Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Memulai itu lebih mudah dibanding mempertahankan
Pernah gak kalian mendengar kalimat di atas? pasti sudah dan sering bukan. Bagi sebagian orang yang sudah siap dan memahami benar apa yang akan dia lakukan bisa jadi memulai itu mudah baginya. Namun berbeda dengan orang yang sama sekali tanpa persiapan, memulai itu berat dan tak jarang yang mengandalkan kenekadan yang ada dalam dirinya. Nah, ada yang pernah memulai sesuatu dengan modal nekad gak? Kalo ada, tetap semangat selalu ya kawan! Meskipun jalan di depan tak selamanya indah dan mulus, pasti ada waktunya kalian akan menemukan oase yang menyegarkan dalam perjalanan (sedang menasehati diri sendiri juga-hehehehe).
Apa yang harus kamu lakukan sebelum menentukan pilihan untuk meneruskan pendidikan S3?
Tips ini bukan karena aku merasa sudah berhasil ya, namun ini adalah bagian berbagi yang aku lakukan dari pengalaman selama 1 semester kemarin (halah, baru 1 semester aja dah sombong berbagi tips – bukan gitu, berbagi kan boleh-boleh aja toh?)
#Pilih topik penelitian yang kamu minati
S3 itu identik dengan penelitian dimana sepanjang masa waktu kuliah kita akan meneliti dan meneliti sampai hingga batasan penelitian yang sudah kita tentukan. Akan lebih afdol apabila topik ini sudah kita tentukan minimal 1 tahun sebelum kita berniat melanjutkan S3, jangan mendadak dangdut seperti yang aku lakukan saat ini. Waktu persiapan yang lebih lama akan membantu kita dalam memahami topik dengan jauh lebih baik. Pengalaman yang kujalani saat ini memang terasa berat kalo topik baru ditentukan 1 bulan sebelum mendaftar. Tak ada yang tak bisa apabila kita mampu. Yang ada adalah terasa berat, kecuali kita siap dengan rasa berat itu. Jadikan ini tantangan dari sebuah konsekuensi pilihan kita.
#Telusuri jurnal-jurnal yang berkaitan dengan topik tersebut
Nah, ini berhubungan dengan pemilihan topik. Untuk S3, topik itu akan menentukan teori dan jurnal pendukung penelitian. Di S3 itu ada tahapan kualifikasi. Apabila dalam 2 tahun pertama kita belum dapat menyusun proposal penelitian maka bisa jadi studi kita akan dihentikan, itu artinya kita harus mengundurkan diri atau di drop-out oleh kampus. Sayang kan ya, perjuangan 2 tahun kita terhenti di tengah jalan. Namun apabila diteruskan juga akan membuat kita semakin sakit. Sebisa mungkin kita harus berusaha bertahan. Pertahanan akan baik apabila persiapan juga direncanakan dengan baik. Untuk menyusun proposal, kita diharuskan membaca sebanyak 80-100 jurnal dan ini sangatlah tidak mudah kawans. Gak semua orang mampu “membaca”. “Membaca” disini tak hanya sekedar membaca saja namun memahami dan mampu meringkas dan menuliskannya kembali dengan bahasa kita. (kalo gak mau disebut sebagai “plagiat”).
#Kuatkan semangat membaca
Setelah kita menentukan topik, lanjut mengumpulkan jurnal-jurnal pendukung referensi. Langkah selanjutnya adalah menguatkan semangat membaca kita. Membaca yang hanya sekedar membaca mungkin kita semua bisa, namun membaca sebuah jurnal tak hanya sekedar membaca. Membaca sebuah jurnal adalah membaca, memahami dan mampu menuliskan kembali dengan bahasa kita sendiri. Pengalaman aku dan teman-teman kemarin, membaca jurnal ini adalah tantangan terberat seorang mahasiswa Doktor. Selain waktu yang terbagi-bagi ditambah dengan fokus yang terpecah-pecah antara keluarga, pekerjaan dan kuliah. Semangat dan tekad besar wajib dimiliki semua mahasiswa Doktor. Minimal 80 jurnal harus kita baca untuk 2 semester pertama memasuki program Doktor.
#Patuh pada jam belajar dan tidak menunda-nunda
Nah ini juga wajib. Semakin kita tidak peduli dengan jam belajar dan semakin kita menunda untuk membaca atau mengerjakan tugas maka kita akan rugi dan pusing sendiri. Pengalaman aku kemarin adalah beradu dengan mood. Kalo sudah bad mood menyerang maka fokus ambyar kemana-mana seperti bola karambol yang didorong oleh stiknya. Bagi yang moody seperti aku, harus mampu melawan ketika bad mood menyerang. Semester 1 kemarin aku nyaris pingsan karena semua tugas terkumpul di akhir semester dan semuanya harus membaca jurnal. Hal ini tak mungkin dikerjakan dengan sistem kebut semalam (SKS). Jadi harus jauh-jauh hari kita menyelesaikan tugas-tugasnya.
#Pelajari penulisan ilmiah
Menulis itu mudah (bagi yang suka menulis). Namun menulis ilmiah itu tak mudah (menurut aku). Kalimat harus kalimat baku dengan panjang 1 kalimat tak lebih dari 20 kata. Jadi kalimat harus benar-benar kalimat efektif. Di aturan narablog sendiri juga ada kan aturannya terutama yang ikutan menulis artikel. Menulis kalimat efektif itu bagi ku perlu ilmu dan ketrampilan khusus. Selain itu, kita gak akan bisa menulis kalo kita tidak membaca. Penulisan ilmiah ada mata kuliahnya sehingga kita bisa mengikutinya untuk persiapan penulisan disertasi.
Nah, itu adalah tips yang dapat aku bagi. Bagi yang berminat melanjutkan S3, tetap semangat.
Semester 1 yang ditutup dengan penuh rasa syukur
Semester 1 kemarin bagiku adalah perjalanan awal yang bak roller coaster. Naik turun semangat dan emosi bergabung menjadi satu. Aku bersyukur masih diberi semangat yang luar biasa oleh Allah SWT sehingga aku tidak menyerah. Dari 4 mata kuliah yang kuambil, 2 mata kuliah mendapatkan nilai A dan sisanya mendapatkan AB. Sebuah rasa syukur yang luar biasa. Aku yang sejak awal ketakutan setelah melihat hasil akhir dari semester 1 ini mempunyai rasa optimis. InsyaAllah aku bisa, semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan keringanan langkah buat aku maju menapaki hari-hari kedepan nanti. Aamiin.

sumber dokumentasi: Mbak Aned
Okeh kawan, tetap selalu semangat ya buat belajar. Ini adalah sebuah permulaan indah yang semoga membawa keindahan kedepan kelak selamanya, Aamiin.
Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum.
#Untuk minggu tema @1minggu1cerita
terimakasih informasinya, mba. saya juga bercita-cita ingin melanjutkan S2. inginnya di luar negeri. doakan semoga terwujud yah mba..
semangat mbak, insyaAllah niat yang baik akan diberikan kemudahan oleh Allah SWT, sukses juga ya buat dikau 🙂
Keren mb… Soal pendidikan aku mah mentok di S1 aja soalnya kmrn mmg ambil jurusan yg gak sesuai minat. Yg penting kuliah, kata ortu. Jadi pelajaran buat pribadi ke depan. Btw… Sukses trs ya semiga dilancarkan dlm ikhtiarnya. Aamiin
alhamdulillah mbak, ini diberikan jalan hidup begini :). Aamiin, terima kasih ya untuk dukungannya 🙂
Masyaa Allah, semoga sukses dan lancar kuliahnya. Semangatnya luar biasa.
aamiin, terima kasih banyak ya untuk dukungannya 🙂
Sukses terus ya, Mbak. Aku sudah S1 aja terakhir. Dulu kerjain skripsi aja nyaris gak jadi, gara-gara susah dapat data. Mau ganti judul, resikonya wisuda molor. Hehehe.
aamiin, makasih ya 🙂