Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Hai, pa kabar kawans? Wah, dah lama niy aku tak menyapa kalian di ruang menulisku ini. Maaf ya, pikirannya sedang berjalan ke beberapa lokasi jadi tak bisa duduk manis menyapa kalian pembaca setiaku (halah, kok kayak artis aja siy si Mbak ini). 😁. Hmmm, terasa dan tak terasa perjalanan ceritaku dalam pendidikan sudah berada di akhir semester 2. Itu artinya apa Marimar? Ya, artinya aku dah 1 tahun berstatus sebagai mahasiswi S3, Rudolfo. Adakah cerita yang kau bagi bersama kami Marimar? Of course, I have a lot of story for you, wait for minutes (aku celingukan mencari kertas contekan 😉). Ahaaaa, ketemu juga akhirnya…dan…ceritaku pun mulai mengalir (syalalala……) 💃
Keraguan di awal Semester 2
Awal Januari 2020 merupakan jadwal perwalian untuk Semester 2. Pengalaman panik dan stres pada Semester 1 membuatku ragu dalam melangkah di semester ini. Aku bukan tipikal orang yang mudah melupakan masa lalu begitu saja, sebuah kegagalan di belakang kadang sulit kuhilangkan dan membayangi langkahku ke depan. Mungkin sebagian orang akan menilai “ih, kamu tuh lebay banget jadi orang, kayak itu aja bikin galau”. Ya bisa saja ringan terucap bagi orang yang mudah move on. Tapi bagiku gak mudah. Kegagalan untuk lulus tepat waktu di kala S2 saja selalu membuatku khawatir selama S3 ini. Begitu pun dengan ketidaksiapanku menghadapi Semester 2 karena kepanikan di Semester 1 lalu.
Well, Semester 1 memang terselesaikan dengan baik (dapat dilihat dari nilai juga gak buruk kok), namun dari kualitas pra-proposal masih jauh dari baik. Aku memang tidak memiliki persiapan yang matang baik dari sisi materi maupun mental ketika masuk gerbang S3 ini. Dan ketika aku menghadapi perwalian Semester 2, aku masih bingung. Ada 1 mata kuliah wajib, dan beberapa mata kuliah pilihan. Penulisan Proposal merupakan mata kuliah wajib sedangkan mata kuliah pilihan ada Analisis Data Kuantitatif, Analisis Data Kualitatif dan Penulisan Ilmiah. Aku harus ambil berapa SKS niy? Trus mata kuliah pilihan apa yang harus kuambil? mau sedikit SKS atau maksimal SKS?
Setelah maju mundur syantik-syantik, aku pun memberanikan diskusi dengan dosen pembimbing sekaligus promotorku. “Pak, saya sebaiknya mengambil mata kuliah Analisis Data Kualitatif juga gak ya pak? Karena Semester 1 kemarin 11 SKS dengan 3 mata kuliah dengan 1 ujian persiapan rasanya sudah menakutkan pak?”. Mo tahu gak jawaban dosenku? “Ya, bukannya semakin banyak akan semakin menantang bu Novya (sambil tersenyum penuh arti dan penekanan bahwa aku harus ambil mata kuliah itu). Oh Rudolfo, kupikir tidak diaminkan, ternyata justru ditantang untuk mengambilnya 🙄. Alhasil, Semester 2 aku mengambil 3 mata kuliah dengan total 9 SKS. Bukannya ini lebih sedikit daripada Semester 1 Marimar? Iya sedikit jumlah SKS-nya tapi berat semua tuh mata kuliah (Penulisan Proposal, Analisis Data Kuantitatif dan Analisis Data Kualitatif)
Nah kawans, bagi yang mo meneruskan pendidikan S3, mesti mempersiapkan mental dan materi jauh-jauh hari ya, jangan lupa pelajari dulu rencana studi dengan sebaik-baiknya. Jangan modal bambu runcing kayak aku gini ya (pissss ah ✌).
Kuliah di masa pandemi Covid-19
Nah, hasil dari maju mundur syantik-syantik pun dah mulai dijalani. 3 mata kuliah dengan total 9 SKS menghiasi hari-hariku yang indah bak taman bunga (hiya..hiya..hiya 😁😅). Dalam seminggu, kuliah 3 hari berturut-turut yaitu Senin, Selasa dan Rabu. Di Semester 2 ini, kami harus mulai rajin asistensi atau bimbingan ke dosen pembimbing. Selain promotor selaku dosen pembimbing 1, kami juga mulai mendapat dosen pembimbing 2 untuk mempermudah penulisan proposal. Bimbingan dengan dosen pembimbing 1 dilakukan 1 kali pertemuan dalam setiap minggunya. Dosen pembimbing 2 menjadwalkan untuk bimbingan 2 kali pertemuan/minggu. Bisa Anda bayangkan Rudolfo, dari Senin-Jumat yang ada di kepala penuh dengan urusan kuliah. Beruntung dah gak jadi pejabat, jadi lebih ringan walo gak ringan juga siy sebenarnya 😛.
Kemudian tak disangka dan tak diduga, seluruh dunia kedatangan tamu tak diundang yaitu si Virus Corona penyebab munculnya Covid-19. Akhirnya pertengahan bulan Maret, pandemi Covid-19 mampu merumahkan semua orang sehingga kami harus belajar dari rumah dan bekerja dari rumah. Qadarullah, semua proses pembelajaran dan bimbingan dilakukan secara daring. Kalo boleh memilih, pembelajaran gak masalah kalau daring, namun bimbingan tuh lebih asyik kalo kopi darat. Alasannya apa Marimar? Hmmmm, lebih intens aja gitu.
bimbingan dengan dosen pembimbing 2 (sumber: dokumentasi pribadi) bimbingan dengan dosen pembimbing 1
(sumber: dokumentasi pribadi)
Mau gak mau harus menikmati pembelajaran secara daring ini. Diskusi dengan kawan-kawan seangkatan juga hanya bisa dilakukan via whatshapp atau zoom. Fiuh, sebagai makhluk sosial ini adalah sebuah tantangan. Bagaimana biar tetap bertahan mood bagusnya dalam berinteraksi tanpa bertatap muka langsung? Tapi ya diri ini harus selalu siap menghadapi era kemajuan digital ini bukan Rudolfo? Iya benar Marimar 🤗
O iya, di Semester 2 ini kami sudah tidak bertujuh lagi karena ada salah satu kawan yang hanya mengambil 1 mata kuliah wajib saja, kemudian ada lagi kawan yang hanya mengambil 1 mata kuliah pilihan saja. Kami mulai berpisah sesuai dengan peminatan kami masing-masing. Hiks, khawatir semester depan makin susah sekelas lagi niy. Tapi tenang aja Rudolfo, kami sudah memiliki markas besar di salah satu pojok ruang Perpustakaan kok 😄. Cerita Semester 1 ada kok disini. Ya walaupun kami mungkin ke depan sudah jarang sekelas lagi, semoga kebersamaan tetap berjalan, saling mendukung dan mendoakan. Kalo bisa niy ya, masuknya bareng, keluarnya pun bisa barengan. Ya kalo ada beda, gak terlalu jauh lah bedanya. Aamiin yaa rabb 😇

Kesan indah di penghujung Semester 2
Juni 2020, bulan penghujung Semester 2 kami. Selama 3 bulan berjibaku dengan pembelajaran dan bimbingan secara daring (Maret-Mei), akhirnya bulan ini kami mulai istirahat sejenak untuk mengambil nafas menyusun strategi dan rencana semester berikutnya. Apakah ada cerita seru Marimar selama kuliah daring? Tentu saja Rudolfo. Pandemi Covid-19 membuat kami semua berkumpul di rumah. Anak-anak sekolah dari rumah pun kami orang tuanya bekerja dari rumah. Seru dong? Seru siy iya, stres juga iya. Dalam waktu yang bersamaan harus berperan menjadi pegawai, mahasiswi dan guru. Ketika harus fokus pada pekerjaan, anak minta didampingi belajar. Saat kuliah daring dimulai, kantor minta data pekerjaan segera dikirim.
Rangkaian tugas kuliah dan penulisan proposal pun tak kalah serunya. Asistensi bimbingan pun tak kenal lelah mengejar kami untuk setiap minggu hadir secara daring dengan kemajuan penulisan kami. Rasanya remuk badan dan pikiran ini. Lebaran tak diijinkan mudik tapi kuliah terasa tak selesai-selesai. Muka sudah nampak kayak papan gilesan cucian baju bertekuk-tekuk dan mata panda serta kantung mata pun tak ketinggalan ingin eksis. Satu hal yang aku syukuri, selama kondisi rungsing itu, pak suami terkena dampak lockdown benua Australia sehingga beliau tetap stay di Bandung. Aku tak mampu membayangkan, apabila beliau tidak ada di rumah, aku harus berbagi lagi dengan urusan logistik rumah dan camilan anak-anak. Wara-wiri belanja sendirian. 😣
Akhir ceritaku di Semester 2 ini adalah kami dapat melaksanakan ujian persiapan bagi 2 orang temanku tercinta dan menuntaskan sidang proposal bagi kami ber-5. Apapun progress kita, kita harus saling menyemangati ya kawans. Love you gaes 😘. Eh Rudolfo, aku mo berbagi foto pas sidang proposalku ya, boleh kan? Hmmm, kamu ini selalu begitu deh Marimar, eksis is number one 😂. Atuhlah, gak papa ya hehehehe.

Semangat itu dimulai dari diri kita dahulu. Jangan lelah untuk selalu menyemangati diri kita ya kawans. Semoga kita bisa menjadi inspiratif bagi lingkungan kita
Alhamdulillah, wassalamu’alaykum
Hi Mbak Novya,
Keren banget sih yang lagi ambil S3. Dari dulu aku pengen lanjut S3 juga Mbak cuma masih takut sama komitmennya itu min 4 tahun. Pertimbangannya ambil S3 apa Mbak kalau boleh tau?
hi Mbak Olivia,
Aku juga di awal sebenarnya ragu juga mbak tp ternyata lolos seleksi ya sudah mari dijalani hehehe. Pertimbangannya apa ya? Sebenarnya dasar utama siy karena senang sekolah aja siy, ini juga kedepan belum tahu apakah ingin jadi dosen atau peneliti atau kesibukan lainnya. Yang pasti ingin berbagi ilmu yang sudah diperoleh kepada yang membutuhkan. Sekolah modal nekad ini ceritanya mbak hehehe
Keren bgt mbaakk lg S3. Semangat selalu yaaa, kita samaan kok susah melupakan masa lalu. Wkwkwk. Sehat selalu mbak, meski di masa pandemi gini kudu tetap semangat kuliah daring yaaa
aamiin yaa rabb, hayuk mbak, kita harus selalu semangat hehehe
Masya Allah kak Novya mantul banget ini semangat menempuh pendidikan. Walau dengan adanya drama, yang penting bisa bermanfaat keilmuannya ya kak
aamiin, insyaAllah mbak 🙂
Selamat Mbak sudah sidang proposal, semoga kedepannya semakin lancar, ya. S3 itu emg gitu Mbak, kata teman-teman, nnt semuanya juga terlalui, yg penting saling support. Semoga semua ujian akan terlewati dg baik ya Mbak, sukses selalu.
aamiin yaa rabb, terima kasih banyak mbak 🙂
Selamat ya mba udah menyelesaikan ujian proposalnya. Keren deh bisa sekolah sampai S3, gitu. Semoga ilmunya bisa berguna bagi orang banyak,
aamiin yaa rabb, terima kasih banyak mbak 🙂
Teteh, pantesan jarang bw lagi du grup, lagi sibuk ya. Moga lancar kuliahnya, ya. Kebayang bikin disertasinya. Wow … moga cepet di wisuda, ya. Masyaallah, pengennya saya juga lanjut S2. Moga kecapai impian ini
iya mbak, kmrn sempat kabur karena banyak tugas dan menyusun proposal. Makasih mbak doanya, semoga mbak lia juga dimudahkan dalam mencapai impiannya..aamiin yaa rabb 🙂
Dibalik kesulitan pasti tetap ada kemudahan. Mbak, keren bisa S3, saya pengen sekolah lagi belum tercapai. Semoga lancar S3-nya, berkah ilmunya dan terus bermanfaat bagi sesama, aamiin. Semoga jadi ketularan bisa sekolah lagi, aamiin
aamiin yaa rabb, terima kasih banyak mbak 🙂
Keren mbak masih semangat menimba ilmu hingga S3. Aku S1 aja udah mabok hihi, walau sekarang aku suka ikut kelas online karena makanan untuk otak juga 🙂 semangat mbak, belajarnya
semangat juga mbak, insyaAllah yang namanya belajar bisa di dapat dari sumber mana saja kok mbak, gak harus S3 hihihihi
Wadidaw, bimbingan disertasi online. Nggak kebayang sih mbak. Bimbingan thesis offline aja kadang masih bingung-bingung. Lah, ini online.
Semangat ya mbak, semoga lancar S3-nya.
aamiin yaa rabb, iya niy mbak…bimbingan online nambah pusing kepala hehehehe
Masya Allah, semangatnya patut di tiru nih Mbak. Jadi inspirasi buat saya buat untuk terus semangat. Terus belajar dan menggali ilmu. Semoga pendidikan S3 nya terus lancar ya Mbak.
aamiin yaa rabb, terima kasih banyak mbak 🙂
Masyaallah S3 mbak, luar biasa banget. Aku mau ambil S2 aja maju mundur karena udah panjang ekornya. selamat ya mbak semoga ilmunya bermanfaat berkah dunia akhirat.
aamiin yaa rabb, terima kasih banyak mbak. bukan maju mundur syantik-syantik kan mbak hehehehe
Keren ih, Mbak. Udah S3 aja. Semangat menuntut ilmu
alhamdulillah, semangat! makasih mbak 🙂
Keren mba, Bisa ngatur waktunya. Aktifitas juga pengin lanjut S2, cumaa lagi mempertimbangkan banyak hal. Di tambah kerjaanku yg full time dari pagi sampe sore. Sukses terus ya, mba.
semangat juga mbak, mabok siy sebenarnya tapi ya harus tetap dijalani niy hehehehe
Kak Novya kece bangettt. Semangat selalu kuliahnya y Kak. Smeoga berkah dunia akhirat ilmunya. Aamiinn,,dan, salam untuk Marimar dan Rudolfo ya kak. hihi~ kocak bgt ceritanya kak. TErima kasih sdh mnginspirasi dr tulisan ini kak ^^
alhamdulillah, makasih banyak mbak. marimar dan rudolfo? baiklah hahahahaha
Wah udah lama gak mampir ke mari dan dengar kabarnya Mbak Novya ternyata sekarang lagi lanjut kuliah S3nya yaa. Maa syaa Allaah semoga dilancarkan ya Mbak. Of course jadi tantangan tersendiri ya kuliah di masa pandemi gini