Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Alhamdulillah, masuk juga hari ke-7 tantangan. Semangat dong, insyaAllah masih. Hmmm, kemarin seharian gak ada aktivitas bersama Adek, karena sampai rumah sudah pukul 8 malam. Setelah kuliah, ke kantor sebentar trus keliling menemani pak Suami. Mohon maaf sebelumnya, apabila obrolan untuk tantangan hari ke-7 ini aku menggunakan Pak Suami sebagai partner.
Obrolan bersama Pak Suami
Kalo sudah ngobrol dengan Pak Suami, pastinya berkaitan dengan rencana kedepan dan tentang duo fajar junior.
Aku: “Yah, untuk anak-anak baiknya kita gimana? Kakak sudah mulai menunjukan kenaikan tingkat emosi dikarenakan akan masuk masa puber. Adek pun sudah juga karena sudah mulai lepas dari usia balita”
Pak Suami: “Ya gak ada cara yang lebih bagus selain mendampingi, membersamai dan mengingatkan tanpa lelah. Karena anak-anak itu kan bersih, jadi tugas kita yang membantu mengisi lembaran mereka dengan hal-hal yang positif dan menunjukan hal-hal yang negatif agar mereka paham bahwa itu harus dihindari”
Obrolan akhirnya beranjak ke keinginan melakukan renovasi rumah. Kami memang memerlukan kamar tambahan untuk anak-anak yang sudah mulai besar.
Pak Suami: “Bu, kalo hitungan tambahan kamar dan dapur dari Oky kemarin dah final belum ya?”
Aku: “Kata Oky sudah, namun kalo gak salah itu untuk rencana pembangunan 3 lantai. Kita kan butuhnya hanya 2 lantai. Jadi harus dipastikan kembali ke Oky”
Pak Suami: “Iya, biar kita ada gambaran. Rencana kan mau mempercepat pelunasan KPR juga. Sekarang kan masih 300 juta-an, kalo bisa mempercepat 10% lagi kan lumayan berkurang sekitar 30 jutaan. Ayah punya rencana, setiap tahun mempercepat 10% dari nilai pokok. Nanti rencana setelah di nilai 100 juta-an, insyaAllah mau dilunasi saja. Biar tenang. Tapi menambah kamar juga prioritas, karena anak-anak dah harus memiliki kamar sendiri.”
Aku: “Hmmm, setuju yah, jadi bisa mengurangi nilai cicilan bulanan dan menambah tabungan untuk renovasi rumah. Ya terkait RAB renovasi rumah, kalo gak salah terakhir tuh sekitar 150 juta. Tapi mahal lah kalo hanya 1 lantai senilai itu. Harus dihitung dahulu harga bangunan per/m2.”
Pak Suami: “Iya, coba aja minta Oky hitung ulang, biar jelas harus menyiapkan budget berapa?”
Aku: “Okeh deh. Ntar suruh Oky ke rumah aja”

Alhamdulillah. Wassalamu’alaykum.
- #Hari7
- #GameLevel6
- #Tantangan10hari
- #Ilovemath
- #Matharoundus
- #KuliahBundaSayangIIP
- @Institut.Ibu.Profesional