Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Hi, lama sekali ya aku tak bersua dengan penggemarku di ruang menulisku ini (mulai kumat deh 😁😅). Ceritanya kan mau latihan jadi artis dulu sebelum jadi artis beneran hehehe. Baiklah, kali ini aku akan menulis tentang pembelajaran pekan pertama di kelas Bunda Cekatan. Wow, udah naik kelas ya? Iya, alhamdulillah. Berawal dari Foundation, naik ke Matrikulasi, masuk kelas dasar di Bunda Sayang, alhamdulillah sekarang memasuki kelas baru di Bunda Cekatan. Hmmm, kudu langsing dong agar lebih gesit dan cekatan. hehehehe.
“Ibu harus BAHAGIA”
Kalimat penting yang harus terpatri dalam diri ini ketika mendengarkan penjelasan materi dari kunang Rima Melanie pada awal pembelajaran di Hari Senin kemarin. Ya, setuju dengan pendapat. Ibu yang merupakan denyut nadi sebuah keluarga akan menjadi poin utama kondisi keluarga. Jadi, ketika seorang Ibu bahagia maka akan menyebarkan kebahagiaan bagi seluruh anggota keluarganya. Lalu, pertanyaannya, “Apakah diriku Bahagia?”. InsyaAllah 😘
Pembelajaran #1 – Potensi Diri
Pembelajaran pada tahap telur-telur (hah, telur apa?), telur ulat dong, kan ceritanya kami akan menjadi kupu-kupu cantik. Pada tahap telur hijau kami diajak untuk mengenal Potensi Diri kita sendiri. Apa itu potensi diri? Potensi diri adalah kemampuan yang dimiliki atau yang ada di dalam diri kita. Kita bisa saja sering menggunakannya namun tidak kita sadari. Dan salah satu kelemahan kita terutama diriku adalah sering merasa tidak percaya diri untuk melacak kemampuan yang ada dalam diri kita. Kalo yang aku rasakan adalah muncul rasa tidak percaya diri untuk menilai diri sendiri. Padahal sayang kan ya, bisa jadi aku ini memiliki potensi diri yang bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Bisa jadi kan ya?
Menurut para ahli yang aku peroleh dari berbagai sumber, potensi diri ini dapat terlihat dari kecerdasan atau kemampuan kita melalui bakat atau juga melalui belajar. Jadi, potensi diri ini bisa diam saja selama kita tidak memunculkannya atau bisa jadi karena kita sudah menganggap itu bagian dari keseharian kita maka kita tak mampu mengenalnya. Potensi diri ini nampak dari berbagai kemampuan, dapat dari visual, linguistik, natural, spasial, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, logika, musikal dan sosiologis.
Nah, yuk lah mulai melacak potensi dalam diriku ini.
Peranku dalam lini kehidupanku
Yup, aku adalah seorang istri, ibu, karyawan, mahasiswa dan anggota masyarakat. Ada beberapa peran yang harus aku jalankan dalam satu hari yang sama. Dulu ketika kelas Matrikulasi, pernah melakukan tugas ini, namun siapa tahu ada perubahan. Kata kunang Rima kemarin, potensi diri kita tuh akan tetap sama walo usia kita bertambah. Adapun perubahan yang terjadi adalah penilaian diri kita terhadap potensi diri kita tersebut. Hal ini dikarenakan peran yang berubah atau kondisi kita yang berubah.
Nah, aku mencoba menjabarkan peranku di beberapa ranah yang saat ini aku jalani beserta kegiatan yang aku lakukan pada setiap peranku itu. Berikut penjabaran dari peranku:

Kuadran kegiatan
Dari tabulasi peran dan kegiatan yang harus aku lakukan sebagai diri sendiri, istri, ibu, anak, karyawan, mahasiswa dan anggota masyarakat, yang utama dan penting adalah menjalankan peran dengan hati bahagia agar bisa menjadi ibu yang bahagia. Kegiatan yang aku lakukan dalam sehari-hari aku coba kelompokan pada kolom “bisa-suka, bisa-tidak suka, tidak bisa-suka, tidak bisa-tidak suka”. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Sejauh yang aku ingat, tidak banyak perubahan dari sejak kelas Matrikulasi lalu. Aku tetap bisa dan menyukai bercerita melalui tulisan, belajar ilmu baru dan membersamai anak, travelling bersama keluarga, dan kini nambah dengan rebahan-ndlosor-slonjor. Aku rebahan ketika membaca (bisa buku, bisa jurnal, bisa menonton), ndlosor ketika menulis di blog atau caption di instagram, slonjor ketika sudah kecapekan 😂. Kok aku gak mengisi kuadran “tidak bisa-tidak suka”? Jawabannya adalah begini.
Menurutku, selama kita suka, maka kita akan berusaha untuk bisa. Terkait potensi diri, ada juga beberapa yang tidak aku suka pastinya hal-hal yang buruk dong. Namun ketika kita melacak potensi diri kita, gak mungkin kan kita mencari hal yang buruk, pastinya kita mencari hal yang positif dan produktif. Jadi ya aku menilai bahwa untuk hal positif dan produktif, insyaAllah siap menyukai dan berusaha untuk bisa.
Lima besar potensi diriku
Ada lima kegiatan utama yang aku kelompokan di kuadran “Bisa-Suka”. Dapat dilihat pada gambar berikut:

#1. Semangat Belajar
Ya, aku termasuk orang yang suka dengan ilmu dan wawasan baru. Menurutku belajar itu penting apalagi ketika mendampingi anak-anak tumbuh dan kembang serta menjadi partner yang tepat bagi suami.
#2. Rebahan-Ndlosor-Slonjor
Mungkin orang lain mikirnya “malas banget siy, kok jadi kaum rebahan”. Hmmm, aku tuh rebahan dan ndlosor kalo mengetik loh. Maklum di rumah gak ada kursi kerja yang ergonomi, jadi aku menikmati mengetik di laptop untuk blog, untuk instagram, untuk jurnal sukanya sambil ndlosor. Aku membaca novel atau buku-buku juga suka dengan rebahan atau slonjor. Jadi, walopun rebahan-ndlosor-slonjor tetap bergerak kok (jarinya) hehehe. aku memilih tiga aktivitas ini daripada menggosip di luar rumah.
#3. Membaca
Membaca ini adalah salah satu kesukaanku sejak kecil. Sejak mengenal majalah BOBO kalo tidak salah. Selain itu juga suka membaca situasi dan kondisi namun belum bisa membaca pikiran orang hehehe. (rasanya gak perlulah itu aku lakukan, gak ada gunanya, yang ada justru nambah pusing).
#4. Menulis
Aku suka menulis dibanding bicara. Saat ini aku masih menulis di level blog dan caption di instagram untuk menambah penjelasan pada hasil foto jepretan cantikku. Selain itu, ya menulis karena tuntutan tugas sebagai mahasiswa dan instruksi penugasan dari kantor.
#5. Suka Travelling
Nah, ini hobi aku banget. Aku lebih senang jalan dengan keluarga kecilku “de’Fajar Family”. Pak Suami suka mengajak kami roadtrip menjelajah kota atau tempat yang belum pernah kami singgahi. Dari perjalanan ini, aku mendapatkan banyak insight tentang banyak hal. Ada kebersamaan kami, ada kekuatan bonding keluarga, ada cerita, ada hasil jepretan dan ada oleh-oleh perjalanan. Asyik dan menyenangkan.
Baiklah, itu potensi diri yang merupakan hasil pelacakan ku. Semoga bisa menjadi bekal perjalananku di penjelajahan ku di Hutan Kupu-kupu Cekatan ini. Semangaaat! 😄
Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum.
#institutibuprofesional #hutankupucekatan #telurhijau #lacakkekuatanmu
3 thoughts on “Pengenalan Kemampuan Diri melalui Potensi Diri”