Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Hai halo kawan semua, apa kabar? Semoga selalu sehat ya di manapun kalian berada. Ingat selalu protokol kesehatan. Jangan lupa pake masker – menjaga jarak – mencuci tangan. Pada tulisanku kali ini, aku akan mencoba melakukan Qur’an Journaling (QJ). Apa itu QJ? QJ ini adalah salah satu cara kita untuk mentadaburi ayat-ayat di dalam Al Qur’an. Ini juga aku masih belajar ya. Sebenarnya memang ini kutujukan buat diriku sendiri, namun sapa tau juga bermanfaat bagi kalian.
Aku kali ini memilih QS. At-Tahrim Ayat 6. Mengapa? Karena ayat ini adalah yang dipilih Pak Suami sebagai visi dan misi keluarga kami. Dari terjemahannya berisi tentang seruan agar kita memelihara diri kita dan keluarga kita dari api neraka. Inilah ayat dan terjemahannya.

Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan
qs. at-tahrim ayat 6
Mentadaburi Tafsir QS. At-Tahrim Ayat 6
Dari tafsir Ibnu Katsir, berikut penjelasan dari QS. At-Tahrim Ayat 6;
- “Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”. Maknanya adalah mendidik mereka dan ajarilah mereka. Caranya dengan amalkanlah ketaatan kepada Allah dan hindarilah perbuatan-perbuatan durhaka kepada Allah. Serta perintahkanlah kepada keluargamu untuk berdzikir, niscaya Allah akan menyelamatkan kamu dari api neraka. Dan bertakwalah kamu kepada Allah dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk bertakwa kepada Allah.
- “Yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. Waqud artinya bahan bakarnya yang dimasukkan ke dalam adalah tubuh-tubuh anak Adam. Sedangkan batu adalah berhala-hala yang dulunya dijadikan sesembahan.
- “Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras”. Ini adalah watak mereka kasar dan telah dicabut dari hati mereka rasa belas kasihan terhadap orang-orang kafir kepada Allah. Mereka memiliki bentuk rupa sangat keras, bengis dan berpenampilan sangat mengerikan.
- “Yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. Maksudnya adalah apa pun yang diperintahkan oleh Allah kepada mereka, maka mereka segera mengerjakannya tanpa terlambat barang sekejap pun dan mereka memiliki kemampuan untuk mengerjakannya. Tugas apa pun yang dibebankan kepada mereka, mereka tidak mempunyai kelemahan.
Refleksi diri dalam mentadaburi QS. At-Tahrim Ayat 6
Dari membaca QS. At-Tahrim ayat 6 ini membuat diriku kembali berpikir “inilah tujuan hidupmu”. Sudah sangat pasti bahwa gambaran neraka itu sangat mengerikan. Dan tidak mungkin akan menjadikan itu sebagai destinasi akhir hidup ku dan keluargaku di akhirat kelak. Poin utama dari refleksi akan ayat ini adalah bahwa masih banyak tugas besar yang harus diselesaikan. Hal ini terutama tentang perbaikan diri kami serta keluarga kami. Memelihara diri dan keluarga dilakukan dengan bertakwa kepada Allah. Di sini memiliki makna yaitu menjauhi larangan-Nya dan melaksanakan perintah-Nya.
Lalu apa yang harus dilakukan? Ya melaksanakan perintah-Nya dengan melaksanakan sholat wajib tepat pada waktunya, berdzikir, berbuat baik kepada orang tua. Itu hanya sebagian kecil contoh. Masih banyak perintah-perintah-Nya bagi kita hamba-Nya ini. Dan menjauhi larangan-Nya seperti maksiat dan ghibah. Ya Allah, masih banyak dosa yang kami lakukan. Ampuni kami Ya Allah.
Cara mengamalkan QS. At-Tahrim Ayat 6
Cara yang dapat dilakukan untuk mengamalkan QS. At-Tahrim Ayat 6 adalah:
- Memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu. Semua harus dimulai dari diri sendiri dulu. Memberi contoh adalah cara terbaik untuk mengajak orang lain mengikuti kita.
- Mengajak keluarga untuk memperbaiki diri. Kemudian setelah diri kita sudah konsisten dan komitmen menjaga amalan, paralel dan perlahan kita mulai mengajak keluarga kita.
- Berusaha konsisten dan komitmen menjaga amalan. Namun jangan salah, di sini bukan hanya sekadar memulai dan mengajak. Dalam memulai dan mengajak apalagi menjalankan pastinya banyak halang dan rintang yang ada di depannya. Ini lah katanya ujian bagi orang yang mempertahankan kebaikan yang dilakukan. Semakin tinggi keimanan dan pengetahuan, maka semakin besar godaannya.
Inilah catatan QJ ku, semoga aku dan pak suami bisa istiqomah dalam menjaganya. Aamiin yaa rabb.
Alhamdulillah, wassalamu’alaykum.