Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Hai, pa kabar? Akhirnya aku kembali lagi di rumah menulis ini dengan segudang rindu yang sangat besar. Yup, udah 1 bulan kalo gak salah hitung, aku meninggalkan rumah mungilku ini. Bukan malas siy penyebab utamanya, namun pikiran sedangkan berbagi dengan tugas kuliah yang lumayan berat. Hmmm, nah, tulisan pertama setelah libur menulis adalah tentang tantangan dari Bunda Sayang IIP. Yup, setelah libur kurang lebih 2 mingguan, pekan ini kami kembali masuk kelas lagi dan memasuki level 7. Materi level 7 ini sangat luar biasa yaitu “Semua Anak adalah BINTANG”.
Semua Anak adalah BINTANG
Ini adalah pernyataan yang harus terpatri lekat di hati dan otak semua orang tua termasuk aku. Aku kadang suka lalai membandingkan kakak atau adek dengan teman sepermainannya. Anak kembar yang satu perut saja beda, masak ini yang jelas-jelas beda muka, beda perut kita paksa untuk sama. Hiks, tega banget ya aku ini. Ibu macam apa aku ini? Sudahlah gak usah lebay ataupun drama. Waktunya untuk memperbaiki diri dan semakin menyadari bahwa baik kakak maupun adek pasti memiliki keunikan tersendiri.
Allah SWT tidak pernah membuat produk gagal
Ada paparan yang disampaikan Mbak Noni (salah satu fasil di kelas aku). Mulailah dari 3B yaitu Banyak ngobrol bareng, Banyak main bareng dan Banyak beraktivitas bareng. Dari 3B ini kita dapat membersamai anak dengan baik sehingga anak mendapatkan 3K yaitu Kaya wawasan, Kaya kegiatan dan Kaya gagasan. Ketika 3K sudah ada di tangan anak-anak, maka akan terlihat hasilnya pada diri anak-anak kita 4E yaitu Enjoy (anak-anak melakukan aktivitas dengan mata berbinar-binar), Easy (anak-anak melakukan aktivitas dengan mengabaikan rasa berat), Excellent (anak-anak akan menjadi hebat di bidangnya) dan yang terakhir adalah Earn (anak-anak akan memunculkan produktivitas dan apresiasi karya di bidangnya).
Ngobrol bareng Kakak dan Adek
Aku memulai belajar “memaksa” diri sendiri untuk menjauhkan diri dari setan gepeng alias HP ketika sedang duduk bersama anak-anak. Alhamdulillah di hari pertama ini aku bisa melakukannya. Sesampainya di rumah, aku letakan HP di kamar. Aku menuju ke ruang keluarga untuk ngobrol bersama anak-anak. Obrolan kami mengalir ringan saja. Dimulai dari berbincang tentang pelajaran di sekolah, dari mulai yang disukai hingga yang tidak disukai. Adek bercerita tentang kegiatan dia di sekolah hari ini, begitupun kakak. Menemani kakak mengerjakan tugas dari tempat kursus matematikanya biar kakak lebih nyaman mengerjakannya.
Kakak juga menceritakan tentang mengapa dia susah bangun pagi padahal dia pengen bangun pagi. (Ya, sebagai info saja, kakak ini paling susah dibangunkan di pagi hari terutama untuk sholat subuh). Kakak juga menjawab bahwa dia tidak suka kalo dibanding-bandingkan, ketika aku menanyakan tentang perasaan dia ketika aku membandingkan dia dengan teman sekolahnya. (maafkan ibu ya kak). Aku dan kakak ini beda banget karakternya. Aku adalah tipe perfeksionis melankolis, sedangkan kakak adalah tipe sanguins. Dia selalu santai sedangkan aku selalu panik. Perbedaan inilah yang pada akhirnya sering menimbulkan pergesekan diantara kami.
Okay, di hari pertama ini, aku baru mulai dengan obrolan-obrolan ringan. Semoga kedepan bisa lebih dalam lagi obrolan dan kebersamaan kami.

Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum.
- #semuaanakadalahbintang
- #kuliahbundasayang
- #institutibuprofesional
- #gamelevel7
- #day1