Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Sejak kelas 4 SD, Kakak ikut kegiatan belajar matematika di kumon. Tujuan mengikutsertakan kakak di kumon agar terbiasa dengan soal-soal di matematika. Homework yang setiap hari diberikan dalam rangka pembiasaan dalam mengenal matematika.
Sebenarnya kalo dari konsep matematika, aku kurang sreg dengan metode kumon yang instan. Jadi aku lebih melihatnya dari sisi pembiasaan berinteraksi dengan angka-angka dan rumus matematika. Tugas membersamai kakak tetap dijalankan sekaligus memeriksa hasil yang sudah dia kerjakan.
Hari ini, kakak masuk ke materi tentang soal cerita. Niy anak suka lupa dengan apa yang sudah dipelajari karena kurang fokus.
Kakak: “Ibu, ini gimana? aku bingung dengan rumusnya“
Ibu: “Loh, ini kan mudah dan pernah dikerjakan“
Kakak: “Aku lupa“
Ibu: “Nah kan, Ibu pernah bilang, dikerjakan perlahan serta dipelajari“
Kakak: (terdiam)
Ibu: “Jadi, gimana niy sekarang? coba diingat lagi sebelum ibu tunjukan caranya. Ini tuh mudah kok Kak“
Kakak: “Iyalah, ibu kan pernah ngerjain soal ini, sedangkan aku kan belum“
Ibu: (mlongo)..”Ya karena ibu sudah pernah makanya memberitahu kakak bahwa matematika itu bukan dihafal tapi harus sering berlatih soal sehingga terbiasa“
Kakak: (cemberut sambil mengangguk)
Hmm..mengajarkan matematika ama kakak tuh kudu sabar. Niy anak golongan darah O yang super kreatif. Jadi suka bentrok dengan karakter aku yang golongan A yang super perfeksionis. Biasanya aku yang uring-uringan kalo mendampingi dia belajar dikarenakan banyak iklan hehehe.
Pembelajaran yang kuterapkan padanya kali ini adalah aku berusaha mengendalikan emosi. Kalo aku emosi, dia makin takut dan alhasil makin buyar fokusnya. Alhamdulillah pendampingan kumon di soal cerita kali ini sukses dengan damai tanpa emosi.
Semoga hal ini tetap berjalan seterusnya. aamiin. Pokoknya aku banyakin aja tarik nafas hehehehe. Resolusi tahap awal untuk pendampingan anak-anak yang akan aku dan Pak Suami perbaiki adalah pengendalian emosi. Rasa capek akibat pekerjaan kantor dan kemacetan selalu menjadi pemicu utama emosi jiwa ini.
Alhamdulillah. Wassalamu’alaykum.
Baca juga: https://novya.id/adek-yang-tiba-tiba-bapernya-kambuh-tantangan-h-1/
- #Hari2
- #Gamelevel1
- #Tantangan10hari
- #Komunikasiproduktif
- #kuliahbundasayang
- @institut.ibu.profesionalhttps://www.ibuprofesional.com/
aku aja anak baru TK ngajarin baca udah esmosi jiwa hahahaa… kebayang ntar gedean dikit ngajarin matematika, doakan semoga dimampukan dan ga pingsan hahahaha
aamiin 🙂