Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Alhamdulillah, siang hari yang cerah. Yup, hari ini aku sedikit mendapatkan “kejutan” karena harus ijin dulu dari kantor untuk menjemput Adek pulang sekolah. Loh kenapa Marimar? Yup, mang ayi (ojek langganan keluarga kami yang mendapat tugas menjemput anak-anak pulang sekolah sedang mendapatkan musibah yaitu anaknya kena tilang). He is one of my family’s support system. Jadilah mom super mom ini harus turun langsung ke lapangan (halah). Okeh, kita lanjutkan lagi ya obrolan kita kemarin tentang bagaimana memahami gaya belajar anak. Well, kemarin kita sudah ngobrol tentang “Kenali Kekuatan Anak”. Nah, hari ini tentang apa ya? Baiklah, ikuti aku gaes.
Mainkan Kekuatan Anak
Mainkan? emang anak kita mainan? kadang-kadang siy (loh eh loh)- hehehehe. Bukan mainan beneran gaes, namun anak-anak itu lucu, jadi bisa jadi mainan yang menyenangkan buat kita (hayo jawab, benar kan? ketika kita bersama mereka yang sedang polos-polosnya, bawaan kita apa? bahagia atau sedih atau kecewa? pasti bahagia kan?). Mereka itu kalo sedang polos kemudian bermain itu lucu, walo kadang bagi orang dewasa terkesan garing, bagi mereka itu sudah lucu banget. So, berikan ruang tawamu ketika mereka sedang berusaha melucu.
Kembali ke laptop. Okeh, setelah kita mengenali kekuatan anak kita, saatnya kita menggunakan kekuatan anak kita itu untuk mengimbangi kelemahan yang anak kita punya. Misal niy, anak kita memiliki kekuatan dalam menyusun kata-kata, ketika kita sedang membersamai dia belajar matematika tentang segitiga, beri kesempatan kepada anak kita untuk menyusun kata-kata terkait pemahaman dia tentang segitiga. Bisa jadi dia akan memahami segitiga melalui susunan kata-katanya.
Jadi intinya, kita diminta memaksimalkan kekuatan anak kita untuk meminimalkan kelemahannya. Paham? (InsyaAllah).
Kegiatan bersama Adek
Semalam, kami melakukan aktivitas mewarnai. Nah, Adek niy paling gak bisa lama duduk manis. Baru satu gambar diwarnai sudah berdiri dan loncat-loncat dulu kemudian dia lanjut lagi mewarnai gambar yang lain. Jadi ceritanya mewarnai dengan penuh iklan (kinestetiknya gaes yang menghiasi). Akhirnya aku dan kakak ikutan mewarnai di samping adek. Adek mulai bisa duduk damai setelah melihat kami berdua juga duduk damai di dekatnya (hehehehe). Adek memang masih harus dilatih untuk bisa fokus dan belum bisa lama, maksimal 20 menit itu sudah prestasi. Tapi anehnya, di sekolah dia rapi dan nurut (kata bu Guru). Bisa jadi emang sedang meminta perhatian dari ibunya yang baik hati ini (hehehehe).

Catatan Pembelajaran hari ini
Selalu ada hasil setiap harinya. Gaya belajar adek masih didominasi visual dan kinestetik. Hmmm, baiklah, kita rangkum dulu sambil aku mencari ide buat pendampingan membersamai dia belajar.

Jangan pernah bosan membersamai anak-anak belajar!
Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum.
- #Hari13
- #GameLevel4
- #Tantangan10hari
- #GayaBelajarAnak
- #KuliahBundaSayangIIP
- @Institut.Ibu.Profesional
Referensi: https://www.ibupedia.com/artikel/balita/4-gaya-belajar-anak-dan-bagaimana-mengarahkannya