Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Malam ini sepulang kantor, aku melanjutkan ngobrol bersama anak-anak kembali. Alhamdulillah sukses juga aku menjauhkan diri ini dari setan gepeng alias handphone selama aku ngobrol dengan mereka. Memang daya tarik setan gepeng ini sangat luar biasa. Sekali lirik, 2 jam akan habis terbuang dengan kehilangan beribu-ribu produktivitas. Mengerikan bukan? Yup, sangat-sangat mengerikan. Awalnya hanya melirik, selanjutnya tertarik untuk melihat dan bermain, lama-lama lupa waktu dan baru tersadar ketika bermenit-menit waktu tergadaikan dengan mudahnya. Hiks, penyesalanpun datang menyapa.
Observasi melalui obrolan bersama Kakak
Di hari kedua ini, aku belum terlalu keras dalam melakukan observasi. Aku tidak khawatir dibilang lambat karena aku ingin menikmati setiap prosesnya menemukan keunikan dan kelebihan anak sulungku ini. Momen ini aku manfaatkan sebaik mungkin. Aku bertanya, “Kak, dari semua pelajaran, dari IPA, IPS, Bahasa, PPKN, Matematika, Seni..kakak suka yang mana?”. Kakak sedikit bingung, dia pun menjawab, “Dimulai dari yang gak pernah dapat nilai jelek ya bu”. “Ya terserah kakak aja,” jawabku. Lalu, dia pun menjawab bahwa dia menyukai Bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan dia merasa bahwa dia selalu mendapatkan nilai di atas 80.
Aku masih penasaran dan kuajukan pertanyaan lagi. “Kak, mengapa suka Bahasa Indonesia? Di bagian apa sukanya?”. Dia nampak berpikir kembali. Lalu dia menjawab “Hmmm, sebenarnya siy gak suka-suka banget. Hanya karena nilainya aja yang gak pernah jelek”. “Oooo, baiknya yang paling disuka aja,” tambah aku. “Kalo yang suka banget siy ama SBDP bu,” jawab kakak. “Mikir awalnya agak susah, tapi kalo sudah praktek dan dinilai jadi mudah dan menyenangkan,” tambah dia.
Yup, secara umum, aku tahu kakak ini sangat suka dengan seni. Dari TK, aku perhatikan dia paling cepat menangkap pembelajaran tentang seni apalagi seni musik. Dia mudah sekali menghafal. Sekali diperdengarkan, dia bisa langsung mengikuti. Sempat kami arahkan untuk kursus musik, namun dia kurang suka. Dia lebih senang mengikuti dengan gaya dia sendiri. Salah satu yang kulihat menghambat adalah dia kurang fokus dan mudah bosan. Hal ini yang terkadang memicu aku untuk membandingkan dia dengan kawannya. (maafkan ibu ya Nak).

Alhamdulillah, Wassalamu’alaykum.
- #Day2
- #Gamelevel7
- #Tantangan10hari
- #SemuaAnakadalahBintang
- #KuliahBundaSayang
- #InstitutIbuProfesional