Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Alhamdulillah, masih bernafas dengan lega dan damai. Apapun kondisinya, kita harus belajar untuk bersyukur ya kawan. InsyaAllah ujian pandemi COVID-19 ini segera berlalu dan muncullah pelangi cinta dan harapan yang lebih baik. Aamiin. Setelah kemarin kita mengenal Si COVID-19 kemudian mengenal cara penyebarannya kini kita harus saling berjauhan sebagai salah satu cara pencegahannya.

**** Penerapan Social Distancing ****
Salah satu tindakan pencegahan penyebaran COVID-19 adalah dengan menjauhi kerumuman. Untuk apa? ya agar dropletnya tidak menclok ke barang dan orang lain apabila kita batuk, bersin atau berbicara. Kalaupun harus beredar ke luar rumah maka kita diwajibkan menerapkan Social Distancing ini. Kita dilarang berkumpul lebih dari 3 orang agar kita masih bisa menjaga jarak aman ketika sedang berkomunikasi. Jarak aman antar orang itu sekitar 1-1.5 meter. Bayangkan kalo kita berada di kerumuman, tidak mungkin kan kita dapat menjaga Social Distancing ini. Social Distancing ini kali pertama diumumkan oleh WHO selaku organisasi kesehatan dunia.
Saat ini Social Distancing ini pun sudah meningkat menjadi Physical Distancing. Jadi selain dilarang berada di kerumuman, kita pun harus menjaga jarak aman dengan orang lain. Awalnya diterapkan juga di rumah, tapi ini sulit kami lakukan. Rumah kami yang kecil mungil berisi 5 orang, gimana kami bisa menjaga jarak aman secara fisik dengan anggota keluarga yang lain? masuk dapur aja dah pasti jarak antar kami kurang dari 1 meter. Belum lagi anak-anak, gak bisa berpisah dengan kami orang tuanya. Ada orang tuanya di rumah ya pengennya nempel sama ayah atau ibunya.
Kalo di luar rumah, Social/Physical Distancing ini bisa kami terapkan. Walau kadang bingung juga ketika ke pasar atau ke supermarket. Berusaha pergi pagi, tetap aja penuh dan berjubel. Pergi siang pun tak jauh beda. Mendatanginya sore dah tutup. hehehe. Kan bisa beli dengan cara online? Ya bisa, tapi kalo belanja kebutuhan stok logistik dapur ya kadang agak susah kalo online. Walaupun sebisa mungkin kami menghindari menuju ke pasar atau supermarket.
Jabat tangan yang berbeda
Nah, sisi positif dari penerapan Social Distancing ini adalah cara berjabat tangan yang berbeda. Cuma itu aja? Gak juga siy. Tapi sejak penerapan Social dan Physical Distancing ini kita jadi bisa menjaga diri kita bersalaman dengan yang bukan muhrim kita. Selain itu ya karena dilarang berkerumun jadi ya berusaha di rumah saja dengan melakukan aktivitas dari rumah. Semoga saudara-saudara ku yang masih harus bekerja di luar rumah, tetap diberikan semangat dan selalu terjaga kesehatannya. Ingat, dalam kasus pandemi COVID-19 ini, garda depan itu adalah diri kita sendiri. Tenaga medis ini garda terakhir. Kalo kita sendiri memiliki kesadaran diri mengikuti protokol yang sudah diumumkan, insyaAllah kita dapat berkontribusi dalam melawan virus corona ini. Hal ini juga akan mengurangi beban tenaga medis di rumah sakit. Mereka juga memiliki keluarga yang ingin berkumpul dengannya. Jadi bukan hanya kita saja yang ingin menikmati di rumah saja.
Hayuk kawan, kita ikuti instruksi pemimpin kita untuk melaksanakan Social/Physical Distancing ini. InsyaAllah ini untuk menjaga kebaikan diri kita sendiri dan lingkungan sekitar kita. Kita bukan berpisah kok, hanya menjaga jarak aman saja. Semoga kita semua diberikan kesehatan, keselamatan dimanapun kita berada. Aamiin.
Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum.
#Day5 #BPNRamadhan2020 #MenulisBahagia