Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Kita sering sekali mendengar “yang sabar ya?…harus sabar ya?…kudu sabar ya?..sing sabar yo?” ketika kita sedang menghadapi masalah atau musibah. Apakah sabar itu semudah yang diucapkan oleh semua orang itu? Bagiku, yang namanya sabar itu masih menjadi salah satu ilmu yang harus aku pelajari setiap saat. Banyak hal di sekitar kita yang menjadi ujian kesabaran kita.
Aku sering diuji kesabaran dalam menghadapi polah tingkah kedua anakku. Pernah aku kadang tidak kuat menjalaninya sehingga marah pun meledak, bahkan pernah sampai aku tega mencubit dikarenakan aku terkalahkan oleh amarah. Penyesalan yang pada akhirnya hadir dan aku pun hanya bisa meratapinya. Apakah kalian juga pernah mengalami kondisi seperti ini? Pernah juga aku melihat sepupu ku meraung dalam tangisan yang tak henti ketika budhe ku meninggal dunia, dia marah kepada Allah SWT yang sudah mengambil ibu nya.
“Setiap manusia akan diuji oleh Allah SWT”
Dari kajian keputrian yang aku ikuti, murrabi ku menyampaikan tentang SABAR. Hidup di dunia ini adalah rangkaian masalah, sehingga ilmu sabar ini memang harus kita kuasai.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّىٰ نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ
Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sehingga Kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di antara kamu; dan akan Kami uji perihal kamu. (QS. Muhammad, Ayat 31)
Sabar itu ada 3 (tiga) macam, yaitu:
#1. Sabar terhadap ketaatan kepada Allah SWT
Dalam menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT pasti kita akan diuji dengan rasa malas ketika diminta untuk istiqomah. Bukan begitu kawan? Apalagi ketika diminta untuk mempertahankan sholat fardlu di awal waktu, hmmm…pasti susah untuk komitmen, ada beberapa kali terlambat atau mepet waktu. Ketika diminta untuk bersedekah, kita mikirnya lama sekali, ada rasa sayang nanti uang kita habis. Ketika menjalankan puasa, tak sabar menunggu terdengar adzan maghrib karena sudah tidak kuat menahan rasa lapar.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah, Ayat 153)
#2. Sabar dalam menjauhi larangan dari Allah SWT
Hal ini pun wajib dihadapi dengan sabar. Kita harus sabar dan berpegang pada prinsip ketaatan kepada Allah SWT ketika ada yang menawari atau mengajak kita untuk melakukan kegiatan maksiat. “Katakan TIDAK untuk MAKSIAT!”. Yang namanya godaan itu pasti akan selalu datang, sehingga kita harus dapat menahan hawa nafsu dalam diri kita.
#3. Sabar terhadap takdir Allah SWT
Takdir Allah SWT itu ada yang menyenangkan dan ada yang tidak menyenangkan. Kalau kita mendapatkan takdir yang menyenangkan sudah dapat dipastikan, kita akan bahagia. Namun ketika kita mendapatkan takdir Allah SWT yang tidak menyenangkan, maka disinilah letak kesabaran kita diuji. Pada umumnya orang yang tidak memiliki kesabaran tinggi, akan sulit menerima takdir ini dan akan protes kepada Allah SWT.
Terkait takdir ini, manusia digolongkan menjadi 2 yaitu Ahlul Afiyah dan Ahluh Musibah. Ahlul Afiyah adalah orang yang hidupnya selalu diuji kesenangan sedangkan Ahluh Musibah adalah orang yang hidupnya selalu diuji ketidaksenangan.
Ahlul Musibah ini pada saat di hari perhitungan hisab nanti akan dilakukan perhitungan hisab terlebih dahulu. Bagi para Ahlul Musibah ini akan diberikan balasan oleh Allah SWT berupa:
#1. Afiyah (Kekuatan) sebagai pengganti kesusahan selama berada di dunia
#2. Khairan yaitu surga, apabila musibah yang mereka alami justru mendekatkan dia kepada Allah SWT
#3. Kedudukan yang tinggi
Ilmu baruku dari kajian keputrian. Semoga bermanfaat bagi diriku dan kawan yang berkunjung disini.
#Day11 #EstrilookCommunity #ODOP
Alhamdulillah. Wassalamu’alaykum.
