Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaykum kawan-kawan
Kata orang diam itu emas, kata orang diam itu sopan. Apakah benar demikian? Bagiku yang tergolong pendiam apabila ada di keramaian mungkin benar. Ketika aku berada di lingkungan yang mayoritas ramai, aku akan memilih diam, karena tidak mau menambah keberisikan. Ada sebuah kalimat yang berhubungan dengan diam dan ini aku sangat setuju sekali yaitu “Lebih baik diam atau berkatalah yang benar”. Jadi kalo kita tidak bisa berkata yang benar, mending diam saja karena khawatir akan menimbulkan ghibah bahkan fitnah. Bagiku diam ini adalah sebuah tantangan, karena aku adalah seorang wanita yang harus mengeluarkan sebanyak minimal 2 ribu kata setiap harinya, sehingga harus pandai dalam mengatur kata apa saja yang harus dikeluarkan dan dalam momen apa saja boleh dikeluarkan. Tapi diam adalah sebuah pilihan yang bijak ketika kita menghadapi banyak kondisi yang tak jelas (duh..ngomong apa siy gw ini? hahahahaha). Bukan bermaksud untuk nyepam ya kawan-kawan semua. Ini adalah bagian dari latihan meluweskan kata dan susunan kalimat dalam sebuah tulisan, belajar menguntai kata dalam susunan kalimat yang lebih rapi dan menyenangkan. Mulut kita diam, namun tangan kita bicara dalam setiap ketikan di atas keyboard laptop untuk menyampaikan rasa dan ide yang ada di kepala (jadi ini termasuk dalam kategori diam gak ya?). Aku suka takut dengan kalimat “mulutmu adalah harimaumu”, karena ini mengandung sebuah pesan bahwa kita harus hati-hati dengan perkataan yang keluar dari mulut kita. Nah diam ini lah salah satu cara yang dapat kita gunakan dalam menjaga mulut kita. Diam ini juga yang dapat membedakan kualitas diri dari seseorang, apakah dia termasuk dalam kategori orang yang bijak, pendiam, pandai menjaga diri atau justru kebalikannya? Aku bisa bangga dengan diamku apabila diriku sedang marah, karena akan sangat betah sekali mulut ini tertutup rapat (hehehehe)
Menulis tentang diam itu gak mudah ya ternyata, seperti ada hubungan. Tema tentang diam, tapi tangan dan pikiran harus menulis tentang diam. Jadi seperti menyuruh tangan dan pikiran juga diam gak ada ide buat nulis gimana dan apa (hahahaha). Ya sudahlah, kita lanjut dengan cerita yang lebih berfaedah besok ya kawan-kawan.
Alhamdulillah done for ODOP December Challenge 2018
Wassalamu’alaykum
