Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaykum kawan narablog.
Lanjut ya gaes, cerita jalan-jalan de’Fajar Family ke Kota Melbourne akhir tahun 2018 lalu.
Baca dulu: https://novya.id/menikmati-kota-melbourne-di-sore-hari/
Pada hari ketiga liburan kami waktu itu, Pak Suami mengajak kami untuk menikmati pinggiran Sungai Yarra. Kota Melbourne yang sedang musim panas memang panas juga gaes, menyengat seperti Kota Jogja namun masih ada sedikit angin dingin yang sepoi-sepoi. Bedanya disini tanpa ada polusi kendaraan bermotor jadi ya masih nyaman lah ya. Ajakan Pak Suami untuk menikmati pinggiran Sungai Yarra kami iya-kan.
Sungai Yarra yang tenang dan adem
Sungai Yarra ini mungkin selebar Sungai Bengawan Solo yang melintasi perbatasan Kota Solo dengan beberapa kota karesidenan Surakarta deh. Airnya bening sehingga nampak dari kejauhan berwarna hijau dan sedikit kebiruan juga. Aliran airnya super duper tenang sekali. Sungai Yarra yang melintas di Kota Melbourne ini adalah bagian muaranya sehingga terlihat semakin lebar menuju ke laut. Yup, Kota Melbourne adalah kota yang terletak di pinggir laut (lebih tepatnya semacam teluk atau selat begitu).
Di sepanjang Sungai Yarra yang berada di sisi Stasiun Flinder Street ini terdapat kursi-kursi buat pengunjung yang ingin bersantai menikmati suasana sungai dan sekitarnya. Aku suka duduk disini, kita banyak melihat burung-burung laut berwarna putih dan angsa hitam serta putih yang berenang di sungai. Hmmmm, serasa sedang di luar negeri (lah…emang situ gi dimana Mbak?…hahahaha).

Komposisi Bangunan Tua dan Modern
Di sekitar Sungai Yarra ini, kita juga dapat melihat keakraban arsitektur bangunan dari masa lampau dan masa kini. Ada Stasiun Flinder Street dan Katedral yang berada di kawasan heritage di sisi satunya dan di sisi seberangnya terdapat Eureka Tower dan jajaran bangunan baru yang tinggi menjulang ke langit. Dari jiwa sipil yang kumiliki, aku sangat menikmati keakraban 2 konsep arsitektur bangunan ini. Walaupun beda jaman, namun sangat apik dalam kebersamaan. Tidak terlihat perbedaan yang mencolok di antaranya.

Ketika kita berada di dekat Stasiun Flinder Street, disana terdapat jembatan baru khusus untuk pejalan kaki. Jembatan ini menghubungkan seberang sungai di sekitaran Stasiun Flinder Street dengan sisi yang lain yang di sekitaran Eureka Tower. Tahun 2012 lalu, kami berkunjung ke Eureka Tower dan melihat Kota Melbourne dari ketinggian di lantai 27 (kalo gak salah-hehehe). Kunjungan tahun 2018 lalu, kami memilih lokasi wisata yang lain. Dari jembatan ini kita dapat melihat Prince Bridge yaitu jembatan tua yang masih kokoh melintang di Sungai Yarra ini.

Konstruksi Prince Bridge yang memukau anak sipil seperti aku
Aku akhirnya bisa melihat dari dekat jembatan ini. Prince Bridge ini dibangun dari tahun 1888 (lama kan…aku aja belum direncanakan untuk lahir deh). Konstruksi jembatan ini menggunakan konstruksi baja. Kemarin, aku melewati bagian bawah jembatan ini ketika sedang berjalan di jalan setapak pinggiran Sungai Yarra menuju ke dermaga Yarra Cruise. Pak Suami dan duo fajar junior ya lempeng aja berjalan mereka kan bukan anak sipil, beda ama aku. Aku celingukan mengamati konsep bangunan dan konstruksi jembatan ini.
Konstruksi lampau itu biasanya memiliki konsep desain yang bagus dengan bahan material yang awet dan kuat, buktinya dari tahun 1888 masih kokoh berdiri melintang di atas sungai ini. Pastinya ini dikarenakan pemeliharaan rutin yang dilakukan dan pengaturan lalu lintas yang baik juga. Namun memang sepanjang aku berjalan di Kota Melbourne ini, aku sangat jarang melihat kendaran bermuatan besar masuk kota, kecuali untuk lokasi yang sedang ada proyek pembangunan atau renovasi. Ya kalo ini siy wajar lah, secara kendaraan ini diperlukan untuk mengirim material pembangunan.
Jembatan Tua Konstruksi Jembatan
Menikmati Yarra Cruise
Pak Suami sudah menyampaikan akan mengajak kami menyusuri Sungai Yarra dengan naik kapal sejak sebelum kami berangkat ke Melbourne, namun belum ada rencana kapan akan melakukannya. Nah, pas hari ketiga, kami beredar di sekitaran Flinder Street. Rencana awal akan mampir ke Federation Square, namun ternyata pukul 3 sore cuaca masih panas sekali. Akhirnya kami urungkan niat kami tersebut. Kami melipir ke arah pinggiran sungai dengan menuruni anak tangga. Saat menuruni anak tangga yang terletak di dekat Flinder Street, kami membaca iklan tentang Yarra Cruise. Setelah mengambil brosur dan diskusi, kami putuskan untuk Okeh, kami akan menyusuri sungai dengan Yarra Cruise ini.

Kami membeli tiket untuk family yaitu sebesar 50 dollar AUD (sekitar 500 ribu rupiah – mahaaaall nyak – baiklah). Kami turun menuju dermaga, ternyata perahunya masih keliling, kami mendapatkan jadwal pukul 04.30 sore. Well, masih lumayan lama hampir 1 jam lah menunggu. Kami putuskan jalan-jalan sepanjang pinggir sungai saja. Oia, selama jalan-jalan disini, kami bertemu dengan wisatawan dari Indonesia, seorang ibu yang sedang menjenguk anaknya yang kuliah disini. Hmmmm…senangnya.
Namanya juga menjemput rezeki ya. Ternyata paket wisata ini gak hanya 1 aja yaitu Yarra Cruise ini. Di sepanjang sungai ada beberapa paket wisata juga dari perusahaan yang lain. Hmmm…ternyata gak beda dengan kota kita gaes. Terlihat marketing merayu pengunjung pun juga ada. Kalo dari sisi harga siy gak jauh beda, yang membedakan fasilitas yang kita dapat. Di Yarra Cruise kami mendapatkan minum kopi atau teh gratis.
Nah, saatnya kami berlayar (halah..halu sedikit). Perahu sudah merapat dan petugas minta ijin menggunakan waktu selama 15 menit untuk mengisi bahan bakar. Ternyata kami mendapatkan rute B yaitu ke arah atas. Kupikir bisa dapat 2 rute hehehehe, kalo mau 2 rute dapat diskon 10%. Hmmm..next time aja kalo ada rezeki lagi main kesana..aamiin.

Perjalanan dengan Yarra Cruise di Rute B
Di dalam perahu selama perjalanan ini ada tour guide yang menjelaskan lingkungan di sebelah kanan dan kiri pada sepanjang rute ini. Aku siy paham dikit-dikit selebihnya blank (hahahaha-maklum toefl pas-pasan). Kata Pak Suami dan Kakak, aksen britishnya kental sekali jadi mereka berdua pun sedang mencerna juga penjelasan dari tour guidenya dan parahnya berujung pada Pak Suami yang tidur (parah lah). Rute B ini adalah sekitar daerah konservasi yang masih banyak tanamannya dibanding rute A yang berada di daerah pelabuhan.
Kami melewati banyak jembatan tua selain Prince Bridge. Tenang sekali lingkungan yang kami lalui ini. Ada perumahan, ada royal park, ada kawasan olahraga. Airnya juga tenang. Ya pantaslah kalo akan membuat penumpang ngantuk (hehehehe). Pukul 04.30 sore di sana waktu itu masih terang sekali karena ketika musim panas, waktu siang lebih lama dibanding waktu malamnya.

Ada pertanyaan yang masih belum terjawab, Kenapa sungai ini bersih sekali? Apakah memang tidak ada satu pun manusia di sana yang berkeinginan untuk membuang sampah sembarangan ke sungai? Sayangnya aku belum menemukan jawabannya sampai aku pulang ke Indonesia (hahahaha), nanya Pak Suami juga tak paham lah beliau. Pikirannya setiap hari dah sibuk ama jaringan kereta api aja ✌
Aku melihat ada semacam alat pembersih yang terletak di pinggir sungai. Alat itu semacam pengumpul sampah dikarenakan terlihat ada banyak kaleng di tengahnya. Hanya saja informasi terkait cara memakainya dan kapan dilakukan, aku tak mendapatkannya. Harus melakukan semacam study tour dulu kali ya, bukan dalam rangka liburan gini (hehehehe).

Yarra..oh…Yarra…semoga sungai di kampungku bisa bersih seperti ini
Jangan bilang atau komentar “Ya iyalah, secara negara maju, penduduknya sedikit, pastinya bisa bersih gitu?”. Apakah kita sepesimis itu gaes? InsyaAllah kita bisa kok, mulai dari diri kita aja dulu dengan membudayakan membuang sampah pada tempatnya, kemudian kita ajarkan ke anak-anak kita. Ilmu itu biasanya akan lebih mudah masuk ketika disampaikan sejak dini. Di Bandung sendiri, aku perhatikan banyak komunitas penggiat cinta lingkungan. Memang lah mengubah kebiasaan orang yang sudah terpatri sejak lahir itu gak semudah membalikan telapak tangan. Apalagi kalo sudah bicara dengan orang dewasa dengan tingkat ego nya yang sudah luar biasa tinggi.
Sedih kan pastinya setiap musim hujan, ada berita tentang banjir yang diakibatkan meluapnya sungai A, sungai B, sungai C. Apakah memang mindset tentang sebuah negara berkembang harus seperti ini? Negara dengan masyarakat yang memiliki tingkat kesadaran kebersihan lingkungan rendah. Entahlah, gak akan aku bahas disini, ntar studi dulu nyak hahahaha.
Okeh, jadi ngelantur kemana-mana nyak hehehehe. Nah, itulah pengalaman keluarga kami menyusuri Sungai Yarra selama liburan mengunjungi Pak Suami akhir tahun lalu. Yuk, sapa yang mau kesana? Ngacung yak hehehehe

Alhamdulillah. Wassalamu’alaykum.
#KLIPMei #MenulisuntukOrangLain
seneng bacanya mb, sungai bersih pasti mmpengaruhi udara yg juga bersih y mb. ^^ si kecil bgmn selama di Yarra Cruise mb? seneng jg atau malah tertidur? hhe. terima kasih infony mb ^^
si kecil sibuk celingak-celinguk mbak hehehe
wkwkw heran dan kagum mgkin ya mbak. senengnyaaa
iya mbak hehehehe
keren banget memang kalau lihat pemandangan dari atas sungai yang membelah kota besar.
yup benar mbak
Wah jadi ngebayangin sore2 duduk di depan sungai yarra kayanya tenang banget ya suasanya, udah gitu sungainya pun bersih banget
sama teh, kadang suka kangen nyari2 di bandung dimana ya? hehehe
Wah mahal juga ya naik Yarra Cruise, kayak naik kereta ke Jawa
Hehe
iya mbak bener, makanya udah sekali aja naiknya hehehe
Waaaah jadi pengen banget kesana, btw teteh anak sipil mana nih hehe
anak sipil UGM teh 🙂
Saya mauu!! hehehe
Wkt mash kuliah, bercita2 ingin lanjut ke luat negeri salah satunya melborne. Ah, tp itu hy sbts mimpi saat ini, ketika sdh berkelurga.
Semoga Indonesia punya sungai2 yang bersih dn jernih.
aamiin 🙂
Makasih info nya teh, melbourne ini udah jadi wishlist aku, mudah2an kesampean bisa ke sana.. aamiin
aamiin, semoga dimudahkan teh 🙂
Cerita teteh memang selalu seru ya selain itu juga bisa nambah wawasan dam ilmu
alhamdulillah, makasih teh
Kapan yah sungai di Indonesia kayak gini? Tenang adem bisa jadi destinasi wisata juga. Patut dicontoh nih sungai yarra ini
segera teh hehehehe
Indonesia juga bisa secantik itu. Tp sayangnya terlalu banyak orng yg cuek.
nah iya bener teh
waaaah mupeng, hihi. mau juga dong naik Yarra Cruise asyik banget tuh. Ngebayangin di depan perahu bergaya kek di film Titanic hihihi. Semoga ada kesempatan ke Melbourne dan merasakan Yarra Cruise juga. Aamiin
aamiin, semangat mbak 🙂
Duuh…bersihnya sungai Yarra ini….pengen lihat sungai-sungai kita bersih ya Mbak? Semoga segera deh.
Duuh…sungainya bersiiih
Sungai yang bersih dan terawat ya Mbak? Kapan sungai kita bersih? Semoga segera
aamiin, insyaAllah teh
Destinasi cantik disana ga abis-abis yaa banyak banget jadi pengen kesana jugaa
hehehe..iya teh
mbaa seru banet perjalanannya di kota Melbourne ini. Apalagi itu wisata berlayar k sungai Yarra dengan harga 500rb lumayan ya. Tapi bener juga, sungai-suungai disana tidak ada sampah ya beda banget sama bangsa kita 🙁
kita doakan mbak, semoga NKRI bisa. di papua, sptnya masih banyak sungai2 yang bersih gini ya
Adem liatnya jadi pengen kesana 🙁
yup hehehe
Someday, Indonesia saya harap bisa sekeren ini. Semoga manusia – manusia bisa lebih diandalkan hehe
aamiin, setuju mbak
Impianquwhhh, semoga bisa kesana juga suatu hari nanti…
aamiin 🙂
Masyaallah… Kudu do’a n usaha sekenceng-kencengnya ini mah. Mudah2an bisa ngerasain kesana yaa Allah
aamiin 🙂
Wah, seru yang cruishing di sungai gitu. Bisa melihat air tenang dan pemandangan di pinggir2nya. 🙂
iya teh, semoga di bandung segera ada ya teh, jadi gak perlu jauh-jauh heheeh
baca blog nya teteh jadi dapet ilmu pengetahuan yang baru
alhamdulillah 🙂
Cuuung, saya mauuu. Semoga saja tingkat kesadaran dan kepedulian masyarakat kita akan terus membaik, jingga suatu saat nanti pemandangan asri di sepanjang sudut kota dapat kita nikmati juga.
amiin, bener banget mbak 🙂
Bikin pingin banget bisa ke Aussie habis baca baca blog mbak Novya.. Padahal suami lagi S2 di sana tapi Qodarullah kayaknya nggak bisa ikutan.. Pingin. Banget bisa menjelajahi sungai keren nan bersih itu
insyaAllah diberikan kesempatan di lain waktu mbak. btw, di ausienya dimana mbak?
Saya jg mau liburan kesana, tapi ntah kapan bisa terlaksananya. Heheheh.
Sungainya kayak bisa ngaca di atasnya ya Mbak, saking bersih dan jernihnya.
Ehyaa, mungkin saja alat itulah yg jadikan Sungai Yarra jadi bersih, sampahnya terkumpul di alat itu.
iya sepertinya mbak. Aamiin, semoga dimudahkan mbak 🙂
Australia, negara yg dekat tapi belum pernah ke sana. Seneng aja klo baca di negara ini polusinya bersih, ga terlalu ramai pula. Cocok deh buat kuliah mahasiswa/mahasiswi 🙂
iya mbak, udah cocok kayak kota pelajar gitu
Sungainya bersih, gak bau, bisa dilayari, kapan Indonesia bisa kek getu ya mba hehe
insyaAllah kedepan mbak 🙂
Sayaaa..mau banget diajakin ke sungai Yarra dan berkeliling di Melbourne 😀 *ngarep…
hayuk mbak, mo bonceng mana, depan apa belakang? hehehe
Iiih keren yaaa semoga aku bisa foto2 disana kalau ke melbourne 🙂
aamiin 🙂
Bagus banget ya tata letak penataannya tanpa mengurangi ciri khasnya
iya mbak, betah lah duduk di pinggirannya hehehe
Wah saya baru tahu di Meulborne ada sungai yang namanya Yarra ini. Asyik banget ya Mbak bisa menyusuri sungai tersebut bareng Keluarga, tapi lumayan juga ya harganya untuk paket family gitu. Oya saya takjub juga dengan kebersihan sungai Yarra, beda banget ya dengan Indonesia yang sungai kebanyak tercemar dengan sampah2
iya mbak, pemeliharaannya bagus, ya pantaslah Melbourne masuk dalam 10 kota ternyaman di dunia 🙂
Wah, Melbourne keren ya. Sungai Yarra juga kelihatan cantik. Pengin main ke Australia juga kalau suatu saat ada rejeki.
aamiin, semoga dimudahkan mbak 🙂
Pernah ke kota ini tapi hanya dalam 24 jam, gak sempat kemana2. Keren deh si mba yang bisa mengeksplore melbourne
makasih kak dah singgah. Alhamdulillah kak mendapatkan rezeki nomplok 🙂