Membangun Karakter Anak melalui Dongeng #L10 #D6

Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.

03 Februari 2020

Aktivitas mendongeng belum bisa kulakukan, baru membacakan cerita dengan tambahan intonasi dan ekspresi saja. Belum ada kemajuan niy jadinya? Ya begitulah, mukaku masih datar-datar saja untuk level mendongeng. Hmm, ternyata butuh ekstra pemahaman karakter yang baik dalam hal mendongeng ini.

Kembali ke cerita lama

Ya, sesuai dengan permintaan Adek kemarin bahwa dia belum mau berganti buku cerita. Dia masih ingin dibacakan cerita dari buku Birrul Walidain. Baiklah Dek, ibu pilih-pilih dulu ya cerita yang akan ibu bacakan untuk Adek hari ini. Akhirnya pilihan jatuh pada judul “Doa Ibu”. “Ibu, aku mau dibacakan ceritanya sambil aku bermain kereta ya,” pinta Adek kepadaku. Hmmm, sebenarnya agak ragu, gimana dia akan bisa fokus pada cerita yang aku bacakan ya apabila dia sambil mengerjakan pekerjaan yang lain. Namun, aku pun menjawab,”Ok deh”.

Cerita tentang Doa Ibu pun mengalir dari mulutku, Adek mendengarkan dengan sambil bermain kereta. Dia sesekali melihat ke arahku. Setelah selesai ku membacakan cerita, aku mencoba membuat obrolan ringan dengannya. “Hmmm, jadi dek, Doa yang paling bagus itu doa dari siapa?” tanya ku. “Dari ayah dan ibu,” jawab dia singkat. Duh, niy anak memang harus diajak fokus dulu baru akan seru obrolan diskusinya. Kalo mendengarkan cerita sambil iklan begini ya memang jadi susah dapat fokusnya Adek.

“Dek, besok kalo kita membaca cerita lagi gak usah sambil bermain yang lain ya,”pintaku pada Adek. “Gak mau, aku maunya ibu baca cerita, akunya sambil bermain,” protes Adek. Duh Mak, baiklah, ibu akan cari ide lagi niy buat menarik fokusmu ketika ibu sedang membacakan cerita ya. (Maklum, pikiran mamaknya juga sedang kemana-mana).