Pernahkah saya meminta maaf dan memaafkan???
Sejauh dan sedalam ingatan saya…saya pernah meminta maaf dan memaafkan. Dari dua tindakan ini, yang saya rasakan terasa berat dilakukan adalah memaafkan – (bagi saya pribadi tentunya). Ketika saya melakukan kesalahan, awalnya mungkin ada rasa gengsi untuk meminta maaf sehingga butuh sebuah jiwa besar untuk menyampaikan permintaan maaf…Alhamdulillah untuk satu hal ini saya masih mampu mengumpulkan jiwa besar saya untuk mengakui kesalahan saya. Saya merasakan suatu rasa ketika saya meminta maaf atas kesalahan yang saya lakukan yaitu saya merasa lega..namun masih bersemanyam di kepala dan hati saya..ada rasa malu dan sungkan ketika bertemu dengan orang yang kita mintai maaf. Dari hasil analisa saya, itu dikarenakan ternyata saya belum bisa memaafkan diri saya sendiri ketika saya sudah menyakiti hati orang lain…ada terbersit rasa penyesalan yang lama hilangnya. Ya, ternyata saya masih sulit memaafkan diri sendiri…jujur pada diri sendiri itu tidak mudah..perlu waktu yang tidak singkat..perlu jiwa yang legowo…perlu keikhlasan yang luar biasa.
Ada suatu kondisi yang lain…yaitu memaafkan kesalahan orang lain.
Memaafkan diri sendiri saja masih sangat sulit saya lakukan…namun apakah saya sanggup memberikan maaf atas kesalahan orang lain yang ditujukan ke saya????
Pernahkah ada yang mengalami di tempat kerja – misalnya – suatu kondisi dimana sebuah kesalahan itu bukan terjadi oleh tindakan kita, namun kita yang dimarahi dan disalahkan…entahlah apapun alasannya? …saya pernah…dan rasa kesal dan jengkel itu muncul. Ketika kemudian atasan kita meminta maaf…dari mulut saya bisa terucap kata menyiyakan permohonan maafnya…namun ternyata hati saya belum. Kata orang-orang ini namanya “dendam”….sebuah rasa dendam itu sangat dilarang baik oleh norma agama maupun norma sosial. Sebuah rasa yang masih sering muncul ketika saya mendapatkan perlakuan seperti ini….rasa sakit hati hehehehe….dan rasa ini harus segera dihapuskan dari dalam memori untuk dapat mempertahankan kesehatan jiwa dan raga hehehe
Ya memang memaafkan itu adalah tindakan yang luar biasa tidak ringan..namun..itu harus dilakukan. Memaafkan tidak sekedar mengiyakan dalam kata-kata yang terucap dari mulut namun harus bisa memaafkan dari hati juga. Memaafkan adalah perbuatan yang sangat mulia yang diperlukan hati legowo yang luas…kata ikhlas yang sebenar-benar ikhlas tanpa syarat sehingga tidak ada sisa rasa berat di dalam hati…dan hati akan tenang.
Sudahkah saya sanggup melakukannya????….InsyaAllah masih selalu belajar dan saat ini masih on progress menuju ke kehidupan yang lebih baik….tetap semangat…karena kita akan selalu dihadapkan pada kata “maaf” dan sikap “memaafkan” dalam menjalani kehidupan ukhuwah ini baik dengan keluarga kita, teman-teman kita, saudara-saudara kita, tetangga-tetangga kita. Ingat kan dengan tiga kata keramat (kayak apa aja ya??? Hehehe)…yaitu MAAF, TOLONG dan TERIMA KASIH.
Sering terbersit pikiran….Allah SWT yang Maha Luas bersedia memberikan maaf kepada hamba-Nya yang tidak bersyukur atas karunia yang diberikan, mengapa kita manusia yang kecil ini terlalu sombong untuk memberikan maaf? Belajar…belajar dan belajar memaafkan baik kepada diri kita sendiri maupun orang lain 🙂
tulisan ke 3 untuk #1minggu1cerita