Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaykum kawan-kawan.
MERANTAU DAN PERANTAU. Sapa disini yang merantau dan menjadi perantau? Aku donk pastinya. Yup sejak lulus SMA aku sudah merantau ke Jogja buat meneruskan kuliah, berawal dari sebuah keinginan ingin jauh dari keluarga dan hidup mandiri. Aku punya pemikiran, kalo terus-terusan berada dalam lingkungan keluarga maka aku gak akan segeea terbuka pemikiran dan sedikit-sedikit akan bergantung dengan orang tua (sorry..ini hasil mikir aku ya, bisa jadi bagi orang lain beda lagi).
Aku sangat menikmati menjadi perantau, susah senang nikmati saja. Sampai pindah ke beberapa kota dan akhirnya stay cantik di Bandung karena pernikahan. Lalu apakah aku selalu bahagia merantau dan menjadi perantau? Gak juga, aku jadi merasa jauh dan mulai tak mengenal generasi penerus trah yang lebih muda dibanding aku. Walo ada Whatshapp Group tetap aja bingung…”ini anaknya siapa ya?”..itu pertanyaan yang selalu muncul.
Yang paling sedih adalah ketika kedua orang tua semakin sepuh, harusnya aku bisa menjaga mereka. Namun karena merantau yang cukup jauh, akhirnya itu tak dapat kulakukan secara rutin. Ortu diajak pindah ke Bandung gak mau, aku pun belum bisa pindah ke Solo karena masih bekerja dan anak-anak masih sekolah.
Merantau dan menjadi perantau itu membuat kita menjadi jiwa yang mandiri, menyiapkan keuangan dengan lebih bijak, mensikapi kondisi hidup dengan lebih baik. Sebisa mungkin kami tak mau menambah beban pikiran ortu ketika kami jauh dari mereka. Aku dan Pak Suami sepakat bahwa kami harus bisa meringankan beban pikiran ortu dan ingin ortu melihat bahwa kami bahagia. Coba bayangkan kalo kita serumah ama ortu, pas kita ada masalah atau kita gak punya uang buat beli susu anak..pasti kita stresnya double. Stres cari solusi buat masalah kita plus, nutupi dari ortu. Nah kalo merantau..menurut aku siy lebih ringan.
Menjadi perantau juga membuat kita lebih mempunyai semangat juang yang lebih tangguh. Bukan begitu kawans? hehehehe (menyemangati diri sendiri dan keluarga). Yuk ah..tetap semangat menjadi perantau, sebelum nanti kita akan kembali lagi ke kampung halaman.
Alhamdulillah done for ODOP December Challenge 2018
Wassalamu’alaykum
