Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Family Forum
Family Forum. Yup, semalam kami melakukan family forum. Bagaimana bentuk family forum yang kami laksanakan? Pastinya tidak terlalu formal, hanya duduk bertiga tanpa kesibukan masing-masing dan digunakan untuk ngobrol bareng saja. Family Forum diisi dengan cerita dari Kakak. Apakah Adek sudah tidak rewel? Hmmm…masih seperti hari-hari kemarin namun semalam dia nampak lebih bahagia dikarenakan banyak tertawa.
Kakak cerita apa ya? Kemarin adalah jadwal Kakak kursus bahasa inggris di EF. Kakak sering sekali menyebut tentang program Home-Stay.
Kakak: “Ibu, aku tuh ingin ikutan program Home-Stay, tapi akunya belum siap”
Aku: “Bagus donk, trus apa yang bikin kakak belum siap?”
Kakak: “Kan disana harus ngomong pake bahasa inggris, aku bingung nanti kalo selama disana gak bisa”
Aku: “Hmmm…ya kan emang tinggal di luar Indonesia, ya harus ngomong pake bahasa inggris. Namun pasti ada pendampingnya juga. Jadi Kakak bisa diskusi dengan pendamping selama disana”
Kakak: “Iya siy, aku siap tapiiii….”
Aku: “Kalo siap diusahakan tidak pake “tapi”. Bilangnya diganti menjadi “InsyaAllah aku siap. titik” Nah, setelah itu kita susun tahapan dan persiapan untuk mengikuti program Home-Stay ini”
Kakak: “Pilihnya ke Australia aja ya, biar dekat ama ayah, ini kan di Sydney, Ayah di Melbourne”
Aku: “Ya gak masalah, sekarang tinggal dipersiapkan bekal kemampuan bahasanya dulu”
Kakak: “Tapi..aku takut gak siap. Apa milih tinggal di ayah aja?”
Aku: “Lah…kalo tinggal di Ayah namanya bukan home-stay, gak jadi memperlancar bahasa inggris donk karena pasti Kakak pakai bahasa Indonesia. InsyaAllah Kakak bisa kok. Ibu jadi ingat teman kuliah ibu dulu namanya tante Trisni, dia juga pernah ikutan pertukaran pelajar ke Australia. Kata tante Trisni, menyenangkan sekali loh karena dapat pengalaman yang luar biasa bagus. Selain memperlancar bahasa, juga dapat teman-teman baru”
Kakak: (diam sambil mikir sambil menggangguk)
Semoga dirimu selalu semangat untuk maju ya Kak. Be a shalihah, My Girl!
Sedikit iklan (masih tentang Adek). Adek yang sibuk mainan sendiri selama Ibu ngobrol dengan Kakak.
Setelah selesai ngobrol, Kakak ingin menghitung uang di celengan, Adek pun pengen ikutan. Alhasil keduanya bongkar isi celengan. Adek mengambil 1 koin 500 rupiah milik Kakak, Kakaknya ngambek. Bukannya berhenti, Adek malah tambah usil dengan mengambil 1 koin 500 rupiah lagi milik Kakak. Kakak pun marah.
Aku: “Adek, gak boleh. Itu kan punya Kakak”
Adek: (ambil celengan dan akan dipukulkan ke kakak).
Aku: “Noooooooo Adek!” (tinggi 3 oktaf)
Adek: (menangis).
Aku: (tarik nafas dan minta Adek ke pelukanku)
Adek: (menuju pelukanku)
Gagal lagi untuk menurunkan tinggi oktaf…hiks.
Aku: “Hmmmm…Adek tadi salah, mengambil barang yang bukan milik Adek. Kakak marah karena barangnya diambil. Adek harusnya minta maaf kok malah Adek marah dan menangis”
Adek: (diam saja)
Beberapa waktu kemudian…mereka berdua bermain bersama lagi. Ya Allah Nak…luar biasa kalian itu.
Kejadian Pagi Ini
Kakak tidak segera mandi dan menata bekal sambil ala-ala unboxing/boxing di vlog.
Aku: “Kak, sudah mau pukul 6, ayo mandi. Ibu tinggal ya kalo gak segera mandi. Nanti biar diantar ama Mang Ayi.”
Kakak: “Iya bentar bu” (sambil sibuk ala-ala vlog)
Aku: “Kak, kalo mo ala-ala vlog nanti sore aja, kalo pagi itu waktunya kritis. Semua harus diselesaikan cepat nanti kalo macet kalian terlambat ke sekolahnya. Ibu juga yang panik”
Akhirnya kakak melangkah ke kamar mandi. Hmmm..perjuangan yang harus diulang-ulang agar anak menjadi terbiasa menghargai waktu.
Alhamdulillah. Wassalamu’alaykum.
Baca juga: https://novya.id/ada-kesuksesannya-ada-kegagalannya-pula-kita-coba-lagi-besok-tantangan-h-13/
- #Hari14
- #Gamelevel1
- #Tantangan10hari
- #kuliahbundasayang
- #komunikasiproduktif
- @institut.ibu.profesionalhttps://www.ibuprofesional.com/

2 thoughts on “Menyemangati Kakak agar Optimis Meraih Cita-cita – Tantangan H-14”