Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Hai kawans, apa kabarnya? Hai jumpa lagi di ruang menulisku ini. Hmmm, terasa sekali ya waktu berlalu dengan cepat. Kalo ini kelas Telur-Telur Bunda Cekatan sudah masuk di akhir pekan ke-empat. Nah, ada pembelajaran apa niy buat aku dengan teman-teman seangkatan di Bunda Cekatan kali ini? Hmmm, ada yang penasaran? Yuk ikuti langkah tulisanku. Oia, jangan lupa. Apapun langkahnya, tujuannya tetap fokus pada quote di bawah ini:
Ibu harus BAHAGIA
Ibu yang bahagia akan menjadi indikator kebahagiaan sebuah keluarga.
Peta Perjalanan Belajar
Setelah di pekan pertama, kami belajar tentang mengidentifikasi kekuatan yang ada dalam diri kami sehingga terisi dengan aktivitas prioritas ‘SUKA-BISA’. Di pekan kedua kami mulai menganalisa keterampilan apa yang harus kami cari untuk mendukung aktivitas tersebut. Sudah ketemu kah? Apabila sudah, kami dibawa masuk ke pekan ketiga untuk menelaah keilmuan apa saja yang diperlukan, menyusun tujuan dan mencari metode belajar yang sesuai dengan keinginan diri kita serta mudah diterapkan dan dipahami oleh kita.
Semua bekal sudah dimasukkan ke dalam ransel petualangan. Saatnya di pekan keempat ini aku diajak untuk menyusun sebuah peta perjalanan dalam menuntut ilmu. Kenapa membutuhkan peta? karena kita semua ibu pembelajar ini diharapkan tidak tersesat. Jangan sampai tujuan awalnya ingin bisa memasak kue, eh, keluarnya justru jago public speaking hehehe. Ya bisa saja siy itu terjadi, namun ada baiknya kita bisa keluar sesuai tujuan awal.
Gambar di bawah ini adalah peta perjalanan belajar yang sudah aku buat. (Bagus kan???? hehehehe. Bukan masalah isinya, tapi aku senang dengan hasil karyaku ini 😁).

Rencana di setiap tahapan perjalananku
Dalam pembelajaran di Kelas Bunda Cekatan ini, aku sudah memutuskan untuk mengambil satu ilmu yang aku perlukan saat ini yaitu ‘Manajemen Waktu’. Pertimbangannya sudah aku sampaikan di sini.
#Makna Waktu
Waktu adalah sesuatu yang tidak dapat berulang. Aku sangat menyadari bahwa aku masih selalu lalai dalam memanfaatkan waktu di kehidupanku. Penyesalan merupakan buah dari kelalaianku itu. Selain menyesal, muncul stres di diri karena adanya pekerjaan yang tertunda untuk diselesaikan. Jadi, kali ini aku ingin serius memaknai waktu ini. Semoga berhasil (doakan aku ya!) 😀 – kayak mau ikutan benteng takeshi aja ya.
Dalam peta ini aku gambarkan dengan kendaraan lengkap dengan senyuman pengendaranya. Ini artinya, aku akan memulai perjalananku dengan hati bahagia.
#Manajemen Waktu dalam Islam
Aku memilih sumber ilmu yang paling utama yaitu Al Qur’an dan Hadist sebagai sumber belajar utamaku, Dari hasil penelusuran sementara di internet, aku akan memahami manajemen waktu dari beberapa buku terkait manajemen waktu. Selain itu ada beberapa hasil penelitian ilmiah yang dapat aku gunakan untuk memperkaya pendalaman keilmuanku. Sehingga ketika melaksanakan praktek kelak tidak mengalami kesulitan yang berat. (insyaAllah).
Dalam peta belajar ini aku gambarkan dengan pegunungan. Gunung ini tinggi, maka pembelajaran dimulai dari sumber yang tinggi. Apakah itu? yaitu Al Qur’an dan Hadist.
#Melatih Fokus
Nah, ini penting juga bagiku. Selama perjalanan nanti, aku tetap akan menjalankan peranku sehari-hari. Kemampuan untuk bisa fokus dalam pembelajaran ini akan menjadi modal utamaku. Kelemahanku selama ini adalah kurang fokus. Pekerjaan satu belum selesai, sudah ingin menyelesaikan pekerjaan lain di peran yang lain.
Dalam peta belajar ini aku gambarkan dengan gambar perumahan atau kota. Ini mewakili gambaran begitu banyaknya macam orang dan kegiatan di sebuah perumahan dan kota. Beragam ide dan kegiatan ini bisa mendistraksi fokus kita. Kali ini aku tidak mau gagal, aku ingin bisa mencapai garis akhir dengan baik tanpa mengabaikan peran sehari-hariku.
#Menyusun Skala Prioritas
Berbekal pemahaman akan waktu dengan tepat dan kemampuan untuk fokus pada satu kegiatan utama di waktu tertentu. Aku berharap bisa memperbaiki cara penyusunan skala prioritas kegiatan-kegiatan yang harus aku kerjakan setiap harinya.
Dalam peta belajar ini, aku menggambarkannya dengan gambar laut. Suasana pantai yang berkaitan dengan air akan memberikan penyegaran dalam cara berpikir. Hal ini kuharapkan penyusunan skala prioritas yang tepat dapat menyegarkan kerumitan kegiatan dalam kehidupanku.
#Mengelola Stres
Mau bahagia? Kalo mau bahagia ya jangan stres. Begitulah jawaban sederhana. Tujuan akhirku adalah bahagia dalam menjalani peran. Itu artinya aku gak boleh stres kan? Eh, stres kan manusiawi ya. Yang tidak boleh itu stres yang menghambat alias membuat diri kita menjadi tidak produktif. Menurut aku, ini menjadi tahapan akhir perjalananku. Pemahaman akan waktu yang tepat, kemampuan fokus, paham cara menyusun skala prioritas yang tepat, maka hasil akhirnya semoga aku bisa mengelola stres dengan baik. Aamiin yaa rabb.
#AWAS!
Di dalam peta belajarku juga kutambahkan “AWAS!”. Apa maksudnya? Tak selamanya perjalananan itu lancar, kendala dan hambatan bisa saja terjadi. Entah dari eksternal maupun internal diri kita. Menuntut Ilmu itu adalah IBADAH, dalam melaksanakan IBADAH biasanya setan selalu mengikuti. Untuk menggoda langkah kita. Untuk itu, aku pasang rambu-rambu dalam perjalananku agar aku siap ketika negara api menyerang. 😂
Baiklah, sementara itu dulu yang bisa aku sampaikan. InsyaAllah kita lanjutkan lagi ya di tahap berikutnya. Sampai jumpa lagi kawan. Oh iya, besok kita bertemu lagi di Aliran Rasa kelas Telur-Telur ini ya (InsyaAlla).
Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum.
#InstitutIbuProfesional #HutanKupuCekatan #PetaPerjalananBelajar
1 thought on “Bunda Cekatan: Peta Perjalanan Belajarku”