Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Semalam kami bertiga (aku, kakak dan adek) melaksanakan Family Forum. Awalnya mau berempat ama Ayah tetapi di Australia sudah pukul 12 malam dan Ayah sepertinya sudah tidur. Well, Family Forum semalam kami membahas tentang hobi baru Kakak yang tidak langsung segera pulang ke rumah sepulang dari sekolah/les sedangkan Mang Ayi sudah menjemput.
Beberapa waktu lalu, Mang Ayi cerita tentang hobi baru Kakak ketika mengantar aku ke kantor. “Bu, si Kakak sekarang kalo dijemput suka menemani temannya dulu yang belum dijemput“. Memang sudah 2 bulan terakhir ini setiap pulang les kumon selalu maghrib.
Berawal dari obrolan itu, semalam aku mengajak ngobrol Kakak dalam suasana yang tenang.
Aku: “Kak, kemarin Mang Ayi cerita ke Ibu, Kakak sekarang punya hobi nemeni teman Kakak yang belum dijemput ya? Ibu boleh tahu gak kenapa gitu Kak?”
Kakak: “Iya, bosan di rumah jadi mo maen dulu ama teman–teman“
Aku: (glek..kakak bosan di rumah). “Oh, boleh tahu kenapa gitu Kak bosan di rumah?”
Kakak: “Habisnya gak lengkap, gak seru, gak ada Ayah“
Aku: “Oh, bukannya sewaktu Ayah pulang kemarin Ayah dah pesan untuk tetap berdoa agar kita bisa berkumpul bersama lagi. Ya kan kondisinya harus begini dulu Kak. Kita harus berjauhan dulu dengan Ayah yang sedang menjemput rezeki jauh dari kita.”
Kakak: (diam)
Aku: “Qadarullah, kondisi keluarga kita begini dulu. InsyaAllah nanti kita bersama lagi. Kita harus bersama mencari solusi agar suasana bosan tadi teratasi. The life must go on kan Kak.” (Aku ngomong sambil nahan agar tidak sampai mewek)
Kakak: (masih terdiam)
Aku: “Kak, kondisi kita masih beruntung. Ayah hanya pergi bekerja di Australia. Coba Kakak perhatikan Naura, Ayahnya gak akan bisa bersama dia lagi karena sudah meninggal. Naura dan Ibunya tetap harus menjalani hidup kan? Kalo kita, masih bisa video call dengan Ayah untuk ngobrol atau berkomunikasi sehingga rasa bosan itu masih bisa diatasi. Jadi Kakak bukan hanya saja lari untuk menghindari kebosanan saja, tapi juga berusaha mencari solusinya. Pastinya dengan sharing ke ibu, kita sama-sama mencari solusinya”
Kakak: “Gimana?”
Aku: “Gimana kalo kita bikin habit tracker dan tantangan setiap hari yang bisa membuat kita semangat pulang menuju rumah?”
Kakak: “Boleh, kalo seru kegiatannya Kakak pasti mau pulang cepat ke rumah. Nanti bikin checklist nya gitu. Kalo udah dilaksanakan kita kasih tanda. Waktu itu, ibu kan mau buat list setoran hafalan ke Ayah, nanti kita setor ke Ayah setiap hari sabtu”
Aku: “Okeh, deal. Oia, ibu juga harus tidak pegang HP sesampainya di rumah ya. Nanti kita adakan Family Forum setiap hari dengan video call ama ayah. Kita tetapkan pukul 19.30 ya”
Kakak: “Iya. Kakak kalo mau cerita, ibu suka pegang HP terus jadi kakak gak jadi cerita deh.”
Aku: “Maafkan“
Family forum semalam mendapatkan kesimpulan “Menyusun kegiatan yang seru bagi kami semua agar semangat pulang ke rumah“.
Semangat selalu ya kiddos..kita untuk belajar dan berproses menjadi keluarga yang lebih baik.
Alhamdulillah. Wassalamu’alaykum.
Baca juga: https://novya.id/bangun-tidur-ku-terus-sholat-subuh-tantangan-h03/
- #Hari4
- #Gamelevel1
- #tantangan10hari
- #kuliahbundasayang
- #komunikasiproduktif
- @institut.ibu.profesional.https://www.ibuprofesional.com/
1 thought on “Menyusun Kegiatan Baru dengan Kakak – Tantangan H-4”