Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Hai halo apa kabar kawanku semua? Semoga kalian selalu sehat dan bahagia di mana pun kalian berada. Hai, ketemu lagi denganku di sesi cerita tentang sekolah S3 ku. Ini memang harus aku alirkan agar tidak jadi bisul atau jerawat. Masih ingat kan cerita-ku tentang topik penelitian-ku? Ya, topik penelitian-ku adalah kontrak dan kinerja proyek konstruksi. Bicara tentang kontrak, ini adalah dokumen yang sangat rahasia bagi sebuah perusahaan atau organisasi. Dan, aku mencoba untuk mengulik dan kepo terhadap dokumen itu. Baiklah, sudah di tengah jalan, marilah kita lanjutkan dengan mantra berikut ini.
Gak boleh BAPER apalagi LAPER
Presentasi Progress yang selalu bikin deg-degan
Hari Selasa, 30 Maret 2021 kemarin adalah jadwal presentasi progressku. Itu adalah presentasi terakhir di semester 4 ini. Namun data yang aku dapat belum bertambah banyak. Loh kenapa? Ya, menunggu konfirmasi jadwal kesediaan responden untuk diajak wawancara serta aktivitasku yang sedang paralel antara keluarga-kantor-kuliah cukup menyita waktu juga. Data yang sudah lengkap adalah data dari ITB dengan sumber dana Non-PHLN. Akhirnya data inilah yang aku gunakan untuk bahan presentasi progress. Setidaknya ada kemajuan yang dapat aku sampaikan.
Data yang ada aku coba lakukan verifikasi gap. Ini untuk melihat adanya perbedaan data antara hasil wawancara dengan dokumen atau arsip yang ada. Aku pun memaparkan data dan hasil verifikasi yang sudah kulakukan di depan promotor, pembimbing kedua dan kawan-kawan semua. Dan komentar promotor lah yang paling aku tunggu. Apakah mendapatkan penilaian positif atau negatif? Perasaan hati antara pasrah dan khawatir.
“Bu Novya, progress cukup baik. Namun saya ingin bertanya. Apakah memang sampai dengan Agustus tersebut semua obyek studi bisa tercapai? Apabila tidak, saya berpikir untuk fokus saja di wilayah Bandung. Karena diharapkan semester depan sudah mulai bisa melakukan analisis dan menulis,” kata Promotor kepadaku. Namun beda lagi dengan komentar pembimbing kedua “Mbak Novya, ini masih sangat mungkin kok untuk menuju ke dua obyek studi lainnya. Apabila ada kendala kita bisa pindah lokasi dan nanti kita bantu untuk akses komunikasinya,” kata Pembimbing keduaku.
Ya, semua data wawancara-ku memang tergantung pada kesediaan waktu dari masing-masing responden. Aku pun tidak memiliki kewenangan untuk memaksa karena yang butuh data kan aku, bukan mereka. Bismillah, insya Allah masih semangat.
Tahapan Analisis yang Masih Panjang
Presentasi terakhir di Semester 4 ini membawa aliran rasa yang mengalir menganak sungai. Loh kenapa? Karena aku mulai linglung. Promotor sudah mengarahkan untuk mulai menulis. “Prof, apa yang harus saya tulis? Aliran rasa di semester 4 boleh gak?,” kataku dalam hati (ya mana berani aku ngomong langsung, gak berani lah hehehe). Berat lagi di hati dan pikiran ini ketika mendengarkan arahan dari Pembimbing Kedua. “Mbak Nov, data sudah ada, selanjutnya analisis dilakukan dilihat dari 1 bla.bla.bla., 2 bla.bla.bla….seterusnya ya,” kata Pembimbing Keduaku. Di telingaku terdengar beliau berulang kali menyebut ke -3 dan selanjutnya ke-4, padahal di catatanku sudah tahapan ke-9. (Ya Allah ibu, biar serasa sedikit padahal dah panjang 🙄).
Proses ku tuh masih panjang seperti rangkaian kereta api loh kawan. Data saja masih perlu 2 obyek studi lagi, kemudian stakeholder-nya masih banyak pula. Baiklah, memang hanya semangat yang harus terpupuk. Jadi ingat lagu yang dikirim oleh Pembimbing Kedua-ku di grup asistensi dan dikirim ulang oleh temanku di grup angkatan. Mo tahu lagunya apa? Nah, lagunya tuh “Melukis Senja” nya Budi Doremi.
Berdoa, berusaha dan selalu bahagia…Semangat Nov! 😁
Alhamdulillah, wassalamu’alaykum