Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Penerimaan Mahasiswa Baru Program Pascasarjana pun dimulai. Ceremonial penerimaan mahasiswa baru ITB selalu dilakukan dengan pelaksanaan Sidang Terbuka. Seluruh calon mahasiswa baru harus mengikuti rangkaian kegiatan penerimaan mahasiswa baru program pascasarjana. Adapun kegiatan yang dilakukan terdiri dari:
Geladi Bersih Sidang Terbuka
Walaupun hanya geladi bersih namun kegiatan ini mewajibkan kehadiran semua calon mahasiswa Pascasarjana. Faktanya tetap ada calon mahasiswa baru yang tidak bisa hadir. Pada kegiatan ini, kami diberikan penjelasan tentang lokasi dimana kami nanti akan duduk. Informasi terkait pembagian area antara mahasiswa Magister, Doktor, Profesi dan International Student pun diberikan. Pada kesempatan ini juga disampaikan secara umum tentang susunan acara yang akan dilaksanakan pada keesokan harinya. Tujuannya adalah agar kegiatan pada saat hari H dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kegiatan ini tidak berlangsung lama, kurang lebih sekitar 2 jam. Lumayan lah, disini kami jadi bisa mengenal kawan satu angkatan kami.
Sidang Terbuka
Sidang Terbuka dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2019. Dalam sidang terbuka ini, kami secara resmi diterima dan dinyatakan sebagai mahasiswa baru ITB Tahun Angkatan 2019/2020. Wow, ada rasa bangga, haru, takut dan khawatir. Kenapa? Ya, seperti yang sudah aku ceritakan sebelumnya bahwa tidak pernah terpikirkan di benakku sampai pada titik takdir ini – menjadi mahasiswa S3-. Rasa syukur yang sangat dalam tak hentinya terucap dari lisan ini atas semua hal yang aku terima saat ini. Ungkapan syukur yang bersanding dengan iringan doa untuk memohon kelancaran, ketabahan, keikhlasan, kesabaran agar dapat lulus tepat pada waktunya.

Ketika menunggu acara dimulai, pada layar ditampilkan rangkaian video-video pendek dari mahasiswa-mahasiswa yang mengikuti wisuda. Ada sebuah pesan yang disampaikan oleh wisudawati dari FMIPA. Pesan tersebut pendek namun merasuk di dalam diriku.
Selalu yakin akan rencana-Nya
Dia menyampaikan bahwa kita harus selalu yakin akan rencana-Nya bagi hidup kita. Ada misi yang Allah SWT titipkan dalam setiap episode kehidupan kita. Ini menjadi bahan renungan dalam diriku. Pasti ada pesan dan misi yang Allah SWT titipkan padaku hingga aku berada pada titik ini. Itulah yang harus mulai kuraba dan kurasakan agar aku tidak salah mengemban amanah yang diberikan ini.
Nah, kawan-kawan semua juga harus begitu. Tak ada yang sia-sia dengan skenario dalam setiap episode dalam kehidupan kita. Kita harus bisa meraba dan merasakan pesan apa yang diamanahkan kepada kita dalam menjalani rangkaian kehidupan kita ini. Pada kesempatan ini, Pak Rektor juga menyampaikan sebuah pesan melalui rangkaian pidato beliau. Pesan yang beliau sampaikan adalah penggalan lirik lagu dari grup band d’MASIV.
Jangan Menyerah – Syukuri Apa yang Ada – Hidup adalah Anugrah -Lakukan yang Terbaik

Mengenal lebih dekat tentang Fakultas/Sekolah
Di jenjang pendidikan S3 ini, aku tergabung dalam Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK). Aku berada dalam Prodi Arsitektur. Tak jauh beda siy antara Teknik Sipil dan Arsitektur, masih satu rumpun. Jujur, masih belum ada gambaran yang jelas akan perjalanan kedepan tentang pendidikan S3 ini. Namun, aku tetap harus berjalan untuk memperjelas apa yang belum jelas di depan sana. Segala daya dan upaya harus dikerahkan untuk bisa melihat dengan jelas apa yang akan aku hadapi kelak. Setiap melangkah harus ingat kembali akan bekal yang sudah diketahui sebelumnya.
Baca juga: https://novya.id/belajar-tak-memandang-usia/
Disini dijelaskan bahwa di SAPPK terdapat 9 Kelompok Keahlian (KK) yang berada di beberapa prodi. Prodi yang ada adalah Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Rancang Kota, Arsitektur, Studi Pembangunan, Arsitektur Lansekap, Transportasi dan Perencanaan Kepariwisataan. Mengapa arsitektur ada 2? Iya, karena ada arsitektur lansekap yang lebih fokus ke desain dan arsitektur riset yang banyak melakukan riset-riset dalam bidang arsitektur. Secara keseluruhan, aku mulai menyukai bidang baruku ini. Semoga ini dapat menjadi titik awal yang menyenangkan bagi perjalanan pendidikan S3 nanti. Aamiin.
Pengenalan Perpustakaan
Nah, mahasiswa pascasarjana itu harus akrab dengan yang namanya Perpustakaan. Apalagi mahasiswa S3, perpustakaan ini bisa menjadi tempat favorit karena banyak sumber literatur yang dapat kita baca. Mahasiswa S3 itu harus rajin dan banyak membaca studi literatur baik itu tentang jurnal, paper maupun buku-buku. Bagaimana kita dapat menemukan kebaharuan dari topik kita apabila kita tidak rajin membaca? Seperti yang disampaikan pada saat perwalian yang lalu bahwa dalam 1 semester itu kita harus membaca sebanyak 50-100 jurnal/paper. Demi apa? demi menemukan pembaharuan atau novelty dari topik yang akan kita teliti.
Di ITB terdapat perpustakaan pusat dan perpustakaan fakultas/prodi. Jadi kita tinggal memilih saja ingin mencari literatur di perpustakaan pusat atau prodi. Perpustakaan Pusat memiliki koleksi literatur yang lebih lengkap dibandingkan perpustakaan prodi. Pada pengenalan perpustakaan ini juga disampaikan tentang koleksi e-book dan e-jurnal yang dapat diakses oleh civitas akademika ITB. Kalo sudah membicarakan tentang buku dan membaca, selalu terdengar menyenangkan di telingaku.
Apa itu Akun INA (Internet Network Account)?
Nah, untuk dapat melakukan akses internet dan jurnal di perpustakaan pusat, semua mahasiswa ITB harus memiliki Akun INA. Bagi pegawai maupun mahasiswa yang sewaktu S1 hingga S2 nya di ITB, pada saat S3 langsung dapat melakukan migrasi akun saja. Layanan pembuatan akun INA ini dilakukan di Direktorat Sistem Teknologi Informasinya ITB yang disebut DSTI.
Okeh, demikian rangkaian kegiatan awal yang harus kami jalani. InsyaAllah akan berlanjut dengan cerita-cerita suka dan duka nya menjadi mahasiswa S3.
Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum.