Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Alkisah di suatu masa, di Kampung Seroja yang merupakan salah satu wilayah administratif Negeri Angin-Angin, tinggal sebuah keluarga penakut yang damai. Keluarga ini ditinggal merantau kepala keluarganya keluar negeri sehingga hanya ada 3 anggota keluarga dan asisten rumah tangganya. Anggota keluarga yang ada di dalam rumah tersebut terdiri dari 2 orang wanita dewasa, 1 orang anak perempuan dan 1 orang anak laki-laki.
Kedatangan Si Panci Presto
Ketika Sang Kepala Keluarga pulang dari tanah rantau, dia membawa sebuah benda yang unik. Dari kardus luarnya tertulis dengan jelas “Panci Presto”. Sang Istri dan asisten rumah tangga saling memandang ketika melihat benda tersebut. Dalam benak Sang Istri “Ini apaan yak? Makanan? Alat Musik? atau Harta Karun?”. Dalam benak asisten rumah tangga “Bapak ini suka aneh-aneh, kalo pulang bawa barang yang baru, sekarang apa niy? hmm, alamat harus belajar lagi niy kalo niy barang bakal ditaruh di dapur”
Akhirnya Sang Kepala Keluarga menceritakan bahwa barang yang dia bawa itu adalah Panci Presto. Panci Presto ini digunakan untuk melunakan tulang ayam atau duri ikan sehingga ketika kita makan tidak menimbulkan kerepotan bagi kita. Sang Kepala Keluarga pun belum pernah menggunakannya dan meminta kepada Sang Istri untuk mempelajarinya karena dia sangat tahu, Sang Istri ini suka dalam hal belajar.
Kisah Si Panci Presto Selanjutnya
Bulan berganti pun tahun berganti. Namun nasib Si Panci Presto tetap terdiam di atas kulkas rumah keluarga penakut ini. Sang Kepala Keluarga bertanya “Mengapa pancinya belum pernah dipakai?”. Sang Istri menjawab “Takut meledak ah”. Sang Kepala Keluarga juga tidak mendampingi Sang Istri mencoba Si Panci Presto ini. Dan kondisi Si Panci Presto tetap cantik terletak tanpa tersentuh pun.
Sang Istri kemudian diskusi dengan Asisten Rumah Tangga. “Hmm, gimana kalo kita coba panci ini?”. Sang Istri pun mulai membaca petunjuk yang ada di dalam kardus, mencoba membuka dan menutup panci. Sang Istri terlihat mulai percaya diri untuk menggunakan panci presto tersebut. Intinya adalah tutup panci harus tertutup rapat dan setelah memasak tidak boleh langsung dibuka namun tunggu dahulu sampai uapnya berhenti agar tidak terjadi ledakan.
Akhir dari Kisah Si Panci Presto
Ketika Sang Istri semangat mau mencoba dan menanyakan kepada Asisten Rumah Tangga dimana si Panci Presto berada, dengan santainya Asisten Rumah Tangga menjawab “Di gudang bu, habis gak pernah dipakai, ya udah ditaruh aja di gudang daripada memenuhi dapur”. Sang Istri hanya bisa menelan ludah. Gudang atas agak sulit dijangkau oleh mereka berdua. Kemarin sewaktu menyimpan Si Panci Presto itu ke gudang atas dibantu oleh Pak Satpam kompleks.
Baiklah, itulah kisah Si Panci Presto yang tetap cantik sejak datang selama berada di Keluarga Penakut tersebut. Selesai.
Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum.
#Day11 #BPNetwork #BPNChallenge2019 #BPNRamadhanChallenge2019
sipanci yang melegenda… salam blogwalking..
hahahaha..iya, salam kenal dan salam blogwalking juga 🙂