Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Wow, minggu ini adalah minggu tema di komunitas narablog “satu minggu satu cerita“. Dari hasil pooling diperoleh tema dengan suara terbanyak adalah untuk tema “METAMORFOSIS“. Nah, apa yang ada di benak kalian ketika membaca atau mendengar kata “Metamorfosis”? Yup benar, pasti kalian langsung tersambung dengan hewan cantik yang bernama kupu-kupu. Okeh, di minggu tema ini, aku akan bercerita tentang Metamorfosis. Yuk, ikuti ceritaku.
Apa itu “Metamorfosis”?
Dari contekan Google yang kubaca disebutkan “Metamorfosis” berasal dari kata “Metamorphoo” yang artinya berubah bentuk atau transformasi. Dalam ilmu Biologi, metamorfosis berarti suatu proses perkembangan biologis pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur yang terjadi setelah proses kelahiran atau penetasan.
Proses metamorfosis ini tidak terjadi di semua hewan dan terdapat 2 jenis metamorfosis yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Hewan yang mengalami metamorfosis adalah jenis serangga, kupu-kupu dan katak. Lalu apa beda antara metamorfosis sempurna dan tidak sempurna?
Metamorfosis sempurna terjadi pada kupu-kupu dan katak dikarenakan keduanya mengalami perubahan bentuk yang sangat berbeda sejak dari embrio hingga dewasa. Sedangkan metamorfosis tidak sempurna terjadi pada belalang, dimana sejak embrio hingga dewasa bentuknya tetap hanya berubah pada selaput pelindungnya.
Gambaran tentang Metamorfosisi (cr: otakatikotak.com)
Okeh, itu tentang metamorfosis. Tapi kali ini aku tidak akan memberikan kuliah Biologi, jadi kita lanjut saja ya gaes (hehehe)
Apakah manusia juga mengalami “Metamorfosis”?
Lalu apakah manusia mengalami metamorfosis? Mari kita cari tahu dulu ya. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam bentuk yang paling sempurna seperti yang dapat kita baca dalam Al Quran pada Surat Al Mukminun Ayat 12-14.
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.
Qs. Al Mu’minun Ayat 12-14
Secara fisik manusia tidak mengalami metamorfosis namun tetap mengalami perubahan dari janin hingga tua. Selain perkembangan fisik yang dialami, manusia mengalami perkembangan dalam peningkatan kualitas hidup. Hal ini akan berkaitan dengan perkembangan pola pikir manusia untuk bertahan hidup.

Dalam menjalani kehidupannya, manusia diberikan kebebasan berkehendak dalam memilih, apakah akan pasrah dengan takdirnya atau bergerak untuk membuat perubahan dalam hidupnya.
Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia
Qs. Ar Rad ayat 11
Jadi ya gaes, kita ini adalah makhluk hidup yang paling sempurna. Kita hanya meminjam istilah metamorfosis dalam memaknai perkembangan yang terjadi dalam kehidupan kita terutama dalam hal peningkatan kualitas hidup. Bersyukur dan beribadah adalah tujuan utama kita hidup.
Bagaimana “Metamorfosis” dalam kehidupanku?
Okeh, lalu bagaimana dengan diriku? Baik-baik saja Mercedes. Ketika aku mendengar tema Metamorfosis ini, aku langsung teringat dengan materi awal Kelas Matrikulasi Institut Ibu Profesional (IIP) yang aku ikuti. Simbol “kupu-kupu” dan istilah “metamorfosis” disampaikan sebagai pembuka pelajaran.

Dari gambar di atas dapat diartikan bahwa seorang wanita yang awalnya kurang percaya diri setelah dia mengikuti kelas belajar di IIP berubah menjadi seorang wanita yang percaya diri dan siap terbang bak kupu-kupu cantik yang menebarkan cinta bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungannya.
Metamorfosis ini dipilih oleh IIP untuk mengajak kita para wanita untuk belajar meningkatkan kualitas diri kita menjadi seorang agen perubahan yang dimulai dari diri sendiri, keluarga kemudian lingkungannya. Di kelas ini pula aku mengenal istilah Ibu Bekerja di Ranah Domestik dan Ibu Bekerja di Ranah Publik. Jadi apapun pilihan hidup kita, sebagai wanita yang mempunyai peran sebagai istri dan ibu tetap haruslah profesional dalam mengemban amanahnya.
Parenting
Sejak mengenal IIP ini, aku mulai belajar ilmu tentang membersamai tumbuh kembang duo fajar junior yang berkualitas. Sebelumnya aku menerapkan ilmu pengasuhan turun temurun dari keluarga yang terkadang ada yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan kids jaman now. Lalu, kini aku dan suami mulai merubah metode pengasuhan ke anak-anak sedikit demi sedikit mengikuti perkembangan saat ini. Kami lebih banyak mengajak anak-anak diskusi.
Tantangan dalam perubahan diri ini sangat besar terutama dalam melaksanakan konsep “selesai pada diri sendiri”, sebelum beranjak ke keluarga dan lingkungan. Ya, apabila kita masih menyimpan rasa marah atau kecewa akan trauma lama, kita tidak akan bisa menerima ketika anak-anak atau keluarga kita memberi masukan. Namun insyaAllah tidak ada yang susah apabila kita memiliki kemauan yang besar untuk berubah. Bukan begitu gaes? hehehehe. 2 hal besar yang berkali-kali disampaikan di IIP ini adalah tentang Manajemen Waktu dan Manajemen Emosi. Yuhuuuu, tak mudah bagi aku melakukan keduanya, masih pasang surut semangatnya.
Menulis
Selain parenting, aku juga sedang menikmati perubahan terkait hobi atau kesukaanku yaitu menulis. Sejak selesai mengikuti kelas matrikulasi IIP tahun lalu, aku mulai suka menulis di Blog. Ini adalah hasil dari materi tentang “Be–Do–Have” yang aku terima. Apa yang kita ingin? Apa yang harus kita lakukan? dan Apa yang akan kita punya?. Akhirnya aku keluar dari zona nyaman dan nekad mengikuti beberapa tantangan menulis di blog setiap hari.
Dari sini, rumah menulisku pun ber-metamorfosis, yaitu dari platform tidak berbayar menjadi platform berbayar. Artinya adalah komitmenku tentang menulis di Blog ditantang lebih tekun lagi. Bagaimana usahaku untuk menghadirkan tulisan yang baik dan dapat bermanfaat bagi pembaca yang berkenan mampir di rumahku? Apakah tetap akan begitu-begitu saja atau akan lebih baik? Semua keputusan ada di tanganku. Ya pastinya aku akan memilih jalan untuk meningkatkan kualitas menulisku dengan pencarian ilmu ke beberapa media dan komunitas.
Selain itu komitmen untuk memiliki jadwal menulis pun harus dipegang dan dilaksanakan. Seorang Blogger tuh harus memikirkan konten blog, dia juga harus memikirkan konten blog yang baik itu harus seperti apa dan bagaimana? Trus darimana untuk dapat ilmunya? Ya aku pun mengikuti kelas menulis dan bergabung dalam komunitas narablog agar lebih memahami dunia blog. Beberapa pencapaian pun sudah kudapat yaitu beberapa e-certificate blog challenge dari beberapa komunitas narablog yang aku ikuti. Tapi tidak boleh berpuas hati ya, masih banyak yang harus diperbaiki dan ditingkatkan, seperti cara penulisan dan cara menulis yang baik untuk mendapatkan konten yang baik.
Pencapaianku dalam menulis Blog (cr:dok.pri)
Nah, itulah metamorfosis peningkatan diriku selama ini. Masih sangat jauh dari sempurna, namun target untuk tahun ini adalah rajin menulis dengan konten tulisan yang lebih baik dan dapat memberikan manfaat bagi pembaca yang berkenan mampir di rumah menulisku ini. Selalu dan tetap semangat!
Tidak ada kata terlambat untuk berubah. Jangan jadikan usia dan kesibukan menjadi penghalang untuk kita berubah menjadi lebih baik kedepan. Selama ada tekad dan kemauan, apa yang kita tidak bisa, InsyaAllah akan bisa atas ijin dari Allah SWT.
novya.id
Tulisan ini merupakan tulisan untuk minggu tema dari “satu minggu satu cerita”
Alhamdulillah. Wassalamu’alaykum.
Hai mb Nov, we’re in the sampe community. Aku member IP Surabaya. Dan bener kata mb Novya, matrikulasi IP memang mengantarkan kita utk bermetamorfosis. akupun menyadari passionku setelah mengikuti matrikulasi IP. Dan akhirnya blog yg sudah 6 tahun terbengkalai bangkit lagi, alhamdulillah juga utk passionku yang lain yaitu bidang craft.
Tetap semangat, semoga kita bs selalu beetamorfosis.. Menjadi lebih baik setiap waktu
diarynovri(dot)com
aamiin, wow, bertemu sesama IPers niy…mantap mbak,aku suka dengan craft nya mbak Novri, keren 🙂
Konsisten adalah kunci keberhasilan bermetamorfosis ya mbak.
Siip, bismillah bisa mengikuti jejak Mbak Novya.
Bisa konsisten menulis blog dan bermetamorfosis.
Aamiin
aamiin, mari kita bersama-sama untuk selalu semangat ya mbak 🙂
Aku malah penasaran sama Materi Matrikulasi IIP, dan kegiatannya apa sih? Apa semacam sekolah atau kumpul-kumpul santai sambil belajar? Kayaknya seru banget ya mbak…
Institut Ibu Profesional adalah sebuah komunitas yang berbasis pada kelas online mbak. Ada tahapan kelasnya dimulai dari Foundation, Matrikulasi, Bunda Sayang, Bunda Cekatan, Bunda Produktif dan Bunda Saliha. Kegiatan semua online, tapi kadang mengadakan kopdar juga. IIP ini ada regionalnya. Seperti di Bandung ada IIP Regional Bandung, jadi bisa kopdar dengan kawan2 se-regional. Kegiatan meliputi ilmu parenting, komunikasi dll. Informasi lengkapnya dapat dikunjungi website resminya mbak. https://www.ibuprofesional.com/
Ini apakah harus jadi ibu dulu baru boleh bergabung atau bagaimana? Saya belum jadi ibu, tapi cukup tertarik… Mungkin aku kepo di sosial medianya dulu ya mba…
gak harus mbak, ada kelas untuk pra nikah juga. Jadi untuk mempersiapkan diri menjadi seorang istri dan ibu.
Wah keren ya mb komunitas IIP. Semoga smakin kreatif dan semngat.
aamiin 🙂
Memang semua harus belajar dari 0 yaa mbak..
Aku yang lagi belajar ngeblog ini suka sama semangatnya mbak Novya 🙂
Mengenai metamorfosis kehidupan, “aku sadar, dulunya aku berasal dari setetes mani & akan menjadi bangkai yg membusuk”, saat ini berada diantara kedua itu”.
lailaadira.blogspot.com
semangat mbak, insyaAllah kita bisa menjadi lebih baik 🙂
Tak ada yang tak mungki jika Allah ridho, ya Mbak….
yup, benar mbak
Sebagai makhluk yang memiliki akal, manusia harus bisa terus berkembang seperti kupu-kupu. Kalahkan segala keterbatasan yang mengikat. Seperti dalam firman Allah bahwa Allah tidak akan mengubah suatu kaum jika kaum itu sendiri tidak mengubahnya. Mari berkembang bersama-sama, mba. Hehe
mari mbak, tapi tidak makin mengembang ke kanan kiri alias gendut kan mbak 🙂
Wuiiih kereeeennn, i laaafff…. salute mbak, aku kapan ya bisa seperti itu achievement menulisnya hehehe
semangat mbak…pasti bisaaa 🙂
Saya jadi kepikiran ke hewan. Hewan itu kalau kecil ke besar, oke beda. Kalau besar/ dewasa ke tua, ada beda secara bentuknya ga ya? Sementara manusia kulitnya kendur, beruban, gigi mulai copot, dll.
kayaknya gak ada deh mbak…lihat ke kucing aja, perasaan gitu-gitu aja tapi umurnya dah tua (kata pemiliknya) hehehe
Berasa nggak ada ide sama sekali waktu dikasih tema ini, jadinya nggak ikutan deh, padahal kalau bahas tentang metamorfosis sebenarnya banyak ya Mbak, termasuk tentang perubahan yanng kita alami dalam hidup.
iya mbak, awalnya juga mau skip tapi kok seru, ya udah, dicoba aja…masih campur-campur ama curcol siy hehehe
Perjalanannya mbak kok mirip dengan apa yang saya lalui ya. Btw, kita satu angkatan kelas matrikulasi lho. Hehehe
wah, teman seangkatan, btw matrikulasi kelas mana mbak?
Semoga kita menuju metamorfosis yang baik ya Mbak. Amiin.
semangat mbak, insyaAllah kita bisa 🙂
Masya Allah.. Hebat sekali dirimu, Mbak.. Sy jadi pengen gabung juga belajar bermetamorfosis…setuju tidak ada kata terlambat untuk belajar..
dikau juga mbak, semangat hidup sehat mbak..aku mengikutimu 🙂
Semoga kita bermetamorfosis yang baik ya Mbak? Amiin.
aamiin, semangat mbak 🙂
Alhamdulillah ikut senang mbak Lihat metamorfosis mbak Novya menjadi sosok yg lebh baik lagi. Aku jga sedang proses metamorfosis setiap hri nih supaya bsa jadi istri dan Ibu yg makin baik lagi hehehe. Kalau aku ikut bengkel diri itu mbak ngaruh banget di mentality ku
wah, sama mbak, aku juga ikutan bengkel diri juga 🙂
Baca ini, aku jadi makin termotivasi mbaa. Semoga metamorfosisku kali ini bisa sejalan dengan apa yang aku harapkan dan tekuni. Sukses terus Mba Novya!
aamiin, sama-sama mbak 🙂