Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Alhamdulillah, masih diberikan nikmat sehat dan waktu bersama keluarga di hari ini. Cerita hari ketujuh, tentang “Jika COVID-19 berlalu”. Bagi kami sekeluarga, pastinya ada dong harapan-harapan. Pandemi ini terjadi bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, di mana kami biasanya melakukan pertemuan atau kumpul bersama keluarga yang lain maupun bersama kawan dan sahabat kami. Namun, qadarullah kami sekarang menikmati keseharian dengan di rumah saja. Kami rasa, bukan hanya kami yang memiliki harapan-harapan indah pasca pandemi Si C ini berakhir. Tenaga medis yang merawat di rumah sakit, pak Polisi yang berjaga di jalan, pak Tentara yang menjaga keamanan dan masyarakat umum lainnya pastinya memiliki harapan tersebut.

**** Jika COVID-19 Berlalu ****
Ketika Si C ini berlalu, yang pasti akan nampak pertama kali ada perubahan. Perubahan yang terjadi selama kebersamaan di rumah saja pada saat pandemi ini terjadi. Selain perubahan, ada juga harapan dan keinginan yang akan kami lakukan.
#Mudik
Lebaran tahun ini kemungkinan besar menjadi lebaran pertama kami tidak pulang ke rumah orang tua kami di Solo. Jangan ditanya rasanya gimana? Sudah pasti sedih. Kasihan bapak dan ibu di Solo berdua saja di rumah tanpa kehadiran kami anak dan cucunya. Kami berada di daerah PSBB Bandung Raya sehingga tidak diijinkan untuk mudik atau ke luar daerah agar kami tidak menjadi pembawa virus atau menjadi perantara penyebaran virus Corona ke daerah lain.
Sejak kami merantau, selalu mencitakan pulang kampung setiap lebaran. Memang mudik ini adalah tradisi umum masyarakat di NKRI ini ketika hari lebaran tiba. Kami sudah meminta ijin kepada Bapak dan Ibu di Solo bahwa kami tidak pulang kampung dan beliau berdua bisa menerima karena memang kondisi yang tidak kondusif ini. Penyebaran di Kota Solo juga tinggi untuk kasus Corona ini.
Jadi, setelah pandemi ini berakhir, mudik menjadi harapan pertama kami setelah kondisi dunia terutama NKRI dinyatakan aman. Semoga harapan itu menjadi kenyataan dengan segera. Aamiin yaa rabb.
#Keliling Kota Bandung dan sekitarnya
Nah, ini juga ingin kami lakukan. Kami berempat suka sekali keliling kota Bandung dan sekitarnya. Sekedar mencuci mata atau memang dalam rangka mengajak duo fajar junior berkeliling melepas berat pikiran setelah sepekan sekolah. Apalagi ketika Pak Suami ada di rumah seperti saat ini, kami selalu ada kegiatan keluarga yang kami lakukan di luar rumah. Namun kini, Pak Suami ada di rumah dan kami semua menikmati hari-hari kebersamaan di rumah saja. Kami ingin mengunjungi museum, taman kota, wahana tamasya lainnya. Semoga tercapai harapan kami. Aamiin yaa rabb.
#Makan bersama di luar
Ini juga salah satu aktivitas kami ketika kami berempat kumpul. Di akhir pekan biasanya sengaja makan bersama di luar. Apalagi ketika bulan ramadhan begini, ada 1 hari di mana kami mengajak keluarga kakak dan keluarga adek untuk makan bersama. Selain memupuk kedekatan dan keakraban, kami juga ingin berbagi rasa syukur bersama keluarga kami. Kini, semua dinikmati dengan bersama di rumah masing-masing saja. InsyaAllah ada waktu yang lebih indah untuk bersama-sama kembali. Aamiin yaa rabb.
#Ke kampus
Kampus? Yaaa, sejak aku menjadi mahasiswi, lokasi yang aku suka kunjungi adalah kampus. Bertemu dengan teman dan menikmati atmosfer yang berbeda. Sebenarnya kampus dan kantorku siy satu pekarangan. Tapi rasanya lebih kurindukan suasana kampus. Loh kok? Ya begitulah. hehehehe. Kantor juga kurindukan namun tidak sebesar rinduku pada kampusku (padahal lokasinya hanya terpisah lapangan dan taman doang-hahahaha).
#Melanjutkan LDM (lagi)
Ini yang paling sedih. Ketika kondisi dunia dinyatakan aman dari pandemi Corona ini. Negara-negara yang kemarin menyatakan karantina wilayah akan membuka kembali wilayah negaranya. Pak Suami bisa jadi mendapat panggilan untuk kembali lagi ke kantornya. Itu artinya kami harus menikmati kembali hubungan jarak jauh yang sudah hampir 2 tahun ini kami jalani. Sedih dan berat, tapi harus dijalani dan dinikmati bukan? Semangaaaaatt.
#Terbiasa cuci tangan dan membawa hand sanitizer kemana-mana
Cuci tangan dan membawa hand sanitizer….hmmmm, ini akan menjadi kebiasaan baru yang makin rutin dilakukan. Kan bisa jadi masih parno dong, sapa tahu masih ada sisa-sisa virus yang bandel untuk pergi. Namun bisa juga karena selama 2.5 bulan dilakukan, akhirnya menjadi kebiasaan kita semua untuk lebih rajin cuci tangan dan membawa hand sanitizer kemanapun kami pergi.
Yach, itulah harapan indah kami. Semoga pandemi ini segera berlalu dan kami dapat menikmati kembali kehidupan kami dengan normal. Aamiin yaa rabb. Selama pandemi ini, kami juga memberi dampak positif dalam keluarga kami. Apa saja itu?
- Kebersamaan bersama Pak Suami (yang biasa berjauhan) dan duo fajar junior menjadi kuat.
- Lebih khusyuk menjalani ibadah ramadhan
- Bertambah produktif dalam menulis
- Berbagi rezeki kepada bapak ojek online melalui orderan Go-Food
- Merasakan menjadi seorang ibu yang bekerja dari rumah (sepertinya kedepan akan menjadi pilihan utama deh)
- Udara menjadi lebih bersih karena polusi kendaraan berkurang
Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum.
#Day7 #BPNRamadhan2020 #MenulisBahagia