Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Hari ini gak begitu banyak pengamatan ke adek karena sedang ada kerjaan yang harus diselesaikan. Namun bukan berarti tidak fokus dalam melakukan pengamatan yang tidak banyak ini ya. Setelah kemarin aku melihat adanya sikap keberanian dari Adek dalam melakukan komunikasi dengan kawan baru. Hari ini aku melihat secercah sesuatu yang nampak samar namun ada dalam diri adek. Aku masih bingung, apakah memang benar itu keunikan atau memang karena di usia 5.5 tahun Adek ini sedang berada di fase egosentris.
Adek yang selalu mempertahankan pendapatnya
Sejak komunikasi adek mulai lancar (kalo tidak salah sejak pertengahan di TKA), dia mulai berusaha menyampaikan pendapatnya. Bersamaan dengan perkembangan fase egosentrisnya, muncullah pertahanan dalam dirinya. Dia paling tidak suka kalo pendapat atau jawabannya dinyatakan salah. Pasti dia akan berusaha semaksimal mungkin bahwa dia benar. Ini adalah tantangan buatku dan cenderung membuat aku gemas serta geregetan menghadapi adek.
“Ibu, ini warnanya hijau,” kata Adek. “Bukan dek, itu kuning,” jawabku. “Enggaaaaaak, ini hijau,” balas Adek (sambil ngotot). “Adek, itu kuning,” aku masih berusaha menjawab dengan benar. Dan, pada akhirnya berujung pada dia marah dan menyatakan bahwa jawaban dia benar. Kalo aku menjawab,“Lah, adek kan memang salah”. Dia akan semakin marah. Hmmm, ini yang membuat aku gemas. Kalo aku jawab dengan jawaban bahasa anak dewasa kan gak mungkin, dia juga belum paham. Akhirnya aku diamkan dulu.
Akhirnya, nanti dia akan mendekatiku dan dia menyetujui bahwa itu adalah kuning. Sebuah cara pertahanan diri ketika dikritik (gaya seusia adek). Aku harus mencari cara melatih dia dalam mengendalikan diri ketika menghadapi kritikan. Wait Dek, ibu nanti hunting-hunting dulu ya, semoga secepatnya ibu menemukan cara yang tepat mendampingi dan membersamai dirimu dalam belajar menghadapi kritikan.
Orang dewasa saja kalo dikritik kadang tidak bisa langsung menerima, pasti membangun benteng pertahanan terlebih dahulu (itu aku ya, gak tahu orang lain seperti itu juga atau tidak). Mungkin itu adalah sisi terdalam manusia dimana rasa ego terkadang masih menguasai diri.

Alhamdulillah, wassalamu’alaykum.
- #Day4
- #GameLevel7
- #Tantangan10hari
- #KuliahBundaSayang
- #SemuaanakadalahBintang
- #InstitutIbuProfesional