Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Hai apa kabar kawan? Alhamdulillah baik dan sehat selalu di mana pun kita dan kalian berada ya. Aamiin yaa rabb 😊
Cerita masa kecilku
Dulu di waktu usiaku masuk usia remaja, aku suka minder dengan kulitku terutama di kaki. Loh, kenapa? Ya, kalo kata teman-temanku, aku tuh sebenarnya kuat karena banyak baut di kulit kakiku. Baut? Iya, baut seperti robot gitu loh. Di kulit kaki tuh banyak bulat-bulatan warna hitam bekas luka yang mengering. Selain itu aku sering merasa gatal di kulit pada kaki dan tangan selain itu juga sering mengalami biduran apabila makan udang. Ketika masuk SMA, baru tahu kali biduran ini disebabkan aku alergi makan udang. Namun terkait gatal dan bekas luka di kulit kaki, aku belum tahu sebabnya. Aku masih berpikir bahwa ini keturunan karena sepupu-sepupu aku dari ibu semua kulitnya juga gatal di masa kecilnya. Ada yang parah banget, namun ada yang sedang seperti diriku.
Dampak lain dari Alergi yang kualami
Alergi yang aku derita ternyata tidak hanya karena makanan yaitu udang saja kawans. Aku memiliki alergi pada udara. Setiap musim kemarau datang, udara menjadi dingin, kulitku akan kering dan menimbulkan rasa gatal yang luar biasa. Inilah yang menjadi penyebab kulitku sering gatal-gatal. Aku sendiri memang memiliki kekayaan berkulit sangat kering sehingga ketika musim kemarau kondisi keringnya semakin parah. Lotion dengan kadar kelembaban paling tinggi harus aku miliki agar tidak mengalami gatal-gatal.
Alergi itu bisa diturunkan ke keturunan kita
Ketika hamil anak pertama, pastinya aku memiliki harapan anakku sehat dan normal. Pada usia 2 bulan setelah kelahirannya, kakak kecil anak pertama kami muncul bercak-bercak merah di pipinya. Kami segera bawa ke dokter anak langganan kami. Dari hasil observasi, diketahui bahwa kakak memiliki alergi. “Siapa di antara bapak dan ibu yang memiliki alergi?”, tanya Dokter pada kami. “Saya Dok”, jawabku. “Nah iya, apalagi ibu yang memiliki alergi, maka 80% akan diturunkan kepada bayinya,” kata Dokter. Waduh, kami baru tahu ternyata alergi bisa diturunkan ya. Pantas saja bakat gatal kulit dimiliki dari sepupu-sepupu yang berasal dari silsilah ibuku.
Hal ini juga terjadi pada anak keduaku. Karena kami sudah menyadari bahwa alergi ini dapat diturunkan ke anak kita, maka kami mengantisipasi. Ketika adek sudah bisa berjalan, gatal di kaki itu selalu muncul pada musim kemarau. Kondisi gatal adek di kulit kaki ini lebih parah dibanding kakak karena dia tidak mau berhenti menggaruk sehingga menimbulkan luka yang cukup parah. Kami bawa Adek ke dokter spesialis kulit. Dokte menyampaikan bahwa adek menderita Dermatitis Atopik. Direkomendasikan untuk menggunakan lotion dengan kelembaban tinggi dan harganya cukup mahal (di atas Rp. 300 ribu per botolnya).
Kata dokter “Kalo memiliki alergi jangan harap bisa memiliki kulit mulus bu, pastinya ada bekas-bekas apabila gatal dan menyebabkan luka”
Ada cerita lain tentang alergi, kakak pernah mengalami demam dan radang tenggorokan, kami beri obat pereda yang berbeda dari biasanya. Demamnya tidak semakin turun justru semakin bertambah. Kami sempat heran. Akhirnya kami bawa ke dokter dan diketahui bahwa kakak mengalami alergi obat. Pantas saja, diberi obat bukannya reda justru semakin parah sakitnya. Ketika dilihat di kulit dada dan punggung, bercak merah sudah nampak merata. Kata dokter, untung segera diperiksa karena alergi obat bisa fatal akibatnya dikarenakan dapat menyebabkan kematian. Astaghfirullah, kami lemas mendengarnya. Alhamdulillah kakak segera dibawa ke dokter.
Apa itu Alergi?
Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh manusia terhadap benda tertentu atau rasa ketidaknyamanan dalam diri manusia akibat kondisi di luar tubuhnya. Bentuknya dapat berupa ruam, gatal atau ISPA (sumber: aladokter.com)
Bagaimana dengan Alergiku saat ini?
Aku dan kedua anakku masih bersahabat dengan alergi. Kedua anakku lebih ke kulit, sedangkan aku kulit dan bersin-bersin apabila udara dingin. Kata dokter spesialis THT, untuk mengurangi dampak alergi yang menyerah ke saluran pernafasan terutama peradangan di hidung sehingga menyebabkan bersin-bersin di pagi hari, aku harus rajin berjemur dan berolahraga. Olahraga yang sesuai untuk penderita alergi udara seperti aku ini adalah berenang dan bulu tangkis dikarenakan dapat membuka saluran pada hidung dengan lebih baik. Kalo untuk kulit sudah tidak biduran, namun apabila terkena kain yang basah atau musim kemarau hadir maka kulit akan gatal-gatal. Aku sudah tidak alergi udang lagi karena waktu itu sering dilatih makan udang lebih sering lama-kelamaan kalo makan udang sudah tidak biduran lagi.
Nah itu kondisi alergi yang bersahabat dengan ku dan anak-anakku 😁
Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum.
1 thought on “Kandasnya harapan memiliki kulit mulus”