Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Hai Halo…apa kabar kalian semua? Semoga selalu sehat semuanya. Aamiin. Kali ini aku akan bercerita tentang akhir dari Semester 3 kami di bulan Desember 2020 lalu. Ya waktu adalah sesuatu yang tak terasa berlalu, hari berganti dengan cepat terkadang tanpa kita sadari dikarenakan kita lalai. Semester 3 kami lalui dengan pembelajaran daring karena masih masuk dalam rentang awal pandemi Covid-19. Pandemi ini merupakan salah satu ujian bagi kami para pejuang Doktoral. Kenapa begitu? Ya selain kami harus menjalani perkuliahan secara daring, kami juga harus mencari cara mengumpulkan data namun harus secara daring.
“Tak ada ujian yang diberikan melebihi kemampuan kita”
Memulai Semester 3 dengan perasaan tak menentu
Semester 3 adalah waktu bagi kami angkatan 2019 untuk masuk ke tahap pengumpulan data. Pengumpulan data yang kami lakukan berbeda-beda. Ada yang melakukan eksperimen dan ada juga yang melakukan survei. Aku termasuk salah satu yang melakukan pengumpulan data dengan cara survei. Pandemi belum berakhir, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) diberlakukan di semua kota dan daerah. Sedangkan aku harus mengumpulkan data ke beberapa perguruan tinggi di Bandung, Jakarta dan Yogyakarta. Perkuliahan dilakukan secara daring, hal ini otomatis membuat kampus semua menutup aksesnya.
Di awal semester 3, aku masih belum ada ide. Masih berpikir “Bagaimana caraku memperoleh data dalam kondisi seperti ini?”. Ada 3 (tiga) perguruan tinggi di Bandung yang menjadi obyek penelitianku. Salah satunya aku menjadi bagian dari civitas akademikanya sehingga ini mempermudah aku untuk mendapatkan data. Dua perguruan tinggi lainnya menerapkan protokol kesehatan dalam kunjungan. Satu perguruan tinggi di Yogyakarta belum bisa memberikan jawaban apakah aku boleh melakukan pengumpulan data secara daring atau aku harus ke sana. Sedangkan untuk menuju ke sana juga tidak mudah dikarenakan akses masuk juga masih dibatasi.
Titik terang di tengah kegalauan
Di tengah kegalauan, aku melakukan asistensi dengan dosen pembimbing keduaku atau co-promotor S3 ku. Beliau memberikan arahan “Mbak Nov, coba susun kuesioner daring. Itu salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan data dalam kondisi seperti pandemi saat ini”. Aku mulai belajar cara menyusun kuesioner daring. Alhamdulillah, aku mengikuti kuliah seat-in Analisis Data bersama mahasiswa S2. Di kuliah ini lah aku mendapatkan ilmu tentang menyusun kerangka kuesioner. Aku mulai kembangkan sesuai dengan topik penelitianku. Aku presentasikan kerangka kuesionerku di depan promotor dan co-promotor. Alhamdulillah mendapatkan persetujuan untuk disebarkan.
Dua minggu menjelang akhir perkuliahan, aku baru mendistribusikan kuesioner daringku. Co-promotorku menargetkan kuesionerku bisa terisi sekitar 150 responden. Beliau juga sedikit memberi pendapat yang membuat aku ragu “Mbak Nov, jangan berharap banyak ya, karena pertanyaan dari kuesioner yang kita susun banyak dan detil. Bisa jadi calon responden kesulitan atau tidak tertarik mengisi, namun kita tetap harus menyusun seperti itu dikarenakan kebutuhan data kita memang itu”. Hingga satu minggu pendistribusian, baru masuk sekita 100-an responden. Menurutku 100 responden sudah bisa untuk dilakukan analisis. Setidaknya aku bisa mendapatkan model sementara sebagai hasil akhir Semester 3 ku.
Mengakhiri Semester 3 dengan kelegaan dan senyuman
Berbekal ilmu analisis data di kelas seat-in, aku mulai melakukan analisis sementara dari data responden yang sudah masuk. Jumlah data yang masuk untuk kulakukan analisis ada 104 data responden. Aku belajar tentang korelasi, regresi, bivariat, multivariat, dan anova. Alhamdulillah data sudah berhasil aku olah dan analisis. Hingga tiba saat nya pada tanggal 1 Desember 2020, aku harus mempresentasikan hasil pada perkuliahan akhir Semester 3 ku. Aku coba olah, analisis dan susun hingga mendapatkan model sementara hubungan antara aspek kontrak, pengelolaan kontrak dan kinerja proyek.
Hari presentasipun datang. Berbekal rasa deg-degan di jantung hati dan perut yang terasa mules, aku pun tampil dengan menyampaikan hasil olahan data sementara. Tak henti aku melihat wajah promotor dan co-promotor di layar laptopku. Dan….alhamdulillah, di akhir presentasiku. Kedua pembimbingku memberikan penilaian “masih on the track“. Promotorku menyampaikan “Nah kan, walaupun pandemi, tetap masih bisa ada progress pengumpulan data bukan?”. Yah, intinya tidak boleh menyalahkan kondisi, kita harus selalu mencari ide, apabila satu jalan buntu, kita coba jalan yang lain. Alhamdulillah, aku menutup Semester 3 ku dengan senyum termanisku.
Semoga kedepan bisa jauh lebih semangat dan lebih baik. Aamiin Yaa Rabb.

Nah, inilah wajah-wajah kami. Semoga selalu ceria hingga lulus nanti. Aamiin Yaa Rabb.
Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum.
1 thought on “Menutup Presentasi Semester 3 dengan Kelegaan”