Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Alhamdulillah sudah masuk hari ke-15 bulan ramadhan. Apa yang sudah berubah dari diri kita kawan? Apakah masih rajin ke masjid untuk tarawih? Hohoho, kalo aku siy dari hari pertama ramadhan tidak ke masjid karena lebih suka melakukan tarawih di rumah saja. Bagaimana dengan tilawah kita? Sudah absen atau masih konsisten. Lalu bagaimana dengan amalan harian kita? Masih dilakukan kah setiap harinya?
Ngabuburit, apakah itu?
Terkadang banyak dari kita termasuk aku juga, suka lupa akan makna bulan ramadhan. Fokusnya pada masalah duniawi seperti menu buka apa niy? mo buka dimana niy? ada agenda buka bersama dimana dan kapan niy?. Akhirnya sedikit demi sedikit, kami sepakat mengubah kebiasaan kami di bulan ramadhan ini. Kami menikmati ngabuburit di rumah saja dengan lebih mengeratkan ikatan antar anggota keluarga.
By the way, ngabuburit itu apa siy? Ngabuburit adalah sebuah istilah yang selalu tenar di bulan ramadhan. Kata ini sering kita dengar dari satu mulut ke mulut yang lain. Ada rencana mo ngabuburit dimana? ngabuburitnya ngapain aja? Pasti kalian sering kan dengar pertanyaan-pertanyaan pendek seperti itu? Aku mengenal istilah ngabuburit ini sejak aku tinggal di Bandung. Yup, istilah ngabuburit ini memang terlahir dari tatar sunda ini kawan.
Ngabuburit berasal dari kata “burit” yang artinya “senja/menjelang maghrib”. Ngabuburit adalah menunggu adzan maghrib menjelang buka puasa di bulan ramadhan. Aktivitas yang dilakukan biasanya adalah mengaji ke masjid atau surau, kala jaman dahulu di tatar sunda. Selama bulan ramadhan, memang masjid-masjid mulai terlihat geliatnya dengan kegiatan-kegiatan keagamaan, seperti mengaji,
Ngabuburit asyik ala kami
Selama bulan ramadhan ini, aku mengajak anak-anak untuk ngabuburit di rumah saja. Kami melakukan aktivitas yang sesuai minat kami sambil menunggu waktu adzan maghrib tiba. Pak Suami yang sedang di Melbourne mengisi ngabuburit dengan mengikuti kajian di Islamic Center Coburg yang tak jauh dari kostnya. Kata pak suami, selain dapat ilmu dari kajian, dapat takjil gratis juga –the power of gratisan-hehehehe.
Aku suka menikmati ngabuburit dengan membaca al matsurat atau membaca buku atau menulis blog atau membuat qur’an journaling (jadi ingat, beberapa hari ini bolos melakukan QJ). Kakak lebih suka membaca atau membuat craft lettering dengan peralatan hasil merayu ibunya ini -hehehehe. Adek bermain lego atau menyusun rangkaian kereta api mainannya dan akhirnya dia sibuk bergumam “kuuukuuuuuk, jeesssjeesss”. Beraktivitas sambil diskusi tentang proyek keluarga, persahabatan duo fajar junior dengan kawan-kawannya, aktivitas yang dilakukan selama di sekolah, atau bercerita tentang hal-hal yang menyebalkan di sekolah. Aku biasanya menjadi pendengar buat cerita-cerita dari duo fajar junior.
Aktivitas kami lakukan di ruang keluarga dan ruang tamu (maklum lah, rumah kami tak seluas lapangan bulu tangkis). Mbah Bono sudah menyiapkan air putih dan kurma sehingga ketika terdengar adzan maghrib kami dapat segera menghentikan aktivitas dan menikmati buka puasa bersama keluarga. Kebersamaan dengan keluarga selama bulan ramadhan ini sangat baik bagi sarana pendidikan untuk anak-anak kita.
Ngabuburit dalam pandangan Islam
Dalam pandangan Islam tidak ada istilah ngabuburit. Ngabuburit ini adalah berasal dari budaya masyarakat yang dikembangkan melalui rangkaian gethok tular. Jadi kita harus pandai-pandai dalam memaknai ngabuburit ini akan tidak mengakibatkan waktu kita untuk hal-hal yang negatif dan tidak produktif. Gak mau kan ibadah puasa kita rusak karena salah memilih aktivitas dalam menunggu waktu buka puasa? Orang -orang yang berbuka puasa itu memiliki kebahagiaan. Kebahagiaan inilah yang harus kita syukuri sehingga mendatangkan keberkahan bagi kita.
“Orang yang berbuka puasa mempunyai dua kebahagiaan yang bisa dia rasakan, yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika dia bertemu dengan Rabb-nya karena puasa yang dilakukannya.”
HR. Bukhari dan Muslim
Jadi, ngabuburitnya diisi dengan banyak-banyak rasa syukur atas segala nikmat yang Allah SWT limpahkan pada kita kawan. Yuk ah, luruskan kembali niat ibadah kita.
Alhamdulillah. Wassalamu’alaykum.
