Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaykum kawan-kawan
Kalo sedang jauh dengan Pak Suami ya begini, ujungnya selalu melow karena kangen yang amat sangat. Ini adalah LDM dengan rentang waktu pertemuan yang lama bagi kami sekeluarga. Sejak beliau berangkat kerja tanggal 1 Mei 2018, kami bertemu hanya selama 2 hari pada waktu lebaran kemarin. Dan selanjutnya, InsyaAllah akan bertemu kembali dengan beliau tanggal 19 Desember 2018 nanti. Aamiin. Kalo sedang kangen begini, aku biasanya selalu mengenang kembali ke pertemuan kami dulu.
Yang namanya jodoh tuh emang bagian dari rahasia Allah SWT, DIA sudah menjanjikan itu namun kapan, dimana dan siapa nya kita tidak tahu. Seperti halnya antara aku dan Pak Suami, sebagai seorang anak sulung yang patuh dengan perintah orang tua, aku pun selalu menuruti nasihat yang ibu aku berikan. Beliau selalu berpesan, sekolah dulu yang benar, jangan sampai putus sekolah hanya gara-gara pacaran. Akhirnya ketika aku mulai naksir-naksir cowok, aku pun hanya sekedar naksir saja dan berusaha menjaga diri agar jangan sampai aku melanggar perintah dan pesan dari Ibu. Ini semua kupegang sampai diriku lulus sekolah, kuliah dan bekerja. Tanpa kusadari usiaku mulai masuk 25 tahun, hingga keluarga besar mulai kasak kusuk. Aku sama sekali belum pernah mengenalkan lelaki sebagai pacar ataupun calon suami kepada mereka, karena sedang sibuk menikmati gaji dari hasil kerjaku. Padahal adek ku sudah mulai sering membawa pacarnya di setiap acara keluarga. Hingga di tahun 2005, aku mulai berkomunikasi dengan teman kuliah aku yang sedang melanjutkan sekolah S2 di Bangkok. Dari teman ku ini, aku dikenalkan dengan teman SMA nya, dan dari teman baru ku ini, aku dikenalkan dengan Pak Suami yang ternyata juga sedang mencari istri (hahahaha,…panjang ya ceritanya).
Perkenalan awal dengan Pak Suami melalui tukar nomor HP dan akun Yahoo Messenger. Komunikasi terus berlanjut dari mulai saling mengenal pribadi, tukar foto dan ngobrol tentang hobi. Jujur pada kondisi ini sebenarnya aku sudah di titik pasrah, artinya aku tak berani berharap lebih. Sapa tahu hanya ingin kenalan biasa saja. Sampai ketika Pak Suami bercerita bahwa dia ada rencana menikah dalam waktu 1,5 tahun lagi pun aku masih menanggapinya biasa saja. Akhirnya kami pun ada kesempatan untuk jumpa, Aku akan pulang ke Solo karena ada janji bertemu dengan Bos ku di Jogja, pak Suami pun ada rencana pulang kampung ke Boyolali. Aku dan Pak Suami janjian bertemu di Solo, dia maen ke rumah aku. Sampai detik itu pun aku masih merasakan rasa yang biasa saja. Ketika Pak Suami maen ke rumah, kedua orang tuaku bertanya, siapa dia, dan kapan ketemunya? karena dari sekian banyak teman cowok aku yang bermain ke rumah, bapak dan ibu belum pernah bertemu Pak Suami. Maklum aku kan anak perempuan tomboy yang kuliah di Teknik Sipil jadi teman maen ku mayoritas cowok.
Setelah pertemuan di Solo dan ketika Pak Suami menemaniku bertemu Pak Bos di Jogja, komunikasi kami terus berlanjut via SMS. Ketika aku pindah kerja ke Cikarang, Pak Suami khusus datang dari Bandung untuk mengantarku pindahan kost dan disinilah Pak Suami menyatakan ingin menjalin hubungan serius dengan aku. Aku pun terdiam bengong, “Ya Allah, disaat aku sedang tidak memikirkan itu semua, KAU hadirkan dia untukku”. Aku pun menyambut pernyataan Pak Suami dengan jawaban..IYA. Aku langsung menghubungi ibu dan ibu berpesan kepadaku, “Mulai sekarang kamu harus hati-hati dalam berteman, tidak boleh sering bermain dengan cowok-cowok lagi.”. Aku pikir Pak Suami hanya serius akan pacaran namun ternyata Pak Suami serius ingin menjalin hubungan ke arah yang lebih lanjut yaitu menikah. Aku sempat bertanya kepada Pak Suami, “Apa yang membuatmu yakin untuk menikah dengan ku?”…Dia hanya menjawab,”Hatiku mengatakan itu dan aku melihat kamu bisa dibimbing dan keluargamu menerimaku”. (meleleh aku mendengarnya). Tahap perkenalan kami berlangsung selama 6 bulan, dan kemudian lanjut ke pembicaraan kedua keluarga besar.
Ya Allah, berkahilah hubungan pernikahan kami, bimbing kami agar selalu bersama tuk menuju surga-Mu. Aamiin.
Alhamdulillah done for ODOP December Challenge 2018
Wassalamu’alaykum

Terharuuuuu. MasyaAllah, semoga langgeng sampe syurga yaa, Mba Nov :*
Aamiin, makasih mbak 🙂