada pembelajaran terkait manajemen waktu. Semangat selalu Mbak Aya.
Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum.
#InstitutIbuProfesional #HutanKupuCekatan #TahapKupuKupu #Mentorshippekan3
1 thought on “Bunda Cekatan: Mentorship Kupu-Kupu (3/8)”