Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Semangat pagi. Alhamdulillah hari ini adalah hari pertama pelaksanaan game level 4. Oia, di tantangan kali ini kita akan belajar tentang apa ya? Ahaaa, kali ini kita akan belajar tentang mengenal GAYA BELAJAR diri kita, pasangan kita atau anak-anak kita. Hmmm, untuk tantangan level 4 ini, aku memilih berpartner bersama Adek. Tapi tidak ada salahnya apabila kita mengenal dulu ya tentang Gaya Belajar, mau kan? Yuk ah, ikuti cerita kami.
Apa saja Gaya Belajar yang kita miliki?
Dari materi yang disampaikan pada pembelajaran di level 4 ini, diketahui bahwa gaya belajar yang kita miliki itu ada 3 yaitu VISUAL, AUDITORI dan KINESTETIK dan biasa disebut dengan modalitas. Masing-masing gaya belajar ini memiliki karakter yang berbeda. Inilah beberapa ciri khas dari gaya belajar tersebut di atas, yaitu:
- VISUAL; Modalitas visual adalah mengakses citra visual, gambar dan warna. Apakah kita atau keluarga kita cenderung lebih mudah menangkap informasi melalui sebuah gambar? Lebih mudah dengan cara menulis ulang materi. Apabila jawabannya adalah IYA, maka modalitas yang kita miliki adalah visual.
- AUDITORI; Modalitas auditori adalah mengakses suara, bunyi atau segala hal yang mengandalkan panca indra pendengaran. Kita lebih senang berdiskusi dibanding membaca materi sendiri.
- KINESTETIK; Nah, yang terakhir ini modalitas yang mengakses segala aktivitas tubuh, gerakan dan emosi. Kita lebih mudah menyerap pelajaran apabila dilakukan dengan praktek sehingga ada pergerakan dari tubuh kita untuk terlibat dalam kegiatan tersebut.
Mengapa penting kita mengenal Gaya Belajar Anak?
Nah, ini pertanyaan yang sangat super penting. Mengapa kita harus mengenal Gaya Belajar Anak? Karena kita sebagai orang tua memiliki tugas mendampingi dan membersamai anak. Pernah gak kita merasa kesal ketika mendampingi anak belajar tapi anak tetap gak paham dengan yang kita ajarkan? Kalo aku siy pernah bahkan sering yaitu ketika membersamai kakak. Aku memiliki gaya belajar di keheningan sedangkan Kakak harus belajar di suasana yang biasa saja. Perbedaan ini sering membuat aku kesal sehingga berdampak pada kami berdua tidak ada di dalam frekuensi yang sama. Nah, oleh karena itu, pemahaman terkait gaya belajar anak sangat penting. Memahami gaya belajar anak maka kita dapat melakukan pendampingan dengan benar. Bisa saja kita yang mengalah untuk masuk ke gaya belajar mereka sehingga mereka lebih mudah menangkap apa yang kita sampaikan.
Hasil Pengamatanku
Well, semalam aku sudah melakukan pengamatan umum untuk mengenal gaya belajar Adek. Saat ini, Adek sudah duduk di bangku TKB. Adek sedikit memiliki kelemahan pada fokus. Semalam Adek bermain lego (balok mainan). Dia menyusunnya menjadi sebuah robot. Ketika menyusun dia konsentrasi dan diam, namun sedikit tidak mau terganggu. Aku coba mengajukan pertanyaan “Sedang buat apa Dek?“…”Robot, “jawab dia. Setelah selesai, Aku tanya lagi “Wow, warnanya banyak, ada warna apa saja Dek?“…“Banyak, warna warni (sambil bermain truk)”, “jawab dia. Adek sebenarnya ingin memberikan penjelasan yang panjang, namun dia sepertinya kesulitan menemukan kata atau kalimat yang tepat. Pengamatan semalam masih sangat umum dan luas sekali karena aku belum menyusun aktivitas pembelajaran bersama Adek pada tantangan kali ini.

Catatan Pembelajaran Hari Kesatu
Pembelajaran belum fokus pada sasaran, baru pengamatan umum sekali. Namun mulai sedikit menangkap modalitas dominan yang ada.

Memahami Gaya Belajar Anak, Mendampingi dengan Benar
Bunsay IIP
Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum.
- #Hari1
- #Tantangan10hari
- #Gamelevel4
- #GayaBelajarAnak
- #KuliahBundaSayangIIP
- @Institut.Ibu.Profesional
Referensi: Materi Level 4 Bunsay IIP
1 thought on “Gaya Belajar Adek – Game Level 4 Bunsay #Day1”