Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Hai dan Halo, apa kabar kawan semua? Sehat-sehat selalu kan. Jangan lupa untuk memperhatikan 3M di mana pun dan kapan pun kita berada. Wah, tak terasa sudah memasuki pekan ketiga loh perjalanan ku dalam pembelajaran di Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional (IIP) ini. Nah, ada apa ya di pekan ketiga ini? Yuk ikuti perjalananku. Ranselku kali ini bertambah bekalnya. Setelah membawa bekal telur hijau, kemudian lanjut ke telur merah, kini kami akan mengambil bekal yang baru yaitu Telur Oranye. Kata Magika Hamidah dan Kunang Farda, di Telur Oranye ini mulai memancing kemampuan analisis kita akan pengenalan pada diri kita sendiri. Mau memiliki kemampuan di mana siy diri ini? Baiklah, setiap perjalanan pasti ada cerita. Kini kubawa kalian untuk mengikuti refleksiku dulu lagi ya. Oia, tetap ya, kunci utama dalam setiap perjalanan adalah kata cinta di bawah ini:
IBU HARUS BAHAGIA
#Refleksi Perjalanan
Setiap perjalanan pasti ada cerita baik itu senang, tidak senang, bingung, seru atau perasaan-perasaan lainnya. Begitu pun dengan perjalananku di Bunda Cekatan ini. Selama ini aku tak percaya diri apabila diminta menilai diri sendiri. Namun di sini, aku diajarkan dan dipandu untuk mengenal diriku.
Tahap Telur Hijau
Pada tahap telur hijau pekan kesatu lalu, kami dipandu untuk mencari kekuatan pada diri kita sendiri. Setelah men-scanning diri, akhirnya aku menemukan apa siy yang aku suka dan aku bisa. Jatuhlah pilihan pada:
- Semangat Belajar
- Rebahan-Ndlosor-Slonjor
- Menulis
- Membaca
- Travelling
Dari kelima hal yang aku suka dan aku bisa ini. Aku pun harus mencari ketrampilan apa yang harus aku persiapkan Ketrampilan yang dibutuhkan ini berkaitan dengan peran diri ku saat ini. Dan seperti diketahui sebelumnya, saat ini aku memiliki peran sebagai istri, ibu, anak, karyawan dan mahasiswa. Aku merasa apa yang aku suka dan aku bisa itu memang menunjang sekali dalam pelaksanaan peranku. Cerita selengkapnya disini ya.
Tahap Telur Merah
Dari telur hijau, kami diajak melanjutkan perjalanan untuk mencari bekal selanjutnya. Kami pun sampai di telur merah. Di Telur Merah ini kami diajak menganalisis ketrampilan apa saja yang kami perlukan untuk mendukung kegiatan pada kuadran ‘SUKA-BISA’ yang sudah kami susun. Setelah merenung beberapa hari, akhirnya aku mencoba menyusun ketrampilan yang aku perlukan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada telur hijauku. Dan pilihanku jatuh pada ketrampilan sebagai berikut:
- Manajemen diri
- Manajemen emosi
- Manajemen waktu
- Manajemen beberes rumah
- Manajemen finansial
Nah, setelah mendapatkan ketrampilan yang aku perlukan untuk menunjang perjalananku, aku pun harus menentukan keilmuan apa yang aku perlukan. Disinilah semakin meminta perhatian diri sendiri untuk semakin bisa berbicara dengan diri. Apa siy yang sebenarnya aku inginkan? Aku perlu ilmu apa untuk menjalankan peranku dengan bahagia? Tapi ya sementara aku coba tetap memilih kelima ketrampilan di atas sebagai bekal. Mau tau alasannya? Sila berkunjung ke sini ya.
Penentuan Pilihan Ketrampilan
Kita mulai masuk ke tahap Telur Oranye. Kunang Farda berpesan bahwa kami harus menggunakan rumus “5W + 1 H +Feel + I CAN”. Maksudnya apa? Sabar, kita telaah lebih lanjut ya.
- I CAN. Ini prinsip utama yang harus kami pegang selama menelusuri pencarian keilmuan yang kami perlukan dalam mengasah ketrampilan. Aku setuju dengan ini. Ini semacam mantra ajaib. Ketika mengucapkan ‘Aku DAPAT’ secara perlahan akan muncul motivasi untuk bisa (ini menurutku loh ya, bisa jadi orang berpikir lain).
- 5W. What? (Apa yang ingin kita pelajari?), Why? (Mengapa kita harus mempelajari?, Who? (kepada siapa kita belajar?), When? (Kapan kita mempelajarinya?), Where? (Di mana kita bisa mempelajarinya).
- 1H. How? (Bagaimana cara kita mempelajarinya?).
- Feel. Dan yang terakhir adalah keterlibatan ‘Feel’. Kalo gak mau disebut baperan, ya kita sandingkan kata ‘Feel’ ini dengan bahasa kalbu. Sebagai perempuan, tak hanya logika yang kita ke depannya namun ada keterlibatan rasa juga di dalamnya. Jangan berlebihan melibatkan ‘Feel’ ini, biar gak berujung pada kebaperan.
Dari hasil perenungan dan meminta pendapat Pak Suami, akhirnya pilihan jatuh pada satu ketrampilan saja yaitu “MANAJEMEN WAKTU”. Kita bisa memilih tipe sawah dan tipe sumur. Tipe sawah adalah mempelajari banyak ilmu namun hanya di permukaan saja (Ini yang terjadi padaku saat ini). Sedangkan Tipe Sumur adalah mempelajari satu ilmu namun dalam (ini yang akan pilih, fokus pada penguatan satu ilmu). Siapa tahu ke depannya menemukan banyak hal baru.
Multitasking itu baik, namun apabila tidak dilandasi akan pengelolaan waktu yang tepat, maka dapat berubah menjadi bibit stres
#Menemukan Ilmu dan Cara Belajar
Setelah menentukan ketrampilan prioritas, selanjutnya kami dipandu untuk melakukan analisis lagi yang meliputi:
- Tujuan belajar. Ada empat tujuan utama yang aku rumuskan pada tahap ini yaitu untuk memperbaiki kualitas diri, mengurangi stress, membuat hidup lebih produktif dan tenang serta membuat diri ini lebih bahagia.
- Ilmu yang ingin dipelajari. Untuk mendukung tujuan tersebut, aku merasa membutuhkan ilmu terkait cara agar bisa fokus dan konsentrasi, cara menyusun prioritas kegiatan, teknik istirahat yang benar, cara pengaturan sosial media dan gadget serta teknik pengendalian stres. Ya, aku merasa selama ini aku produktif masih based on mood. Selalu menjadikan mood sebagai kambing hitam tanpa mencari akar masalah sebenarnya.
- Sumber ilmu. Aku akan menggunakan buku, channel Youtube, mengikuti pelatihan dan diskusi serta bertanya kepada ahli di bidangnya sebagai sumber ilmu. Pastinya harus mencari sumber ilmu yang terpercaya dan valid.
- Cara belajar. Cara belajar yang efektif bagiku adalah dengan cara diskusi, mengikuti kelas pelatihan, membuat resume atau catatan dan melaksanakan praktik dengan metode asistensi dan pendampingan serta evaluasi.
Nah, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

#Ini Telur Oranyeku
Dari hasil analisis dan penjabaran, akhirnya aku mengerucutkan keilmuan yang aku perlukan untuk pengelolaan waktu yang sudah aku pilih. Aku membaca informasi terkait manajemen waktu pada beberapa laman di website, bahwa manajemen waktu ini berkaitan dengan psikologi. Jadi, kesimpulan sementara yang aku coba rangkum adalah ada hubungan antara pengelolaan waktu dan psikologi. Ini artinya adalah kemungkinan besar ketika aku melakukan manajemen waktu yang tepat, aku sekaligus melakukan manajemen diri dan manajemen emosi pula. Sehingga keilmuan yang aku butuhkan berkaitan juga dengan psikologi. Aku coba menyusun telur oranye sebagai berikut:

Menurut aku, untuk mendukung pembelajaran terkait manajemen waktu ini aku memerlukan keilmuan yang berkaitan dengan hal tersebut di bawah ini:
- Ilmu agar bisa fokus
Ini adalah permasalahan yang aku alami selama ini. Kelemahan dalam fokus sehingga berpengaruh pada keinginan untuk bisa semua namun tidak tuntas dalam pengerjaannya.
2. Ilmu tentang menyusun skala prioritas
Aku sudah coba buat Bullet Journal untuk membantu menyusun skala prioritas, namun entahlah tak ada satu pun yang sukses. Setiap melakukan evaluasi harian pasti ada yang di-silang karena tidak terlaksana.
3. Ilmu tentang cara istirahat yang tepat
Ini juga perlu diperbaiki. Cara istirahatku sepertinya kurang tepat atau justru malah banyak istirahat sehingga kurang produktif. Ilmu serasa jalan di tempat.
4. Ilmu tentang pengelolaan stres
Stres itu memang diperlukan (kadang-kadang) karena dapat memacu adrenalin untuk semangat. Namun kalo stresnya salah waktu kan justru membuat masalah bukan? Nah, oleh karena itu, aku perlu paham tentang pengelolaan stres.
5. Ilmu tentang pengelolaan sosial media dan gadget
Apalagi yang satu ini. Aku seperti sudah kecanduan. Padahal kedua hal ini bisa bermanfaat dalam diri kita apabila kita bijak dalam penggunaannya. Untuk itulah aku harus mencari cara untuk lebih disiplin dalam pengaturan penggunaannya.
Ok, itulah telur oranyeku yang siap dibawa untuk bekal perjalanan selanjutnya. Sampai bertemu di tahap selanjutnya kawan.
Alhamdulillah. Wassalamu’alaykum.
#InstitutIbuProfesional #Hutankupucekatan #Teluroranye #Temukancarabelajarmu
1 thought on “Bunda Cekatan: Temukan Cara Belajarmu”